Gangguan kecemasan perpisahan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Syahramadan (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Syahramadan (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 21:
Asal-usul gangguan kecemasan akan perpisahan berasal dari teori keterikatan yang berakar pada teori yang dikemukakan baik dari [[Sigmund Freud]] dan John Bowlby. Freud, dalam teori keterikatannya yang memiliki kesamaan dengan teori pembelajaran, berpendapat bahwa bayi memiliki impuls instingtual, dan ketika impuls ini tidak diperhatikan, hal itu dapat membuat trauma pada bayi.<ref>{{Cite journal|last=Klein|first=Donald F.|date=2002-9|title=Historical aspects of anxiety|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3181682/|journal=Dialogues in Clinical Neuroscience|volume=4|issue=3|pages=295–304|issn=1294-8322|pmc=3181682|pmid=22033777}}</ref> Bayi kemudian secara otomatis belajar bahwa ketika ibu mereka tidak ada, maka mereka memiliki kekurangan akan rasa gembira sehingga menimbulkan rasa sedih yang mendalam. Hal ini disebabkan karena ketidakhadiran ibu menjadi stimulus terkondisi yang memicu kecemasan pada bayi karena mereka mengira kebutuhan mereka akan diabaikan jika sang ibu tidak ada dalam kehidupannya.<ref>{{Cite journal|last=Ainsworth|first=M.|date=1969|title=Object relations, dependency, and attachment: a theoretical review of the infant-mother relationship.|url=http://www.psychology.sunysb.edu/attachment/online/attach_depend.pdf|journal=Child development|doi=10.1111/j.1467-8624.1969.tb04561.x}}</ref> Kesimpulan dari pengasosiasian tersebut adalah bahwa anak menjadi takut pada semua situasi, termasuk jauhnya jarak antara dirinya dengan pengasuh mereka.
Teori keterikatan John Bowlby juga berkontribusi pada pemikiran seputar gangguan kecemasan perpisahan. Teorinya merupakan sebuah kerangka kerja untuk mengontekstualisasikan hubungan yang dibentuk manusia satu sama lain. Bowlby berpendapat bahwa bayi secara naluriah termotivasi untuk mencari kedekatan dengan pengasuh yang akrab, terutama ketika mereka khawatir. Para bayi umumnya berharap bahwa mereka seharusnya berada di dekat sumber dukungan dan perlindungan secara emosional.<ref>{{Cite journal|last=Bretherton|first=I|date=1992|title=The origins of attachment theory: John Bowlby and Mary Ainsworth|url=https://cmapspublic2.ihmc.us/rid=1LQX400NM-RBVKH9-1KL6/the%20origins%20of%20attachment%20theory%20john%20bowlby%20and_mary_ainsworth.pdf|journal=Developmental Psychology|volume=28|issue=5|pages=759–775|doi=10.1037/0012-1649.28.5.759}}</ref> Dia menyatakan bahwa semua bayi sebenarnya terikat pada pengasuh mereka, meskipun ada perbedaan tingkat individu dalam cara perkembangan keterikatan ini. Ada 4 gaya keterikatan utama menurut Bowlby; keterikatan untuk mencari keamanan, keterikatan yang bertujuan untuk menghindari kecemasan, keterikatan yang tidak terorganisir, dan keterikatan yang ambivalen dengan kecemasan.<ref>{{Cite web|date=2020-07-10|title=What are the different types of attachment?|url=https://thewaveclinic.com/blog/what-are-the-different-types-of-attachment/|website=The Wave Clinic|language=en-GB|access-date=2022-03-24}}</ref> Keterikatan yang ambivalen dengan kecemasan adalah keterikatan yang paling relevan di antara semuanya. Hal ini disebabkan karena ketika seorang bayi merasa sangat tertekan dan cemas di saat pengasuh mereka tidak ada dan para bayi ini tidak yakin bahwa pengasuh mereka akan kembali. Keterikatan ini sangat mirip dengan Gangguan
== Mekanisme ==
|