Nana Asma'u: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TendoHideaki12 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
TendoHideaki12 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 23:
 
==Pendidikan wanita==
Karya tulis Nana Asma'u yang masih bertahan berkaitan dengan pendidikan Islam. Sebagai seorang perempuan dewasa, ia banyak bertanggung jawab dalam pendidikan agama perempuan di Sokoto. Pada sekitar tahun 1830, Nana Asma'u mendirikan "''jaji"'', yaitu kelompok guru perempuan yang berkelana di penjuru Kekhalifahan untuk mendidik perempuan di rumah mereka.<ref>{{Cite web|title=Nana Asma'u: A woman of knowledge in Africa|url=http://saudigazette.com.sa/article/517218|date=2017-09-15|website=Saudigazette|language=English|access-date=2020-05-26}}</ref> Dalam kegiatan mereka, para "''jaji"'' menggunakan karya tulis Nana Asma'u dan ulama sufi lainnya, baik melalui [[jembatan keledai]] ataupun puisi, untuk melatih kelompok perempuan terpelajar yang diberi nama "''ƴan-taru"'', yaitu "mereka yang berkumpul bersama, persaudaraan perempuan."<ref>{{Cite web|title=12 Muslim Women Who Are Modern Role Models That'll Amaze And Inspire You|url=https://thoughtcatalog.com/ceyda-sablak/2016/09/12-muslim-women-who-are-modern-role-models-thatll-amaze-and-inspire-you/|date=2016-09-09|website=Thought Catalog|language=en|access-date=2020-05-26}}</ref> Pada setiap ''jaji'', Nana Asma'u memberikan ''malfa'', yaitu sebuah topi dan simbol seremonial yang sebelumnya digunakan oleh pendeta perempuan dalam kepercayaan animisme suku Hausa di [[Gobir]], yang diikat dengan turban merah. Dengan demikian, ''jaji'' kemudian menjadi simbol dari negara dan orde yang baru, serta menjadi simbol bagi pembelajaran secara Islami bahkan di luar komunitas perempuan.<ref>Excerpt from Mack, Beverly B., and Jean Boyd, [http://chnm.gmu.edu/wwh/p/214.html ''One Woman’s Jihad: Nana Asma’u, Scholar and Scribe'']. Includes two translated poems of Nana Asmaʾu.</ref>
 
DiPada satu sisiawalnya, program pendidikan ini dimulai sebagai suatu cara untuk mengintegrasikan komunitas kaum pagan yang ditaklukkan oleh negara ke dalam golongan Muslim yang menjadi penguasa kawasan. Namun, program ini kemudian juga berkembang untuk mencakup golongan masyarakat miskin dan pedesaan, dengan melatih guru yang kemudian berkelana untuk menyebarkan ilmu di penjuru Kekhalifahan.{{Citation needed|date=May 2020}}
 
==Referensi==