Olimpiade Musim Dingin 2022: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 901:
Pada Februari 2021, tabloid ''[[Global Times]]'' milik [[Partai Komunis Tiongkok]] memperingatkan bahwa Tiongkok dapat "memberikan sanksi serius kepada negara mana pun yang mengikuti boikot." Pada Maret 2021, juru bicara Tiongkok Guo Weimin menyatakan bahwa segala upaya untuk memboikot Olimpiade akan dilakukan ditakdirkan untuk gagal.<ref>{{Cite news|title=China: Calls for 2022 Winter Olympics boycott doomed to fail|url=https://abcnews.go.com/Sports/wireStory/china-calls-2022-winter-olympics-boycott-doomed-fail-76221092|url-status=live|access-date=7 March 2021|archive-date=9 March 2021|archive-url=https://web.archive.org/web/20210309231627/https://abcnews.go.com/Sports/wireStory/china-calls-2022-winter-olympics-boycott-doomed-fail-76221092}}</ref> Menteri Luar Negeri Tiongkok [[Wang Yi (politikus)|Wang Yi]] juga mengatakan kepada kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa [[Josep Borrell]] bahwa mereka harus menghadiri pertandingan untuk "meningkatkan pertukaran pada olahraga musim dingin," dan untuk "mendorong sorotan baru" dalam kerja sama bilateral.<ref name="politico.eu" />
 
IOC telah menyatakan bahwa pihaknya tetap netral dalam semua masalah politik global dan bahwa penghargaan menjadi tuan rumah pertandingan tidak berarti bahwa IOC setuju dengan struktur politik, keadaan sosial, atau standar hak asasi manusia di negara tempat mereka ditahan. Tanggapan komite kepada [[Agence France-Presse]] berbunyi: "Kami telah berulang kali mengatakannya: IOC tidak bertanggung jawab atas pemerintah. Itu hanya memberikan hak dan kesempatan untuk penyelenggaraan Olimpiade. Itu tidak berarti kami setuju dengan semua politik, semua masalah sosial atau hak asasi manusia di negara ini. Dan itu tidak berarti kita menyetujui semua pelanggaran hak asasi manusia terhadap seseorang atau sekelompok orang," demikian tanggapan komite tersebut kepada [[Agence France-Presse|AFP]]. Posisi ini telah menimbulkan kritik, dengan Jules Boykoff menuduh IOC munafik dengan mengatakan bahwa ia mengabaikan piagamnya yang mempromosikan kesetaraan dan anti-diskriminasi ketika nyaman untuk melakukannya dan bahwa IOC telah menunjukkan "kecenderungan yang disayangkan untuk berpaling dari kekejaman hak asasi manusia untuk memastikan bahwa permainan terus berlanjut."<ref name="politico.eu2" />
 
Setelah [[Invasi Rusia ke Ukraina 2022|invasi Rusia ke Ukraina]] pada akhir Februari, ''[[The New York Times]]'' menerbitkan sebuah laporan yang menyatakan bahwa China meminta Rusia untuk menunda invasi sampai setelah Olimpiade untuk menghindari kerusakan citra Olimpiade.<ref>{{cite news |url=https://www.nytimes.com/2022/03/02/us/politics/russia-ukraine-china.html |title=China Asked Russia to Delay Ukraine War Until After Olympics, Biden Officials Say |newspaper=[[The New York Times]] |date=2022-02-04 |accessdate=2022-03-14}}</ref> Liu Pengyu, juru bicara Kedutaan Besar Tiongkok di Washington, telah menolak klaim tersebut sebagai "spekulasi tanpa dasar, dan bermaksud untuk menyalahkan dan mencoreng Tiongkok".<ref>{{Cite news |last=Holland |first=Steve |date=2022-03-03 |title=China asked Russia to delay Ukraine invasion until after Olympics -NYT |language=en |work=[[Reuters]] |url=https://www.reuters.com/world/us-officials-say-china-asked-russia-delay-ukraine-war-until-after-beijing-2022-03-02/ |access-date=2022-03-11}}</ref>