Sejarah Taiwan (1945–sekarang): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan visualeditor-wikitext |
k →top: Menambah/menghapus pranala wiki Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor |
||
Baris 86:
| class="sidebar-navbar" |<templatestyles src="Module:Navbar/styles.css"></templatestyles>
|}
Sebagai hasil dari [[Menyerahnya Jepang|penyerahan diri]] dan [[Pendudukan Sekutu atas Jepang|pendudukan sekutu atas Jepang]] di akhir [[Perang Dunia II]], pulau Taiwan ditempatkan di bawah pemerintahan [[Republik Tiongkok (1912–1949)|Republik Tiongkok]] (RT),{{NoteTag|Not to be confused with the [[China|People's Republic of China]] (PRC) established in 1949.}} yang dikuasai oleh [[Kuomintang]] (KMT), pada tanggal [[Hari Penyerahan Kembali|25 Oktober 1945]]. Setelah pembunuhan masal [[Peristiwa 228|28 Februari pada tahun 1947]], [[Darurat militer di Taiwan|darurat militer]] dideklarasikan di tahun 1949 oleh Gubernur [[Provinsi Taiwan]], [[Chen Cheng]], dan [[Kementerian Pertahanan Nasional (Taiwan)|Kementerian Pertahanan Nasional]] RT. Setelah berakhirnya [[Perang Saudara Tiongkok]] di tahun 1949, pemerintah
Di tahun 1987, darurat militer diangkat dan Taiwan memulai proses demokratisasi, dengan menghapus Ketentuan Sementara dan berpuncak pada [[pemilihan langsung presiden pertama]] di tahun 1996. Pada tahun 2000, [[Partai Progresif Demokrat|Partai Progresif Demokratik]] (DPP) berkuasa dan mulai mengejar [[Gerakan kemerdekaan Taiwan|kemerdekaan dan identitas rakyat Taiwan]] tetapi upaya-upayanya dirintangi oleh RRT.
Karena [[Status politik Taiwan|status politik Taiwan yang ambigu]], RT berpartisipasi dalam sejumlah organisasi internasional dengan nama "[[Tionghoa Taipei]]". Karena [[Kebijakan Satu Tiongkok]] yang diberlakukan oleh RRT, RRT menganggap RT sudah tidak ada dan Taiwan merupakan bagian terpisah dari Tiongkok; RRT menolak hubungan diplomatik dengan negara manapun yang mengakui RT. Namun, RT masih mengendalikan [[Geografi Taiwan|Taiwan]], [[Kepulauan Penghu|Penghu]], [[Kabupaten Kinmen|Quemoy]], [[Lienchiang]], dan [[Daftar pulau di Taiwan|pulau-pulau kecil lainnya]].
== Kronologi ==
Baris 97:
Pertempuran [[Perang Dunia II]] berakhir pada tanggal 2 September 1945, dengan kekalahan [[Kekaisaran Jepang]] dan [[Jerman Nazi]]. Taiwan, yang telah diserahkan pada Jepang oleh [[Perjanjian Shimonoseki]] pada tahun 1895, ditempatkan di bawah kendali [[Republik Tiongkok (1912–1949)|Republik Tiongkok]] (RT) yang dipimpin [[Kuomintang]] dengan permakluman Perintah Jenderal No. 1 dan penandatanganan [[Dokumen Kapitulasi Jepang|Dokumen Kapitulasi]] pada hari itu.
