Kota Pekanbaru: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 20904049 oleh 110.139.134.76 (bicara)
Tag: Pembatalan
Herryz (bicara | kontrib)
Update
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 23:
|luas = 632,26
|penduduktahun = [[2021]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/><ref name="PEKANBARU">{{cite web|url=https://pekanbarukota.bps.go.id/publication/20212022/02/2625/9743fc346124ab08bd119d3206fe10f9f07b52694cd0bf5d/kota-pekanbaru-dalam-angka-20212022.html|title=Kota Pekanbaru Dalam Angka 20212022|website=www.pekanbarukota.bps.go.id|accessdate=129 AprilMaret 20212022|pages=5450, 126|format=pdf}}</ref>
|penduduk = 10450391074989
|kepadatan = 15551700
|bahasa = [[Bahasa MelayuIndonesia|MelayuIndonesia]], [[Bahasa IndonesiaMelayu|IndonesiaMelayu]], [[Bahasa Minang|Minang]], [[Bahasa Batak Toba|Batak]], [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]]
|agama = [[Islam]] 84,3054%<br> [[Kristen]] 11,53%<br>- [[Protestan]] 10,0412%<br>- [[Katolik]] 1,4950%<br> [[Agama Buddha|Buddha]] 43,1381%<br> [[Hindu]] 0,0302%<br> [[Konghucu]] 0,01%<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=3029 SeptemberMaret 20212022|format=Visual}}</ref>
|kecamatan = 15 [[kecamatan]]
|kelurahan = 83 [[kelurahan]]
Baris 34:
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|28111-28299]]
|kodearea = +62 761
| nomor_polisi = '''BM xxxx''' A**/J*/L**/N*/Q*/T*
|SNI = PKU
|dau = Rp 906.014.576.000,- (2020)
Baris 42:
|footnotes =
}}
 
'''Kota Pekanbaru''' ([[Jawi]]: كوتا ڤكنبارو) adalah [[ibu kota]] dan kota terbesar di Provinsiprovinsi [[Riau]], [[Indonesia]]. Kota ini merupakan salah satu sentra ekonomi terbesar di Pulaupulau [[Sumatra]] dan termasuk kota dengan tingkat pertumbuhan, migrasi, dan urbanisasi yang tinggi.<ref>Darmawati, (2008), ''Determinasi Registrasi Penduduk di Kota Pekanbaru'', Teroka Riau, Vol. VIII, No. 2, hlm. 61-71.</ref><ref name="Kompas">{{cite book|last=|first=|authorlink=|coauthors=|editor=|others=|title=Profil daerah kabupaten dan kota|url=|edition=|year=2001|publisher=Penerbit Buku Kompas|location=|id=ISBN 979-709-054-X|doi =|pages= }}</ref>
 
Pekanbaru terletak di tepian [[Sungai Siak]] dan pada awalnya merupakan sebuah kota kecil yang memiliki pasar (''pekan'') yang bernama Payung Sekaki atau Senapelan. Pada abad ke-18, wilayah yang kini menjadi Pekanbaru berada pada lingkar pengaruh [[Kesultanan Siak]], dan [[Alamuddin dari Siak|Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah]] (Marhum Pekan) secara luas dianggap sebagai pendiri kota Pekanbaru modern; hari jadi kota ini ditetapkan pada tanggal 23 Juni 1784. Pekanbaru menjadi sebuah "kota kecil" pada tahun 1948 dan [[kotapraja]] pada tahun 1956, sebelum ditetapkan menjadi ibu kota provinsi [[Riau]] sebagai pengganti dari [[Tanjung Pinang]] pada tahun 1959.
Baris 51 ⟶ 52:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Sultan van Siak met rijksgroten in de afdeling Bengalis oostkust van Sumatra TMnr 60012313.jpg|250px|jmpl|kiri|[[Sultan Siak|Sultan Syarif Hasyim]] beserta Dewan Menteri serta Kadi Siak tahun 1888.]]
[[Berkas:Pakanbaroe aan de Siakrivier, KITLV 33155.tiff|kiri|jmpl|Pelabuhan Pekanbaru sekitar tahun 1925.]]
 
Perkembangan kota ini pada awalnya tidak terlepas dari fungsi Sungai Siak sebagai sarana transportasi dalam mendistribusikan hasil bumi dari pedalaman dan dataran tinggi [[Minangkabau]] ke wilayah pesisir [[Selat Malaka]]. Pada abad ke-18, wilayah Senapelan di tepi Sungai Siak, menjadi [[Pakan (pasar)|pasar (''pekan'')]] bagi para [[Saudagar Minangkabau|pedagang Minangkabau]].<ref>Sejarah Daerah Riau, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, [[Departemen Pendidikan dan Kebudayaan]], 1977</ref> Seiring dengan berjalannya waktu, daerah ini berkembang menjadi tempat permukiman yang ramai. [[Sultan Siak]] ke-4 [[Alamuddin dari Siak|Sultan Alamuddin Syah]] memindahkan pusat kekuasaan Siak dari [[Mempura, Siak|Mempura]] ke [[Senapelan, Pekanbaru|Senapelan]] pada tahun 1762.<ref>{{cite book|last=Lutfi, dkk|first=Muchtar|authorlink=|coauthors=|title=Sejarah Riau|year=1999|publisher=Biro Bina Sosial Setwilda Tk. I Riau|location=|id= }}</ref><ref name="sejarah"/> Pada tanggal [[23 Juni]] [[1784]], berdasarkan musyawarah "Dewan Menteri" dari [[Kesultanan Siak]], yang terdiri dari [[Datuk di Minangkabau|datuk]] empat suku (Pesisir, Limapuluh, Tanah Datar, dan Kampar), kawasan ini dinamai dengan Pekanbaru, dan dikemudian hari diperingati sebagai hari jadi kota ini.<ref name="sejarah"/><ref>{{cite book|last=Samin|first=S.M.|authorlink=|coauthors=|title=Dari kebatinan senapelan ke Bandaraya Pekanbaru: menelisik jejak sejarah Kota Pekanbaru, 1784-2005|year=2006|publisher=Pemerintah Kota Pekanbaru bekerjasama dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Cabang Riau dan Penerbit Alaf Riau|location=|id= }}</ref>
 
Baris 184 ⟶ 186:
! Jumlah (%)
|-----
| [[Islam]] || align="center" | 84,5854
|-----
| [[Protestan]] || align="center" | 10,0412
|-----
| [[Buddha]] || align="center" | 3,8681
|-----
| [[Katolik]] || align="center" | 1,4950
|-----
| [[Hindu]] || align="center" | 0,02