Teori neurosis Jung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hrara (bicara | kontrib)
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Jung's theory of neurosis"
 
Hrara (bicara | kontrib)
Ref
Baris 1:
 
'''Teori neurosis [[Carl Gustav Jung|Jung]]''' didasarkan pada pengaturan diri akan jiwa terhadap pertentangan [[Id, ego dan super-ego|ego]] dan [[alam bawah sadar]]. Neurosis didefinisikan sebagai ketegangan nyata yang belum terselesaikan antara sikap yang saling bertentangan. Setiap neurosis bersifat unik dan berbda, sehingga metode terapinya berbeda satu dengan yang lainnya. Ada serangkaian kasus yang secara khusus ditangani oleh Jung. Meski telah menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-harinya, individu tetap mengalami kehampaan makna dan tujuan hidup, serta keyakinan spiritual untuk menjalani hidup. Dari sini, terlihat bahwa tidak ada cara yang mudah untuk memperbaiki kondisi ini. Dalam kasus tersebut, Jung menyelidiki lebih jauh melalui komunikasi simbolik yang sedang berlangsung dari alam bawah sadar dalam bentuk mimpi dan penglihatan.<ref name=":0">{{Cite book|last=Jung|first=Carl Gustav|date=1964|url=http://archive.org/details/B-001-004-443-ALL|title=Man and his Symbols|location=New York|publisher=Anchor Books|isbn=9780385052214|pages=1-319|url-status=live}}</ref><ref name=":1">{{Cite book|last=Jung|first=Carl Gustavo|date=1928|url=http://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.218694|title=Two Essays On Analytical Psychology|location=Princeton|publisher=Princeton University Press|isbn=9781614277170|pages=1-300|url-status=live}}</ref>
 
Ketegangan yang menyebabkan neurosis diselesaikan dengan studi konstruktif terkait fantasi. Ego terhadap aspek-aspek mitologis dari fantasi dapat dibandingkan dengan penghargaan yang dimiliki oleh orang-orang yang percaya terhadap agamanya.<ref name=":1" /> Proses ini bukan hanya latihan intelektual, melainkan juga sebuah latihan yang memerlukan komitmen utuh dan kesadaran bahwa alam bawah sadar memiliki hubungan dengan kekuatan spiritual. Dengan memiliki keyakinan atas pengalaman yang akan mampu menentang, menyeimbangkan, dan menyesuaikan ego dalam proses ini.<ref name=":1" />
 
Saat proses ini berhasil, neurosis jenis ini dapat dianggap sebagai hadiah yang membimbing kehidupan dari alam bawah sadar, meskipun perjalanan pribadi yang dipaksakan pada individu terkadang membutuhkan waktu puluhan tahun.<ref name=":0" /> Hal tersebut mungkin terlihat aneh bagi individu yang beranggapan bahwa neurosis termasuk penyakit yang harus segera disembuhkan dan terkait fantasi sebagai sebuah pengalaman subjektif yang tidak dapat dinalar.<ref name=":2">{{Cite book|last=Jung|first=Carl Gustavo|date=1923|url=http://archive.org/details/psychological_types|title=Psychological Types, or the Psychology of Individuation|location=Princeton|publisher=Princeton University Press|isbn=978-1138687424|pages=1-686|url-status=live}}</ref>
 
Aspek penting dari teori neurosis Jung mengacu pada variasi gejala berdasarkan tipe psikologis. Hierarki fungsi psikologis pembeda menyajikan preferensi sensasi, intuisi, perasaan, atau fungsi berpikir yang dominan dengan sikap ''ekstrovert'' atau ''introvert'' pada setiap individu. Dominan yang dimaksud berada dalam kendali ego. Namun, fungsi inferior tetap membuka jalur bagi reaksi alam bawah sadar. Proses ini selanjutnya menciptakan manifestasi khas dari wawasan dan perilaku inferior ketika terjadi ketimpangan fungsi ekstrem bersamaan neurosis.<ref name=":0" /><ref name=":3">{{Cite book|last=Jung|first=Carl Gustavo|date=1961|url=http://archive.org/details/MemoriesDreamsReflectionsCarlJung_201608|title=Memories, Dreams, Reflections Carl Jung|location=New York|publisher=Vantage Books|isbn=9780006540274|pages=1-492|language=English|url-status=live}}</ref>
 
