Lee Hsien Loong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 47:
Sebagai anak laki-laki tertua PM Singapura pertama Lee Kuan Yew, karier Lee dibayang-bayangi oleh tuduhan [[nepotisme]]. Pada usia 32 tahun, Lee menjadi brigjen termuda dalam sejarah Singapura, dan sejak muda dia telah diduga sebagai pengganti ayahnya sebagai PM. Perlu dipahami bahwa istrinya Ho Ching yang diangkat menjadi direktur BUMN [[Temasek Holdings]] juga mengejutkan berbagai kalangan. Tetapi, keluarga Lee bereaksi keras seputar tuduhan tersebut, memenangkan banyak penyelesaian di luar pengadilan untuk alasan pemfitnahan, diantaranya ''[[International Herald Tribune]]'' (1994), ''[[Bloomberg]]'' (2002) dan ''[[The Economist]]'' (2004).
 
Karier Lee juga terhalang dengan anggapan mengenai tipe pemerintahannya yang [[arogan]] dan [[autokrasi]]. Menurut sebuah [[rumor]], pada pra-pertemuan Kabinet tahun [[1990]], Lee yang sedang marah pertama-tama menghina [[Menteri Keuangan]] [[Richard Hu]] sebelum menampar [[Menteri Pembangunan Nasional]] [[S. Dhanabalan]] karena dia bersekongkol dengan [[Hu Tsu Tau Richard|Hu]] dan menuntut permintaan maaf dari Lee [http://www.amazon.com/gp/reader/070071474X/ref=sib_vae_srch/104-5578762-5746321?v=search-inside&keywords=slapped&x=10&y=5]. Walaupun mereka yang secara langsung terlibat peristiwa itu tidak pernah mengumumkan tuduhan insiden itu, pada [[2003]] [[Goh Chok Tong]] mengomentari [[insiden]] tersebut secara [[anekdot]] untuk membantah terjadinya insiden itu tatkala berdiskusi perihal penerusnya.
 
Pada [[10 Juli]] [[2004]], Lee menciptakan kegemparan [[diplomatik]] dengan [[Tiongkok]] dengan mengunjungi [[Republik Tiongkok|Taiwan]]. Pada [[28 Agustus]] 2004 dalam pidato Rapat Umum Hari Kemerdekaan perdananya, Lee berbalik mengkritik pemerintah dan rakyat [[Taiwan]] yang menaksir terlalu tinggi dukungan yang akan mereka terima apabila mendeklarasikan [[kemerdekaan Taiwan]]. Sebagai tanggapan, [[Menteri Luar Negeri Taiwan]], [[Mark Chen]], menjuluki Singapura sebagai "Negara ''Pi-Sai''", secara harafiah dalam bahasa [[Minnan]] berarti "Negara yang tidak lebih besar dari tahi hidung". Menlu Taiwan kemudian menyatakan permintaan maaf resminya.
 
== Pranala luar ==