Hitam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 28:
Dalam budaya Jepang, hitam melambangkan [[malam]], yang tidak diketahui, [[supranatural]], dan kematian. Ketika dikombinasikan dengan warna putih, itu bisa melambangkan [[intuisi]]<ref>{{cite web |url=http://www.vam.ac.uk/content/articles/j/japanese-art-and-design-colour/ |title=Archived copy |access-date=2022-03-31 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20130322054855/http://www.vam.ac.uk/content/articles/j/japanese-art-and-design-colour/ |archive-date=March 22, 2013 |df=mdy }}</ref>. Pria Jepang secara tradisional mengenakan ''[[kimono]]'' hitam dengan beberapa hiasan putih pada hari pernikahan mereka.
 
Di Indonesia, hitam diasosiasikan dengan [[neraka]], setan, [[bencana]], dan jalur tangan kiri. Namun, ketika hitam dikombinasikan dengan putih, itu melambangkan harmoni dan keseimbangan<ref>Anne Varichon, pp.&nbsp;224–25</ref>.
 
Para imam dan pendeta dari [[gereja Katolik Roma]], [[Gereja Ortodoks Timur|Ortodoks Timur]] dan Protestan biasanya memakai pakaian hitam, seperti halnya para biarawan dari [[Ordo Benediktin]], yang menganggapnya sebagai warna kerendahan hati dan [[penyesalan]].