[[He Yingqin]], perwakilan RT pada upacara penyerahan diri bangsa Jepang, mendirikan {{Interlanguage link|Kantor Kepala Eksekutif Provinsi Taiwan|zh|臺灣省行政長官公署}} yang terpisah dari sistem eksekutif tingkat provinsi di [[Tiongkok Daratan]]. Setelah pendirian kantor eksekutif provinsi, [[Chen Yi (Kuomintang)|Chen Yi]] ditunjuk menjadi Ekseutif Kepala. Chen memproklamirkan tanggal 25 Oktober sebagai [[Hari Penyerahan Kembali]]. Namun, karena Jepang belum secara resmi melepaskan kedaulatan Taiwan pada saat itu, [[Blok Sekutu dalam Perang Dunia II]] tidak mengakui
Pemerintahan Chen Yi dirusak oleh korupsi, dan juga kurangnya disiplin dalam polisi militer yang ditugaskan untuk kewajiban-kewajiban pendudukan, yang menimbulkan perasaan merendahkan yang mendalam di rantai komandonya. Dengan korupsi yang merajalela dalam pemerintahannya, Chen Yi mulai memonopoli kekuasaan. Sebagai tambahan, ekonomi pascaperang pulau ini menurun drastis dan menuju ke arah resesi, yang menyebabkan orang-orang di pulau ini mengalami kesulitan ekonomi. Program pemerintah "menurunkan pengaruh Jepang" juga menciptakan kerenggangan budaya, bersamaan dengan ketegangan yang terjadi di antara populasi migran dari Tiongkok Daratan yang semakin bertambah dengan para penghuni pulau ini sejak praperang. Ketegangan yang terus meningkat itu meledak di tahun 1947, ketika penahanan penjaja rokok oleh agen-agen pemerintah mengakibatkan kematian orang yang lewat. Bentrokan yang terjadi selanjutnya di antara polisi dan para penghuni dengan cepat menyebar di seluruh pulau, dan tumbuh menjadi pemberontakan umum terhadap Chen Yi dan Kantor Eksekutif Kepala. Peristiwa ini dikenal sebagai [[Peristiwa 228]]. Beberapa minggu kemudian, pasukan-pasukan pemerintah dikirim ke Taiwan dari Tiongkok Daratan untuk menangani krisis tersebut dan menekan oposisi atau perlawanan apapun terhadap pemerintah. Banyak tokoh penting dalam masyarakat Taiwan, dan juga penghuni pulau lainnya, yang di antara mereka banyak yang tak memiliki hubungan apapun dengan peristiwa tersebut, dibunuh, dipenjarakan tanpa pengadilan, atau menghilang begitu saja. Peristiwa 228 merupakan pendahuluan bagi [[Teror Putih (Taiwan)|Teror Putih]] dalam dasawarsa 1950an, yang menyebabkan ketegangan etnik antara para penghuni praperang dengan penghuni pascaperang, yang juga menjadi awal [[Gerakan kemerdekaan Taiwan|gerakan kemerdekaan Rakyat Taiwan]].
[[Berkas:中華民國第一位民選首都市長吳三連於1951年勝選後_First_People-elected_Mayor_of_Taipei,_the_Capital_of_TAIWAN.jpg|ka|jmpl|275x275px|Politisi Taiwan nonKuomintang, Wu San-lien (2L), merayakan kemenangan telaknya (65.5%) dalam pemilihan pertama walikota Taipei pada bulan Januari 1951 dengan para pendukungnya.]]
Setelah Peristiwa 228, pemerintah RT yang dipimpin [[Kuomintang]] mengatur kembali pemerintahan lokal, menghapuskan Kantor Eksekutif Kepala, sambil mendirikan [[Provinsi Taiwan|pemerintahan provinsi]] yang baru. [[Wey Daw-ming]], yang orang tuanya merupakan akademisi, menjadi [[Gubernur Provinsi Taiwan]] yang pertama, dan selama masa pemerintahannya, mengurangi jangkauan perusahaan-perusahaan umum, yang tumbuh dengan signifikan di bawah pemerintahan Chen Yi.
Wey digantikan sebagai gubernur oleh [[Chen Cheng]] di tahun 1949. Wey mereformasi sistem mata uang, menggantikan [[Dolar Lama Taiwan]] yang didevaluasi dengan [[Dolar Baru Taiwan]], dengan nilai tukar 40.000:1, dan menerapkan {{Interlanguage link|375 Peraturan Pengurangan Sewa untuk Lahan yang Digarap|zh|耕地三七五減租條例}},<ref>{{Cite web|last=Land Reform Museum (土地改革紀念館)|title=Looking for History (尋訪歷史)|url=http://www.landreform.org.tw/html/02-05.htm|language=zh}}</ref> sehingga meringankan situasi yang menyebabkan inflasi.
Baris 109:
=== Otoriterianisme, darurat perang. dan perang dingin ===
[[Berkas:U.S._President_Eisenhower_visited_TAIWAN_美國總統艾森豪於1960年6月訪問臺灣台北時與蔣中正總統-2.jpg|ka|jmpl|275x275px|Bersama Presiden [[Chiang Kai-shek]], Presiden A.S. [[Dwight D. Eisenhower]] melambai pada kerumunan dalam kunjungannya ke [[Taipei]], Taiwan pada bulan Juni 1960.]]