== Sikap bawah sadar ==
Teori neurosis [[Carl Gustav Jung|Jung]] didasarkan pada pengaturan diri akan jiwa terhadap pertentangan [[Id, ego dan super-ego|ego]] dan [[alam bawah sadar]]. [[Id, ego dan super-ego|Ego]], sebagai pusat kesadaran, mewakili kesatuan akan sikap kesadaran. Sikap ego berada dalam ketegangan dengan sikap komplementer dan menjadi penyeimbang di alam bawah sadar.<ref name=":0" />
 
Dalam kondisi yang tepat, sikap bawah sadar dapat secara langsung menentang sikap ego dan menghasilkan berbagai neurosis. Situasi ini terjadi ketika sikap sadar tidak mampu mengenali dan mengintegrasikan isu krusial dengan sikap bawah sadar secara efektif.<ref name=":0" /><blockquote>"Mungkin cukup aneh ketika saya berbicara tentang 'sikap bawah sadar' Seperti yang telah saya tunjukkan, saya menganggap sikap bawah sadar sebagai hasil dari sikap kesadaran. Berdasarkan pandangan ini, sikap bawah sadar mengemban peran yang sama pentingnya dengan sikap kesadaran." (Jung, [1921])<ref 1971name=":1" par. 568)./></blockquote>
 
== Freud, Alfred Adler, dan tipe psikologis ==
Jung mengawali penyelidikannya tentang neurosis melalui teori [[Sigmund Freud|Freud]] dan [[Alfred Adler|Adler yang]]. Keduanya memberi klaim bahwa teorinya dapat diterapkan secara universal, tetapi menyangkal teori lainnya. Jung menilai bahwa kedua teori itu sebetulnya begitu penting, tetapi cakupannya tampak sangat terbatas. Oleh sebab itu, Jung menggunakan teori-teori itu pada kondisi tertentu yang ia rasa tepat. Keinginan Jung untuk menengahi kedua teori ini membuatnya terlibat dalam eksplorasi dan penyisipan tipe psikologis ke dalam teorinya. Jung menganggap teori "Eros" Freud sebagai ''ekstrovert'' dan teori kekuatan Adler sebagai ''introvert.''<ref name=":2" /><ref name=":3" /><blockquote>"Perbedaan tipe psikologis yang telah saya rinci dalam 8 kelompok [''Psychological Types''], memberikan saya pemahaman bahwa kedua teori neurosis tersebut adalah manifestasi dari antagonisme tipe. Temuan inimenggiring sebuah kebutuhan untuk mengatasi oposisi dan menciptakan teori yang adil dan setara untuk keduanya." (Jung, 1966: pars. 65-66).<ref name=":2" /></blockquote>Terlepas dari perbedaan mereka yang sulit direkonsiliasi, Jung menemukan perspektif "keadilan" dengan mengidentifikasi batasan mendasar yang sama.<blockquote>"Kedua teori tersebut mengandung metode kritis. Seperti kritik, kekuatan untuk berbuat baik ketika ada sesuatu yang harus dihancurkan, dileburkan, atau dikurangi, tetapi hanya mampu membahayakan ketika ada sesuatu yang harus dibangun." (Jung, 1966: par. 65).<ref name=":2" /></blockquote>
 
== Arti positif dari neurosis ==
Jung berpendapat bahwa neurosis tidak sepenuhnya negatif, meski elemennya kerap bersifat melemahkan. Neurosis yang dimaknai secara positif dapat memiliki tujuan mendasar bagi sebagian orang.<blockquote>"Pembaca pasti akan bertanya: Apa sebenarnya nilai dan makna dari neurosis? Apakah ini sesuatu yang tidak berguna bagi umat manusia? Apa manfaatnya menjadi neurotik? Saya sendiri mengenal lebih dari satu orang yang memanfaatkan neurosis untuk mencegah kesia-siaan dalam hidupnya dan mendorongnya agar mengembangkan potensinya." (Jung, 1966: par. 68).<ref name=":3" /></blockquote>
 
