Taman Nasional Ujung Kulon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 46:
 
== Sejarah dan Status Kawasan ==
[[Berkas:Logo Taman nasional ujung kulon.jpg|150px|jmpl|kiri|Logo Taman Nasional Ujung Kulon]]
Kawasan [[Ujung Kulon]] pertama kali dijelajahi oleh seorang ahli [[botani]] [[Jerman]], F. [[Junghuhn]], pada tahun [[1846]], untuk keperluan mengumpulkan tumbuhan tropis. Pada masa itu kekayaan [[flora]] dan [[fauna]] Ujung Kulon sudah mulai dikenal oleh para peneliti. Bahkan perjalanan ke Ujung Kulon ini sempat masuk di dalam jurnal ilimiah beberapa tahun kemudian. Tidak banyak catatan mengenai Ujung Kulon sampai meletusnya gunung Krakatau pada tahun [[1883]]. Namun kemudian kedahsyatan letusan [[Krakatau]] yang menghasilkan gelombang [[Tsunami]] setinggi kurang lebih 15 meter, telah memporak-porandakan tidak hanya pemukiman penduduk di Ujung Kulon, tetapi juga menimpa satwa liar dan vegetasi yang ada. Meskipun letusan Krakatau telah menyapu bersih kawasan Ujung Kulon, akan tetapi beberapa tahun kemudian diketahui bahwa ekosistem-vegetasi dan satwaliar di Ujung Kulon tumbuh baik dengan cepat.