Pada tanggal 20 Juli 1946, [[Chiang Kai-shek]] meluncurkan serangan berskala besar pada wilayah kekuasaan partai komunis di [[Tiongkok Utara|Huabei]] dengan menugaskan 113 brigade (jumlah totalnya 1,6 juta pasukan), yang memilai fase baru [[Perang Saudara Tiongkok]]. [[Chen Cheng]], yang merupakan pimpinan [[Pemerintahan Provinsi Taiwan]] dan komandan [[Komando Garnisun Taiwan]], mendeklarasikan darurat militer di pulau ini pada tanggal 19 Mei 1949.<ref>{{Cite news|last=Han Chueng|date=15 May 2016|title=Taiwan in Time: The precursor to total control|url=http://www.taipeitimes.com/News/feat/archives/2016/05/15/2003646284|work=Taipei Times|page=12|access-date=15 May 2016}}</ref>
Pada bulan Desember 1949, [[Angkatan Bersenjata Republik Tiongkok/Taiwan|Angkatan Bersenjata Republik Tiongkok]] dan [[Kuomintang]] dikalahkan dalam [[Perang Saudara Tiongkok]], yang memaksa Pemerintah Republik Tiongkok [[Penarikan Republik Tiongkok ke Taiwan|pindah ke Taiwan]]. Hal ini membuat [[Partai Komunis Tiongkok]] dapat [[Proklamasi Republik Rakyat Tiongkok|mendeklarasikan pendirian]] negara Tionghoa baru: [[Tiongkok|Republik Rakyat Tiongkok]].<ref>{{Cite book|last=Westad|first=Odd|year=2003|url=https://archive.org/details/decisiveencounte00west|title=Decisive Encounters: The Chinese Civil War, 1946–1950|publisher=Stanford University Press|isbn=978-0-8047-4484-3|page=[https://archive.org/details/decisiveencounte00west/page/305 305]|access-date=2019-03-08|url-access=registration}}</ref><ref>{{Cite news|last=Han|first=Cheung|date=2016-12-04|title=Taiwan in Time: The Great Retreat|url=https://www.taipeitimes.com/News/feat/archives/2016/12/04/2003660529|work=Taipei Times}}</ref>
Setelah [[Peristiwa 228]], pemerintahan Nasionalis meluncurkan [[Teror Putih (Taiwan)|kampanye penindasan]] terhadap perbedaan pendapat politis.<ref>{{Cite book|last=Rubinstein|first=Murray A.|year=2007|title=Taiwan: A New History|location=Armonk, N.Y.|publisher=M. E. Sharpe|isbn=9780765614957|page=302}}</ref> KMT seringkali [[Antiintelektualisme|memenjarakan elit intelektual dan sosial Taiwan]] karena ketakutan mereka akan melawan kekuasaan mereka atau bersimpati pada [[komunisme]].<ref>{{Cite news|last=Huang|first=Tai-lin|date=2005-05-20|title=White Terror exhibit reveals part of the truth|url=http://www.taipeitimes.com/News/taiwan/archives/2005/05/20/2003255840|work=Taipei Times}}</ref>
Hingga tahun 1958, kampanye militer berskala kecil antara angkatan bersenjata RT dan [[Tentara Pembebasan Rakyat]] (PLA) dijalankan di seluruh selat. Sebagai upaya pemerintah komunis untuk mengambil
Pada bulan April 1950, operasi amfibi mendapatkan keberhasilan dalam [[Pertempuran Pulau Hainan|menaklukkan Pulau Hainan]] pada bulan April 1950, yang mengakibatkan [[Kampanye Kepulauan Wanshan|penawanan
Periode ketegangan ini berlangsung hingga [[Krisis Selat Taiwan Kedua|Krisis Selat Kedua]].<ref name=":0">{{Cite book|last=M.H. Halperin|date=December 1966|url=https://archive.org/details/The1958TaiwanStraitsCrisisADocumentedHistory_201712|title=The 1958 Taiwan Straits Crisis: A Documented History|pages=i-xvii|others=Daniel Ellsberg}}</ref> Pada masa ini Amerika Serikat bersumpah untuk melindungi pulau dari Tiongkok Daratan.<ref>{{Cite news|last=H. Halperin|first=Morton|date=|title=The 1958 Taiwan Straits Crisis: A Documented History|url=https://www.rand.org/pubs/research_memoranda/RM4900.html|work=RAND Corporation}}</ref> Sejak saat itu, kedua pihak selat itu menghentikan semua peperangan terhadap satu sama lain. Angkatan Laut RT melanjutkan kembali pertempuran sepihak dan kewajiban-kewajiban pengawalan sementara Angkatan Laut AS secara diam-diam tanpa diketahui menarik kapal-kapal perang ekstra mereka dari Selat Taiwan.<ref>{{Cite news|last=H. Halperin|first=Morton|date=|title=The 1958 Taiwan Straits Crisis: A Documented History|url=https://www.rand.org/pubs/research_memoranda/RM4900.html|work=RAND Corporation}}. Page 539.</ref>
=== Reforma demokratik ===
Republik Tiongkok memasuki fase pembangunan Demokrasi Konstitusional dengan permakluman [[Konstitusi Republik Tiongkok]] di tahun 1947. Setelah itu, [[Tentara Revolusioner Nasional|Tentara Revolusioner Nasiominal]] juga diganti namanya menjadi [[Angkatan Bersenjata Republik Tiongkok/Taiwan|Angkatan Bersenjata Republik Tiongkok]] dan dinasionalisasi. Namun, karena Perang Saudara Tiongkok, [[Permakluman Sementara terhadap Pemberontakan Komunis|Permakluman Sementara Efektif Selama Periode Pemberontakan Komunis]] diberlakukan sebagai amandemen [[Konstitusi Republik Tiongkok]]. Hal ini menyebabkan darurat militer di Taiwan dan membatasi kebebasan dan demokrasi rakyat sipil. Alasan resmi Permakluman itu adalah berlangsung Perang Saudara Tiongkok dan efektifnya RT di bawah kekuasaan militer KMT selama [[Periode mobilisasi sebagai penekanan terhadap pemberontakan komunis|periode mobilisasi]]. Taiwan secara efektif berada di dalam darurat militer.
