Agustinus dari Hippo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6 |
k lck |
||
Baris 185:
{{See also|Penafsiran alegoris Kitab Kejadian}}
Dalam ''[[Kota Allah]]'', Agustinus menolak gagasan mengenai keabadian umat manusia yang diajukan oleh kaum pagan maupun pemikiran kontemporer mengenai zaman (seperti yang dikemukakan oleh beberapa orang Yunani dan Mesir) yang berbeda dengan tulisan-tulisan suci Gereja.<ref>{{en}} Augustine of Hippo, [http://www.ccel.org/fathers2/NPNF1-02/npnf1-02-18.htm#P2017_1154484 Of the Falseness of the History Which Allots Many Thousand Years to the World's Past], ''The City of God'', Book 12: Chapt. 10 [419].</ref> Dalam ''Interpretasi Literal Kitab Kejadian'' (''De Genesi ad litteram''), Agustinus berpandangan bahwa segala sesuatu di [[alam semesta]] diciptakan secara bersamaan oleh Allah, dan bukan dalam 7 hari kalender sebagaimana penafsiran secara literal atau [[harfiah]] atas [[Kitab Kejadian]]. Ia berpendapat bahwa struktur enam-hari penciptaan dalam Kitab Kejadian menggambarkan suatu [[penafsiran kerangka (Kitab Kejadian)|kerangka logis]], bukan suatu perjalanan waktu secara fisik; maksudnya adalah peristiwa itu mengandung suatu makna spiritual, bukan fisik, yang berarti bukan literal. Salah satu alasan yang menjadi dasar interpretasi ini adalah kutipan dalam [[Sirakh]] 18:1 bahwa "Dia ... menciptakan segala-galanya bersama-sama" (''creavit omnia simul''), yang digunakan oleh Agustinus sebagai bukti bahwa hari-hari dalam [[Kejadian 1]] bukan untuk diartikan secara harfiah.<ref>{{en}} {{Cite encyclopedia|publisher = Wm B Eerdmans |isbn = 978-0-8028-3843-8 |pages = 377–78 |editor-first = Allan D |editor-last = Fitzgerald |last = Teske|first = Roland J |title = Genesi ad litteram liber imperfectus, De|encyclopedia = Augustine Through the Ages: An Encyclopedia|year = 1999}}</ref> Agustinus juga tidak membayangkan kalau [[dosa asal]] menyebabkan perubahan struktural di alam semesta, bahkan mengemukakan bahwa tubuh [[Adam dan Hawa]] telah tercipta [[fana]] sebelum [[kejatuhan manusia|kejatuhan mereka]].<ref>On the Merits, 1.2; City of God, 13:1; Enchiridion, 104</ref> Terlepas dari pandangan-pandangan spesifiknya, Agustinus mengakui bahwa penafsiran kisah penciptaan adalah sulit, dan menyatakan bahwa setiap orang seharusnya bersedia untuk mengubah pandangannya mengenai hal tersebut seandainya ada informasi-informasi baru.<ref>{{en}} Young, Davis A. [http://www.asa3.org/ASA/PSCF/1988/PSCF3-88Young.html "The Contemporary Relevance of Augustine's View of Creation"], ''[[
=== Eklesiologi ===
Baris 294:
== Tuduhan ==
Beberapa kalangan, misalnya dari [[Gereja Ortodoks Timur]], memandang beberapa ajaran Agustinus (terutama mengenai dosa dan anugerah) tidak tepat, salah dimengerti dan kontroversial (sehingga menimbulkan perpecahan dalam Kekristenan Barat), bahkan ada pula yang menjulukinya "[[bidat]] terbesar". Namun tidak sedikit juga yang membelanya, bahkan dari kalangan Gereja Ortodoks sendiri. Uskup Agung Chrysostomos dalam sebuah resensi buku karya Pastor [[Seraphim Rose]], ''The Place of Blessed Augustine in the Orthodox Church'', menuliskan bahwa, "Walau ide-ide Agustinus mungkin telah digunakan dan terdistorsi di Barat untuk menghasilkan teori-teori lebih modern (seperti [[predestinasi]]nya [[Calvinisme]], ''sola gratia'', atau bahkan [[Deisme]]), sang Santo sendiri tidaklah bersalah atas beragam jenis teologi inovatif ... ."<ref name="orthodoxinfo"/> Sebuah artikel dalam ''Orthodox Tradition'' (Vol.XIV, No.4, p. 33-35) menuliskan, " ... berbagai distorsi dan pernyataan berlebihan tertentu dalam ajaran-ajaran teologisnya oleh para pemikir Abad Pertengahan dan [[Reformasi Protestan|Reformasi]] telah dikaitkan dengan tidak adil kepada sang Santo sendiri."<ref name="orthodoxinfo"/> Uskup Agung [[
== Lihat pula ==
|