Suku Rampi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 3:
===Tradisi berburu===
Suku Rampi mempunyai tradisi berburu yakni berburu hewan [[Anoa]] yang merupakan salah satu konsumsi utama warga yang mendiami pegunungan bagian tengah dari [[pulau Sulawesi]].<ref>{{cite web|url=https://www.datatempo.co/riset/detail/RS202002190003/suku-rampi-suku-pemburu-anoa-dari-pegunungan-luwu-utara|title=Suku Rampi, Suku Pemburu Anoa Dari Pegunungan Luwu Utara|website=www.datatempo.co|language=id|date=|access-date=4 April 2022}}</ref>
===Sosiologis===
Secara [[sosiologi|sosiologis]] masyarakat suku Rampi masih dapat digolongkan dalam kehidupan yang [[homogen]]. Ikatan kekerabatan antar desa tetangga masih sangat kental, hal ini terlihat pada hubungan komunikasi antar sesama masyarakat Rampi. Secara ekonomi mata pencaharian masyarakat Rampi dominan [[petani|bertani]].
 
==Hukum sosial==
Peran Lembaga Adat yang dipimpin oleh ''Tokei Tongko Rampi'' masih dipegang teguh oleh masyarakat Rampi dalam menyelesaikan berbagai persoalan sosial kemasyarakatan. Mereka memberlakukan aturan adat berkaitan dengan kehidupan sosial seperti melakukan perzinahan di denda 3 ekor [[kerbau]] dipotong lalu di makan bersama lalu dilakukan ''powahe lori'' yakni potong 1 ekor dari 3 ekor kerbau lalu dimakan bersama, kemudian dilakukan mencuci aib atau cuci tanah, lalu dilakukan kembali ''pehilu'' atau disebut ''garing'' untuk pengikat tangan yang dimaksudkan agar pelaku pelanggaran sosial tidak mengulangi lagi perbuatannya. Pelanggaran adat lainnya disebut ''peruhe'' atau ''pebamba'' yakni dicakar atau merampas suami atau istri orang akan didenda 1 ekor kerbau pada orang yang suami atau istrinya direbut.