Namun, dengan kematian sistem partai tunggal KMT dan gerakan demokratisasi selama dasawarsa 1980an, darurat militer akhirnya diangkat pada tahun 1987 (dan permaklumannya akhirnya dibatalkan pada tahun 1991). [[Demokrasi liberal|Demokrasi Konstitusional]] diberlakukan kembali di RT setelah 1987.
Ketika [[Republik Tiongkok]] dipindahkan ke Taiwan pada tahun 1949, [[Partai Pemuda Tionghoa]], [[Partai Sosialis Demokratik Tiongkok]], dan KMT adalah partai politik legal yang ada di Taiwan. Partai-partai yang didirikan selanjutnya beroperasi di bawah [[Gerakan Tangwai]].
Sampai awal dasawarsa 1970an, Republik Tiongkok dikenal sebagai satu-satunya pemerintahan sah Tiongkok oleh Persatuan Bangsa-Bangsa dan sebagian besar negara-negara Barat, yang menolak mengakui Republik Rakyat Tiongkok (RRT) karena Perang Dingin. Kekuasaan KMT di Taiwan dalam darurat militer sampai akhir dasawarsa 1980 memiliki tujuan waspada terhadap penyusupan Komunis dan bersiap untuk merebut kembali Tiongkok Daratan. Karenanya perbedaan politik tidak ditolerir.
Baris 138:
Chiang memilih [[Lee Teng-hui]], seorang teknokrat kelahiran Taiwan untuk menjadi wakil presidennya, yang menjadi orang pertama di barisan pengganti kepresidenan. Gerakan ini diikuti reformasi lain yang memberikan lebih banyak kekuasaan pada warga kelahiran asli dan menenangkan sentimen antiKMT selama periode saat banyak otokrasi lain di Asia sedang ditantang.
Setelah Chiang Ching-kuo wafat di tahun 1988, penggantinya, Presiden [[Lee Teng-hui]], melanjutkan mendemokratisasi pemerintahan. Lee mengalihkan lebih banyak wewenang pemerintahan pada warga kelahiran Taiwan, dan Taiwan melalui proses lokalisasi. Dalam proses lokalisasi ini, budaya dan sejarah lokal dipromosikan di atas sudut pandang China raya. Reformasi Lee meliputi mencetak uang dari Bank Pusat dan bukan dari Bank Provinsi Taiwan seperti biasanya. Dia juga secara besar-besaran menahan pekerjaan [[Pemerintahan Provinsi Taiwan]]. Di tahun 1991 [[Yuan Legislatif|Badan Legislatif Yuan]] dan [[Majelis Nasional]], yang dipilih secara umum di tahun 1947, dipaksa berhenti. Kelompok-kelompok ini semula diciptakan untuk mewakili daerah-daerah pemilihan Tiongkok Daratan. Selain itu juga diangkat pelarangan penggunaan bahasa-bahasa Taiwan dalam media penyiaran dan di sekolah-sekolah.
Sebagai usaha untuk menjaga hubungan baik dengan RRT, Taiwan menghindari kritik terhadap [[Unjuk rasa Tiananmen 1989|Pembunuhan Massal di Tiananmen]] dan media secara umum dilarang melaporkannya. Sekelompok pelajar, yang berusaha melayarkan kapal sewaan ke dalam Selat Formosa dan memancarkan siaran prodemokrasi ke Tiongkok melalui radio amatir, digagalkan oleh pemerintah dengan cara memberikan banyak rintangan di perjalanan mereka sehingga membuat mereka mengabaikan upaya itu.
Baris 145:
=== Periode demokratik ===
Lee mencalonkan diri sebagai
Salah satu tindakan terakhir Lee sebagai presiden adalah mendekrasikan di radio Jerman bahwa RT dan RRT memiliki hubungan antar negara yang khusus. Pernyataan Lee dijawab dengan PLA melakukan latihan militer di Fujian dan pemadaman listik seluruh pulau di Taiwan, yang menyebabkan banyak orang ketakutan mendapatkan serangan.
