Gangguan obsesif kompulsif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Saiful Arvandy (bicara | kontrib)
menambahkan isi artikel
Baris 23:
}}
 
'''Gangguan obsesif kompulsif''' (OCD) adalah [[Gangguan jiwa|gangguan mental]] di mana penderitanya tertekan karena pemikiran yang berulang sehingga menyebabkan penderita tersebut melakukan suatu tindakan secara berulang. Pada dasarnya penderita gangguan ini menyadari bahwa mereka terkena gangguan OCD, tetapi mereka tidak bisa mengontrol dirinya untuk berhenti melakukan tindakan tersebut. Misalnya, seorang penderita OCD akan mencuci tangannya berulang kali karena ia berpikir belum mencuci tangannya dengan bersih.<ref>{{Cite journal|last=Syafaatul, L., dan Hamidah|first=Lia|date=2017|year=|title=HUBUNGANHubungan ANTARAantara DUKUNGANDukungan SOSIALSosial DANdan OBSESSIVEObsessive COMPULSIVECompulsive Disorder pada Remaja Putri dengan Kecenderungan Body Dysmorphic Disorder|url=http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jpkk5972ea5a3cfull.pdf|journal=Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental|volume=6|issue=|pages=72-73|doi=}}</ref>
DISORDER PADA REMAJA PUTRI DENGAN KECENDERUNGAN BODY
DYSMORPHIC DISORDER|url=http://url.unair.ac.id/3cb97dc0|journal=Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental|volume=6|issue=|pages=72-73|doi=}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Penyebab ==
Penyebab gangguan obsesif kompulsif di antaranya yaitu faktor genetik dan kerusakan otak. Penyebab kerusakan otak antara lain akibat trauma kelahiran, [[radang otak]] dan trauma kepala. Penyebab lain yang juga diperkirakan sebagai penyebab gangguan obsesif impulsif yaitu disfungsi basal ganglia, gyrus cinguli dan korteks prefontal.<ref>{{Cite journal|last=Rahmawati, dkk.|first=|date=2019|title=Studi Deskrpitif Orang dengan Obsesive Compulsive Disorder dan Hubungan Interpersonal dalam Keluarga|url=https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/psnp/article/download/5756/4132|journal=Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa|volume=2|issue=1|pages=694-706}}</ref>
Berikut penyebab seseorang menderita gangguan obsesif kompulsif:<ref>{{Cite journal|last=Rahmawati; Wibowo; Legiani|first=author; Bangun Yoga; Wika Hardika|date=2019|title=STUDI DESKRIPTIF ORANG DENGAN OBSESIVE COMPULSIVE DISORDER
DAN HUBUNGAN INTERPERSONAL DALAM KELUARGA|url=https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/psnp/article/download/5756/4132|journal=Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa|volume=2|issue=1|pages=694-706}}</ref>
 
Gejala pada gangguan obsesif kompulsif dapat diketahui menggunakan banyak peralatan. Salah satu yang paling umum digunakan adalag berbagai alat, tetapi alat yang lebih sering digunakan adalah ''Short OCD Screener.'' Sementara itu, pedoman untuk diagnosis gangguan obsesif kompulsif mengacu kepada [[ICD-10]] dan [[DSM-5]].<ref>{{Cite web|last=Inastyarikusuma|first=Tarrinni|date=2021|title=Gangguan Obsesif Kompulsif Pediatrik|url=https://bapin-ismki.e-journal.id/jimki/article/view/382|website=bapin-ismki.e-journal.id|access-date=21 Maret 2022}}</ref>
* Faktor genetik
* Kerusakan otak, seperti trauma kelahiran, [[Radang otak|encephalitis]] dan trauma kepala.
* Disfungsi basal ganglia, gyrus cinguli dan korteks prefontal.
 
== Gangguan perilaku kompulsif terkait ==
Baris 42 ⟶ 37:
* [[Gangguan Ekskoriasi]]
 
=== ReferensiGangguan kebersihan ===
Penderita gangguan obsesif kompulsif umumnya memiliki masalah mengenai [[kebersihan]]. Gangguan kebersihan ini membuat individu yang mengalami gangguan obsesif kompulsif memiliki obsesi terhadap kemungkinan kontaminasi. Dalam pemikiran penderita gangguan obsesif kompulsif, kontaminasi dilakukan oleh kuman, virus, kotoran, atau substansi asing lainnya. Penderita gangguan obsesif kompulsif akibat gangguan kebersihan, mengalami ketakutan akan menimbullkan bahaya bagi dirinya sendiri maupun orang lain akibat dari kontaminasi agen-agen penyakit tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Dwisaptani, R., dkk.|date=2011|title=Dinamika Penderita Gangguan Obsesif Kompulsif Kebersihan|url=http://repository.ubaya.ac.id/2944/17/Nanik_Dinamika%20Penderita%20Gangguan%20Obsesif_2011.pdf|journal=Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora|volume=5|issue=1|pages=7|issn=0216-1532}}</ref>
<references />{{Psikologi-stub}}
 
== Penatalaksanaan ==
Penatalaksanaan pasien obsesif kompulsif dilakukan dengan [[farmakoterapi]] dan psikoterapi. Strategi penatalaksanan gangguan obsesif kompulsif ditentukan utamanya berdasarkan tingkat keparahan penyakit dan usia pasien. Faktor lain yang juga diperhatikan yaitu efikasi, ekcepatan, durabilitas, tolerabilitas, dan penerimaan. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, penatalaksanaan yang paling awal bagi pasien obsesif kompulsif yaitu gabungan antara inhibitor ambilan-kembali serotonin dan terapi kognitif perilaku.<ref>{{Cite journal|last=Puspitosari|first=Warih Andan|date=2009|title=Terapi Kognitif dan Perilaku pada Gangguan Obsesif Kompulsif|url=https://journal.umy.ac.id/index.php/mm/article/download/1607/1652|journal=Mutiara Medika|volume=9|issue=2|pages=74}}</ref>
 
== Referensi ==
<references />{{Psikologi-stub}}
[[Kategori:Psikologi]]
[[Kategori:Psikologi klinis]]