== Gambar mitologi kolektif ==
Jung membedakan antara ketidaksadaran pribadi dan ketidaksadaran kolektif. Jung mengidentifikasi dan menafsirkan visual mimpi yang dihasilkan oleh ketidaksadaran kolektif dengan cara yang konstruktif daripada mereduksinya menjadi indikasi pribadi. Mengingat tema kolektif tergolong umum bagi seluruh umat manusia, maka mereka dapat menemukan bayangannya dalam motif mitologis.<ref name=":3" /><blockquote>"[Teori Freud dan Adler] didasarkan pada prosedur kausal dan reduktif eksklusif yang memisahkan mimpi (atau fantasi) ke dalam komponen memorinya dan proses insting yang mendasarinya. Saya melihat adanya batasan prosedur ini. Prosedur ini cukup lemah jika simbol-simbol mimpi tidak lagi dapat direduksi menjadi kenangan atau aspirasi pribadi, yakni saat visual ketidaksadaran kolektif mulai muncul." (Jung, 1966: par. 122).<ref name=":3" /></blockquote>
 
== Kenormalan jiwa yang terbagi ==
Jung menganggap jiwa yang terbagi itu normal meski jiwa tersebut bermanifestasi secara patologis dalam neurosis dan secara khusus dalam [[psikosis]].<blockquote>"Untuk pertama kalinya, studi tersebut memungkinkan psikolog untuk menyelidiki aspek bawah sadar dari peristiwa psikis sadar melalui mimpi.".<ref name=":0" /blockquote></blockquote>"Berdasarkan bukti itu, para psikolog menganggap keberadaan jiwa bawah sadar, meski banyak ilmuwan dan filsuf menyangkal keberadaannya. Para psikolog berpendapat bahwa hal semacam itu menyiratkan "dua subjek", atau dapat dikatakan juga "dua kepribadian dalam individu yang sama". Hal tersebut memanglah benar. Banyak manusia modern menderita kepribadian terbagi ini. Kepribadian ini bukan termasuk gejala patologis, tetapi itu merupakan fakta normal yang dapat diamati kapan saja dan di mana saja. Tidak hanya orang neurotik yang tangan kanannya tidak tahu apa yang dilakukan tangan kirinya. Kesulitan ini adalah gejala dari ketidaksadaran umum yang diwariskan kepada umat manusia. (Jung, 1964:23).<ref name=":0" /blockquote><blockquote>"Ia mendengar dan tidak mendengar; ia melihat, tetapi buta; ia tahu dan bodoh." (Jung, 1964:33).<ref name=":0" /></blockquote>
 
== Neurosis kolektif dalam politik ==
Jung berpendapat bahwa jiwa yang terbagi dalam individu normal tercermin dalam sifat neurotik [[politik global]] dan sebaliknya.<ref name=":0" /><blockquote>Anggaplah umat manusia sebagai satu individu. Kita melihat ras manusia seperti seseorang yang terbawa oleh kekuatan bawah sadar dan umat manusia kerap menyimpannya dalam ruang terpisah. Dapat dikatakan bahwa dunia kita dipisahkan seperti orang neurotik, di mana tirai besi membentuk garis pembagian simbolik. Wajah bayangan jahatnya menyeringai kepada dirinya yang berada di balik tirai besi. (Jung, 1964:85).<ref name=":0" /></blockquote>
 
== Referensi ==
 
*
* Jung, CG, dkk. (1964). ''Manusia dan Simbolnya'', New York, NY: Anchor Books, Doubleday.{{ISBN|0-385-05221-9}} .
* Jung, CG (1966). ''Dua Esai tentang Psikologi Analitik'', ''Koleksi Karya'', Volume 7, Princeton, NJ: Princeton University Press.{{ISBN|0-691-01782-4}}[[ISBN (identifier)|ISBN]]&nbsp;[[Special:BookSources/0-691-01782-4|0-691-01782-4]] .
* Jung, CG [1921] (1971). ''Jenis Psikologis'', ''Karya yang Dikumpulkan'', Volume 6, Princeton, NJ: Princeton University Press.{{ISBN|0-691-01813-8}}[[ISBN (identifier)|ISBN]]&nbsp;[[Special:BookSources/0-691-01813-8|0-691-01813-8]] .
* Jung, CG [1961] (1989). 'Kenangan, Mimpi, Refleksi '', New York, NY: Vantage Books.{{ISBN|0-679-72395-1}}[[ISBN (identifier)|ISBN]]&nbsp;[[Special:BookSources/0-679-72395-1|0-679-72395-1]] .''
[[Kategori:Psikologi]]
[[Kategori:Psikologi Analitik]]