[[Pemilihan presiden tahun 2000 Taiwan|Pemilihan presiden tahun 2000]] menandai berakhirnya status [[Kuomintang]] sebagai partai penguasa. Kandidat DPP, Chen Shui-bian memenangkan pertandingan tiga pihak yang melihat suara Biru raya dibagi oleh kandidat mandiri, James Soong (mantan Kuomintang) dan kandidat Kuomintang, Lien Chan. Chen memperoleh suara 39%. Setelah pemilihan, Soong membentuk [[Qinmindang|Partai Rakyat Pertama]] (PFP).
Dalam pemilihan presiden tahun 2000, [[Chen Shui-bian]] dari [[Partai Progresif Demokrat|Partai Progresif Demokratik]] (DPP) terpilih menjadi presiden bersama [[Annette Lu]] sebagai wakil presiden. Ini merupakan rotasi partai politik pertama dalam sejarah RT. Pembagian suara [[Kuomintang]] ternyata mengakibatkan hasil ini. Pada bulan Agustus 2002, Presiden Chen secara terbuka mengindikasikan bahwa [[Hubungan Lintas Selat|hubungan antara Taiwan dan Tiongkok Daratan]] adalah "[[Satu Sisi Satu Negara]]". Deklarasi ini mengarah pada perselisihan di seluruh [[Republik Tiongkok|Taiwan]], di [[Tiongkok Daratan]] dan di [[Amerika Serikat]]. Di tahun 2004, sehari sebelum [[Pemilihan presiden tahun 2004 Taiwan|pemilihan presiden tahun 2004]], terdapat [[Peristiwa penembakan 19 Maret|upaya pembunuhan]] terhadap Presiden Chen dan Wakil Presiden Lu. Mereka dipilih kembali keesokan harinya, meskipun [[Koalisi Pan-Biru]] memperdebatkan
KMT juga memperoleh kendali lagi di badan legislatif dalam pemilihan Yuan Legislatif di bulan Januari 2008. Dalam pemilihan presiden di bulan Mei 2008, kandidat KMT, [[Ma Ying-jeou]] mencalonkan diri di serambil pendukung hubungan yang lebih ramah dengan Tiongkok Daratan dan reforma ekonomi dan mengalahkan kandidat DPP, Frank Hsieh dengan suara 58.48%.
Baris 157:
Ma terpilih kembali, dan KMT memperoleh kembali mayoritasnya dalam Yuan Legislatif, dalam pemilihan gabungan di bulan Januari 2012. Di dalam [[Pemilihan umum Taiwan 2016|pemilihan umum tahun 2016]], DPP memperoleh kembali kekuasaannya dengan terpilihnya [[Tsai Ing-wen]] menjadi presiden.
Pada tanggal 24 Mei 2017, [[Yuan judisial|Mahkamah Konstitusi]] mengeluarkan peraturan bahwa pasangan sesama jenis memiliki hak untuk menikah, dan memberi waktu pada Badan Legislatif Yuan selama dua tahun untuk selayaknya mengamandemen hukum pernikahan bangsa Taiwan. Menurut aturan mahkamah, jika amandemen tidak diloloskan dalam waktu dua tahun, pernikahan sesama jenis secara otomatis akan dilegalkanl. Sebagai hasilnya, Taiwan (RT) akan menjadi negara pertama di [[Asia]] dan negara berdaulat non-PBB pertama yang mengizinkan pernikahan sesama jenis.
== Hubungan lintas-selat dan posisi internasional ==
Baris 163:
Di ujung tahun 1943, [[Deklarasi Kairo]] diterbitkan, di dalam pasal-pasalnya meliputi semua wilayah kekuasan Tiongkok, termasuk Formosa (Taiwan), yang telah diduduki Jepang akan dikembalikan ke Republik Tiongkok. Deklarasi ini ditegaskan kembali dalam [[Deklarasi Potsdam]], yang diterbitkan tahun 1945. Kemudian di tahun itu juga, Perang Dunia II berakhir, dan Jepang menerima Deklarasi Potsdam, menyerah tanpa syarat. Komandan Utama Tentara Sekutu memerintahkan tentara Jepang di Taiwan menyerah pada pemerintahan Republik Tiongkok, yang bertindak sebagai perwakilan Tentara Sekutu.<ref>{{Cite web|date=1945-09-06|title=Congressional Record|url=http://www.taiwandocuments.org/surrender05.htm|archive-url=https://web.archive.org/web/20021014090104/http://taiwandocuments.org/surrender05.htm|archive-date=2002-10-14|url-status=dead}}</ref> Pada tanggal 25 Oktober 1945 di [[Balai Zhongshan|Balai Zhongshan Taipei]], pemerintahan Jepang di Taiwan menyerah pada perwakilan Republik Tiongkok, Republik Tiongkok secara resmi menerima Taiwan. Di tahun 1951, Jepang secara resmi menandatangani [[Perjanjian San Francisco]], tetapi, karena ketidakjelasan situasi Perang Saudara Tiongkok, perjanjian perdamaian itu tidak dengan jelas mengindikasikan milik siapa kedaulatan Taiwan. Dalam pasal kedua [[Perjanjian Taipei]] tahun 1952, setelah Perjanjian San Francisco, Jepang menegaskan kembali penyerahan kedaulatan Taiwan, Pescador, Spratly dan Paracel.
