Gangguan kecemasan perpisahan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Syahramadan (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Syahramadan (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan perlu dirapikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 43:
Sebuah studi menyelidiki isi pikiran pada anak-anak yang menderita kecemasan perpisahan serta dari fobia sosial atau kecemasan umum. Hasil menunjukkan bahwa terapi kognitif untuk anak-anak yang menderita kecemasan perpisahan (bersama dengan fobia sosial dan kecemasan umum) harus ditujukan untuk mengidentifikasi kognisi negatif dari perilaku diri sendiri dalam ancaman situasi yang membangkitkan kecemasan. Terapi kognitif juga bertujuan untuk merubah kognisi negatif untuk meningkatkan harga diri dan kemampuan untuk mengatasi situasi yang menimbulkan kecemasan dengan benar.<ref>{{Cite web|title=Separation Anxiety and Selective Mutism {{!}} Abnormal Psychology|url=https://courses.lumenlearning.com/hvcc-abnormalpsychology/chapter/separation-anxiety-and-selective-mutism/|website=courses.lumenlearning.com|access-date=2022-03-24}}</ref>
== Epidemiologi ==
Gangguan kecemasan adalah jenis psikopatologi yang paling umum terjadi pada kaum muda saat ini, mempengaruhi 5-25% anak-anak di seluruh dunia.3 Dari gangguan kecemasan ini, SAD menyumbang sebagian besar diagnosis. SAD dapat mencapai hingga 50% [3] SAD tercatat sebagai salah satu yang paling awal terjadi dari semua gangguan kecemasan. [5] Gangguan kecemasan perpisahan orang dewasa mempengaruhi sekitar 7% orang dewasa. Juga telah dilaporkan. Bahwa populasi anak-anak yang cemas secara klinis jauh lebih besar. Misalnya , menurut Hammerness et al (2008) SAD menyumbang 49% dari penerimaan.
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
|