Dewa Budjana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Siwhotmahendra (bicara | kontrib)
Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor
Baris 31:
 
== Awal Karier ==
Ketertarikan dan bakat Dewa Budjana pada [[musik]], khususnya [[gitar]] sudah sangat dominan, terlihat sejak ia masih duduk di bangku [[Sekolah Dasar]] di [[Klungkung]] [[Bali]]. Sampai-sampaiBerdasarkan dari [https://www.youtube.com/watch?v=7da4hcbXZBM&t=2130s wawancara bersama Soleh Solihun], Budjana awalnya tertarik pada gitar karena melihat poster di kamar kakaknya. Tapi awal pertama kali Budjana belajar bermain gitar adalah dari tukang bangunan yang tinggal di dekat rumahnya yang bernama John. Dari John itu lah Budjana mengerti dan bisa memainkan kunci-kunci dasar dan Budjana pertama kali diajarkan John memainkan lagu dari Lombok yang berjudul Lalo Midang. Budjana kecil pernah [[Pencurian|mencuri]] [[uang]] [[nenek]]nya<ref name="Spirit"/> untuk sekadar memenuhi keinginannya membeli gitar pertamanya seharga 10.000 [[rupiah]].<ref name="bio"/>
 
Sejak memiliki [[gitar]] pertama inilah yang membuat Budjana tidak lagi memiliki semangat untuk bersekolah, baginya gitar adalah nomor 1. Pada saat itu Budjana mempelajari sendiri teknik bermain gitar, dan dia mampu dengan cepat mahir mempelajari lagu [[Deddy Dores]] berjudul ''"Hilangnya Seorang Gadis"'' dan lagunya [[The Rollies]] berjudul ''"Setangkai Bunga"'', itupun disaat ia sama sekali belum tersentuh [[literatur]]-[[literatur]] [[musik]]([[gitar]]) yang formal.
Baris 44:
 
=== (1985-1993): Setelah di Jakarta ===
Meskipun [[Jack Lesmana]] memberikan Budjana banyak kesempatan dan peluang dalam karier bermusik di [[Indonesia]] namun IndralahIndra lah yang pertama kali membujuknya untuk menjadi seorang session player. Setelah menjalani hidup di [[Jakarta]] Budjana akhirnya mulai beradaptasi dan banyak bergaul dengan [[musisi]]-[[musisi]] lokal yang baru ia kenal, bermain musik di kafe juga salah satu kegiatan rutinnya. Beruntung tidak berapa lama setelah itu Budjana mulai banyak mendapatkan tawaran untuk mengisi rekaman-rekaman kaset seperti pada album solo [[Indra Lesmana]], [[Catatan si Boy II]], [[Andre Hehanussa]], [[Heidy Yunus]], [[Memes]], [[Chrisye]], [[Mayangsari]], [[Dewi Gita]], [[Desy Ratnasari]], [[Potret (grup musik)|Potret]], Trakebah, Caesar (Deddy Dores), [[Nike Ardila]] dan lain-lain.<ref name="Spirit">[http://morningjazz.co.cc/?p=55 Jurus melawan rutinitas], Morningjazz.co.cc, diakses 19 Maret 2011</ref>
 
Beberapa tahun kemudian Budjana bergabung dengan Spirit band<ref name="bio"/> dan sempat merilis dua album bersama [[grup musik]] tersebut, yang pertama berjudul ''"Spirit"''<ref name="Spirit"/> dan yang ke dua berjudul ''"Mentari"''. Beberapa tahun setelah itu Budjana memutuskan untuk keluar dari Spirit band dan bergabung dengan Java Jazz ([[Indra Lesmana]]). Ia juga sempat bermain dengan banyak band seperti Jimmy Manopo Band, [[Erwin Gutawa]] Orkestra, [[Elfa Secioria|Elfa's Big Band]] dan [[Adi MS|Twilite Orchestra]].<ref name="bio"/>