[[Tiongkok|Republik Rakyat Tiongkok]] (RRT) dan Republik Tiongkok (RT) melanjutkan keadaan perang sampai tahun 1979. Pada bulan Oktober 1949, upaya RRT untuk mengambil alih kendali RT terhadap pulau [[Kabupaten Kinmen|Kinmen]] digagalkan dalam [[Pertempuran Guningtou|Pertempuran Kuningtou]], yang menghalangi penyerbuan PLA terhadap Taiwan.<ref name="QiB">Qi, Bangyuan. Wang, Dewei. Wang, David Der-wei. [2003] (2003). The Last of the Whampoa Breed: Stories of the Chinese Diaspora. Columbia University Press. {{ISBN|0-231-13002-3}}[[ISBN (identifier)|ISBN]] [[Special:BookSources/0-231-13002-3|0-231-13002-3]]. p. 2.</ref> Operasi amfibi Komunis lainnya di tahun 1950 lebih berhasil: mereka
Pada bulan Juni 1949, RT mendeklarasikan "penutupan" seluruh pelabuhan Tiongkok Daratan dan angkatan lautnya berupaya mencegati kapal-kapal asing. Penutupan ini meliputi dari satu titik di utara mulut [[Sungai Min]] di [[Fujian|Provinsi Fujian]] sampai ke mulut [[Sungai Liao]] di Manchuria.<ref name="Tsang">Tsang, Steve Yui-Sang Tsang. The Cold War's Odd Couple: The Unintended Partnership Between the Republic of China and the UK, 1950–1958. [2006] (2006). I.B. Tauris. {{ISBN|1-85043-842-0}}. pp. 155, 115–120, 139–145</ref> Karena jaringan jalan kereta Tiongkok Daratan terbelakang, perdagangan Utara-Selatan sangat mengandalkan di lautan. Aktivitas lautan RT juga menyebabkan kesulitan mendalam bagi para nelayan Tiongkok Daratan.
Setelah kehilangan Tiongkok Daratan, sekelompok sekitar 12.000 tentara KMT meloloskan diri ke [[Myanmar|Birma]] dan melanjutkan serangan bergerilya ke Tiongkok Selatan. Pimpinan mereka, Jenderal [[Li Mi (jenderal Republik Tiongkok)|Li Mi]], dibayar gajinya oleh pemerintahan RT dan diberi gelar nominal Gubernur [[Yunnan]]. Semula, Amerika Serikat mendukung sisa-sisa pemerintahan ini dan [[Badan Intelijen Pusat]] memberi mereka bantuan. Setelah pemerintahan Birma memohon pada [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] di tahun 1953, AS mulai menekan RT untuk menarik para loyalisnya. DI akhir tahun 1954, hampir 6.000 tentara meninggalkan Birma dan Li Mi mendeklarasikan tentaranya dibubarkan. Namun, masih tersisa ribuan, dan RT terus mengirim pasokan dan memerintah mereka, bahkan secara diam-diam sesekali memasok bala bantuan.
Baris 172 ⟶ 171:
Selama [[Perang Korea]], sebagian tentara Tionghoa Komunis yang ditangkap, banyak di antaranya semula adalah tentara KMT dipulangkan kembali ke Taiwan dan bukan ke Tiongkok Daratan. Tentara gerilya KMT terus mengoperasikan penyerangan lintas batas ke Tiongkok Barat Daya di awal dasawarsa 1950an. Pemerintah RT meluncurkan sejumlah penyerangan bom udara ke dalam kota-kota pantai utama Tiongkok Daratan seperti [[Shanghai]].
