Super raksasa merah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: seringkali → sering kali (bentuk baku)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 5:
Lima raksasa terbesar yang diketahui di galaksi adalah super raksasa merah: [[VY Canis Majoris]], [[Mu Cephei]], [[KW Sagittarii]], [[V354 Cephei]], dan [[KY Cygni]]. Masing-masing bintang ini memiliki radius lebih dari 1500 kali Matahari. Sebagai perbandingan, [[raksasa merah]] biasa hanya berukuran 200 hingga 800 kali Matahari.<ref>{{Cite web|date=2009-02-06|title=Red Supergiant Star|url=https://www.universetoday.com/24731/red-supergiant-star/|website=Universe Today|language=en-US|access-date=2020-08-11}}</ref>
 
== PropertiSifat ==
Super raksasa merah adalah [[bintang populasi I]] yang sangat masif, berevolusi, terbakar, dan ekstrem dengan kisaran massa antara 10 dan 30 [[massa matahari]]. Super raksasa merah terlihat merah karena suhu permukaannya yang rendah. Mereka berkisar dari 3.500 - 4.500 Kelvin (tipe akhir spektrum [[Bintang tipe-K|K]] hingga [[Bintang tipe-M|M]]), radius sangat besar hingga 1.500 jari-jari matahari, dan luminositas sekitar 2.000 - 30.000 L.<ref>{{Cite web|last=Parker|first=Charles Thomas|last2=Taylor|first2=Dorothea|date=2003-01-01|title=Exemplar Abstract for Aliiroseovarius crassostreae (Boettcher et al. 2005) Park et al. 2015, Pseudoroseovarius crassostreae (Boettcher et al. 2005) Sun et al. 2015 pro synon. Aliiroseovarius crassostreae (Boettcher et al. 2005) Park et al. 2015 and Roseovarius crassostreae Boettcher et al. 2005.|url=http://dx.doi.org/10.1601/ex.9525|website=The NamesforLife Abstracts|access-date=2020-11-21|last3=Garrity|first3=George M}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Massey|first=Douglas S.|date=1996-11|title=Response to Danziger, Farley, and Hout et al|url=http://dx.doi.org/10.2307/2061777|journal=Demography|volume=33|issue=4|pages=427|doi=10.2307/2061777|issn=0070-3370}}</ref><ref>{{Cite web|last=Parker|first=Charles Thomas|last2=Garrity|first2=George M|date=2003-01-01|title=Exemplar Abstract for Mycoplasma haemobos (sic) Tagawa et al. 2008, Mycoplasma haematobovis corrig. Tagawa et al. 2008, Eperythrozoon haemobos (sic) (Tagawa et al. 2008) Gupta et al. 2018 and Eperythrozoon haematobovis corrig. (Tagawa et al. 2008) Gupta et al. 2018.|url=http://dx.doi.org/10.1601/ex.32048|website=The NamesforLife Abstracts|access-date=2020-11-21}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Lévesque|first=Céline M.|date=2010-03|title=CÉLINE M. LÉVESQUE, BSC, MSC, PHD, Canada Research Chair in Oral Microbial Genetics, Dental Research Institute, Faculty of Dentistry, University of Toronto, Toronto, Canada|url=http://dx.doi.org/10.1111/j.1601-1546.2012.0283_7.x|journal=Endodontic Topics|volume=22|issue=1|pages=130–130|doi=10.1111/j.1601-1546.2012.0283_7.x|issn=1601-1538}}</ref> Menurut [[hukum Wien]], warna di mana sebuah bintang terpancar paling kuat berkaitan langsung dengan suhu permukaannya. Jadi, sementara inti mereka sangat panas, energi menyebar ke bagian dalam dan permukaan bintang dan semakin luas permukaan, semakin cepat ia dapat mendingin. Contoh bagus dari super raksasa merah adalah Betelgeuse, di rasi bintang [[Orion]].<ref name=":2">{{Cite web|url=https://www.thoughtco.com/red-supergiant-stars-3073597|title=Red Supergiants: Big, Hot, and Heading for Star Death|last=Ph. D.|first=Physics and Astronomy|last2=B. S.|first2=Physics|website=ThoughtCo|language=en|access-date=2020-08-04}}</ref>