Meskipun dipandang sebagai kewajiban militer oleh Amerika Serikat, RT memandang pulau-pulau yang tersisa di [[Provinsi Fujian (Republik Tiongkok)|Fujian]] sebagai hal yang vital untuk kampanye ke depannya dalam rangka mengalahkan RRT dan mengambil alih Tiongkok Dataran. Pada tanggal 3 September 1954, [[Krisis Selat Taiwan Pertama]] dimulai ketika [[Tentara Pembebasan Rakyat|PLA]] mulai menembaki [[Kabupaten Kinmen|Quemoy]] dan mengancam mengambil
[[Krisis Selat Taiwan Kedua]] dimulai pada tanggal 23 Agustus 1958 dengan pelibatan udara dan laut antara tentara militer RRT dan RT, yang mengakibatkan pemboman artileri yang hebat terhadap [[Kabupaten Kinmen|Quemoy]] (oleh RRT) dan terhadap [[Xiamen|Amoy]] (oleh RT), dan berakhir pada bulan November di tahun yang sama.<ref name="Tsang">Tsang, Steve Yui-Sang Tsang. The Cold War's Odd Couple: The Unintended Partnership Between the Republic of China and the UK, 1950–1958. [2006] (2006). I.B. Tauris. {{ISBN|1-85043-842-0}}[[ISBN (identifier)|ISBN]] [[Special:BookSources/1-85043-842-0|1-85043-842-0]]. pp. 155, 115–120, 139–145</ref> Patroli perahu PLA memblokade pulau-pulau dari kapal-kapal pasokan RT. Meskipun Amerika Serikat menolak proposal [[Chiang Kai-shek]] untuk membom baterai artileri Tiongkok Daratan, tetapi segera memasok jet-jet tempur dan pesawat terbang anti misil ke RT. AS juga memasok kapal-kapal [[Peperangan amfibi|perang amfibi]] untuk memberi pasokan, saat satu kapal laut RT yang tenggelam merintangi pelabuhan. Pada tanggal 7 September, Amerika Serikat mendampingi konvoi kapal pemasok RT dan RRT menahan diri untuk menembaki. Pada tanggal 25 Oktober, RRT mengumumkan "gencatan senjata hari genap" — PLA hanya akan menembaki Quemoy di hari-hari ganjil.
Baris 178 ⟶ 177:
Meskipun peperangan berakhir, kedua pihak tidak pernah menandatangani kesepakatan atau perjanjian apapun untuk secara resmi mengakhiri perang.
Setelah dasawarsa 1950an, "perang"nya menjadi lebih simbolis daripada nyata, diwakili oleh aktivasi dan penghentian pemboman artileri berulang kali ke dan dari [[Kabupaten Kinmen|Kinmen]]. Di tahun-tahun berikutnya, penembakan langsung digantikan dengan lembaran-lembaran propaganda. Pemboman akhirnya berhenti di tahun 1979 setelah pembentukan hubungan diplomatik antara Republik Rakyat Tiongkok dengan Amerika Serikat.
Dalam masa ini gerakan orang-orang dan barang-barang secara virtual berhenti di antara wilayah-wilayah yang dikendalikan RRT dan RT. Terkadang terdapat penyeberang. Salah seorang penyeberang kalangan atas adalah [[Justin Yifu Lin]], yang berenang menyeberangi Selat Kinmen ke Tiongkok Daratan dan sekarang menjadi Ahli Ekonomi Kepala dan Wakil Presiden Senior [[Bank Dunia]].
Baris 184 ⟶ 183:
Sebagian besar pengamat menduga pemerintahan Chiang akhirnya akan jatuh sebagai respon terhadap invasi Komunis di Taiwan, dan Amerika Serikat semula tidak memperlihatkan ketertarikan mendukung pemerintahan Chiang dalam pendirian terakhirnya. Situasi berubah secara radikal dengan serangan [[Perang Korea]] di bulan Juni 1950. Pada titik ini, memperkenankan kemenangan total Partai Komunis atas Chiang menjadi mustahil secara politik di Amerika Serikat, dan Presiden [[Harry S. Truman]] memerintahkan [[Armada Ketujuh Amerika Serikat]] ke dalam [[Selat Taiwan]] untuk mencegah RT dan RRT saling menyerang.<ref name="BushR">Bush, Richard C. [2005] (2005). Untying the Knot: Making Peace in the Taiwan Strait. Brookings Institution Press. {{ISBN|0-8157-1288-X}}.</ref>
Setelah RT mengeluh pada [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] atas dukungan [[Uni Soviet]] terhadap RRT, [[Resolusi 505 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa]] diadopsi pada tanggal 1 Februari 1952 untuk mengutuk Uni Soviet.
Di tahun 1987, [[Pembantaian Lieyu 1987|Peristiwa 7 Maret]] (pembantaian Lieyu) di [[Lieyu|Kinmen Lebih Rendah]] menyebabkan riak besar dalam hubungan lintas selat antara Tiongkok dan Taiwan—4 bulan kemudian pada tanggal 15 Juli, [[darurat militer di Taiwan]] diangkat; dan 5 bulan kemudian pada tanggal 15 Desember, pemerintah RT mulai memperkenankan kunjungan ke Tiongkok Daratan. Hal ini memberi manfaat bagi banyak pihak, terutama tentara-tentara KMT tua, yang telah terpisah dari keluarga mereka di Tiongkok Daratan selama berpuluh-puluh tahun. Ini juga menjadi katalisator untuk pencairan hubungan antara kedua belah pihak. Masalah yang ditimbulkan oleh semaingkatnya kontak memerlukan mekanisme untuk negosiasi reguler.
Untuk mengefektifkan negosiasi dengan Tiongkok Dataran pada isu-isu operasional tanpa mengompromikan posisi pemerintahan atas penolakan keabsahan pihak lainnya, pemerintahan RT di bawah [[Chiang Ching-kuo]] menciptakan "[[Yayasan Pertukaran Antar Selat]]" (SEF), sebuah lembaga nonpemerintah sekadar nama yang dipimpin oleh [[Dewan Urusan Daratan|Dewan Urusan Daratan Tiongkok]], sebuah alat bagi [[Yuan Eksekutif]]. RRT merespon inisiatif ini dengan mendirikan [[Asosiasi untuk Hubungan Antar Selat Taiwan|Asosiasi untuk Hubungan Lintas Selat Taiwan]] (ARATS), yang secara langsung dipimpin oleh [[Kantor Urusan Taiwan]] dari [[Dewan Negara Republik Rakyat Tiongkok|Dewan Negara]]. Sistem ini digambarkan sebagai "sarung tangan putih", yang memperkenankan kedua pemerintahan berhubungan satu sama lain di basis semi resmi tanpa mengompromikan kebijakan-kebijakan kedaulatan mereka masing-masing.
Dipimpin oleh negarawan tua yang sangat dihormati [[Koo Chen-fu]] dan [[Wang Daohan]], kedua organisasi memulai serangkaian perbincangan yang berpuncak dalam pertemuan-pertemuan di tahun 1992, yang, bersama dengan korespondensi berikutnya, menegakkan [[Konsensus 1992]]. Di dalamnya kedua belah pihak bersepakat untuk secara sengaja bersikap ambigu pada pertayaan-pertanyaan mengenai kedaulatan, agar dapat mengurus pertanyaan-pertanyaan operasional yang dapat mempengaruhi kedua belah pihak.
Namun juga dalam masa ini, retorik Presiden RT, [[Lee Teng-hui|Lee Tung-hui]], mulai bergerak lebih jauh ke arah kemerdekaan Taiwan. Sebelum dasawarsa 1990an, RT telah menjadi negara otoriter satu partai yang berkomitmen utnuk penggabungan kembali pada akhirnya dengan Dataran Tiongkok. Namun, dengan berbagai reformasi demokratik sikap masyarakat umum mulai mempengaruhi kebijakan di Taiwan. Hasilnya, pemerintahan RT bergeser menjauh dari komitmennya pada [[Kebijakan Satu Tiongkok|kebijakan satu Tiongkok]] dan lebih menuju identitas politik yang terpisah untuk Taiwan. [[Jiang Zemin]], [[Sekretaris Jenderal Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok|Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok]], juga tidak bersedia berkompromi. Jiang terkenal berusaha mempengaruhi pemilihan umum RT tahun 1996 di Taiwan dengan melancarkan latihan misil yang dirancang untuk mengintimidasi para pemberi suara rakyat Taiwan dan mencampuri pengiriman internasional, yang menyebabkan [[Krisis Selat Taiwan Ketiga]]. Pada tahun 1998, pembicaraan-pembicaraan semi resmi telah rusak.
Baris 203 ⟶ 202:
[[Berkas:Ci581_pek.JPG|ka|jmpl|Penerbangan CAL581, penerbangan langsung [[Bandar Udara Internasional Taoyuan|TPE]]–[[Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing|PEK]] pertama, juga penerbangan langsung pertama antara [[Tiongkok Daratan|Dataran Tiongkok]] dan [[Republik Tiongkok|Taiwan]], 29 Januari 2005.]]
{{See also|Cross-strait charter}}
[[Tiongkok Daratan
Pada tanggal 7 November 2015, satu [[Pertemuan Ma–Xi 2015|pertemuan]] diselenggarakan oleh presiden RT, [[Ma Ying-jeou]] dan [[Sekretaris Jenderal Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok|Sekretaris Jenderal]] [[Partai Komunis Tiongkok|Partai Komunis]], [[Xi Jinping]] di [[Singapura]].
Baris 221 ⟶ 220:
{{Portal|Taiwan|History}}
* [[Rakyat Taiwan Han]]
* [[Sejarah Republik Rakyat Tiongkok]]
|