Salah satu bidang pertama yang ditangani oleh ahli bioetika modern adalah eksperimen manusia. [[:en:National_Commission_for_the_Protection_of_Human_Subjects_of_Biomedical_and_Behavioral_Research|Komisi Nasional untuk Perlindungan Subjek Penelitian Biomedis dan Perilaku Manusia]] awalnya didirikan pada tahun 1974 untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip etika dasar yang harus mendasari pelaksanaan penelitian biomedis dan perilaku yang melibatkan subjek manusia. Namun, prinsip-prinsip dasar yang diumumkan dalam Laporan Belmont (1979)—yaitu, menghormati orang, kebaikan dan keadilan—telah mempengaruhi pemikiran ahli bioetika di berbagai isu. Yang lain telah menambahkan non-maleficence, martabat manusia, dan kesucian hidup ke dalam daftar nilai-nilai utama ini. Secara keseluruhan, Laporan Belmont telah memandu penelitian ke arah yang berfokus pada melindungi subjek yang rentan serta mendorong transparansi antara peneliti dan subjek. Penelitian telah berkembang pesat dalam 40 tahun terakhir dan karena kemajuan teknologi, diperkirakan bahwa subjek manusia telah melampaui Laporan Belmont, dan perlu adanya revisi yang diinginkan.<ref>{{Cite journal|last=Friesen|first=Phoebe|last2=Kearns|first2=Lisa|last3=Redman|first3=Barbara|last4=Caplan|first4=Arthur L.|date=2017-07-03|title=Rethinking the Belmont Report?|url=https://doi.org/10.1080/15265161.2017.1329482|journal=The American Journal of Bioethics|volume=17|issue=7|pages=15–21|doi=10.1080/15265161.2017.1329482|issn=1526-5161|pmid=28661753}}</ref>
Prinsip penting lain dari bioetika adalah penempatan nilai pada diskusi dan presentasi. Banyak kelompok bioetika berbasis diskusi ada di universitas-universitas di seluruh Amerika Serikat untuk memperjuangkan tujuan-tujuan seperti itu. Contohnya termasuk Ohio State Bioethics Society<ref>{{Cite web|date=2013-06-13|title=The Bioethics Society of Ohio State|url=https://web.archive.org/web/20130613041230/http://thebioethicssociety.org.ohio-state.edu/|website=web.archive.org|access-date=2021-12-09}}</ref> dan Bioethics Society of Cornell.<ref>{{Cite web|date=2012-06-17|title=Bioethics Society of Cornell -- www.rso.cornell.edu/bsc/|url=https://web.archive.org/web/20120617163848/http://www.rso.cornell.edu/bsc/about.htm|website=web.archive.org|access-date=2021-12-09}}</ref> Versi tingkat profesional dari organisasi-organisasi ini juga ada.
Baris 93:
== Bioetika feminis ==
[[:en:Feminist_bioethics|Bioetika feminis]] mengkritik bidang bioetika dan kedokteran karena kurangnya inklusi perspektif perempuan dan kelompok terpinggirkan lainnya.<ref>{{Cite book|date=2009|url=http://muse.jhu.edu/journals/international_journal_of_feminist_approaches_to_bioethics/|title=International journal of feminist approaches to bioethics|location=Bloomington, IN|publisher=Indiana University Press.|language=French|oclc=916028990}}</ref> Kurangnya perspektif perempuan ini dianggap menciptakan ketidakseimbangan kekuatan yang berpihak pada laki-laki.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Nelson|first=Hilde Lindemann|date=2000|title=Feminist Bioethics: Where We've Been, Where We's Going|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/1467-9973.00165|journal=Metaphilosophy|language=en|volume=31|issue=5|pages=492–508|doi=10.1111/1467-9973.00165|issn=1467-9973}}</ref> Ketidakseimbangan kekuatan ini diteorikan diciptakan dari sifat androsentris kedokteran.<ref name=":1" /> Salah satu contoh kurangnya pertimbangan wanita adalah dalam uji coba obat klinis yang mengecualikan wanita karena fluktuasi hormonal dan kemungkinan cacat lahir di masa depan.<ref name=":2">{{Cite web|title=History of Women’s Participation in Clinical Research {{!}} Office of Research on Women's Health|url=https://orwh.od.nih.gov/toolkit/recruitment/history|website=orwh.od.nih.gov|access-date=2021-12-09}}</ref> Hal ini menyebabkan kesenjangan dalam penelitian tentang bagaimana obat-obatan dapat mempengaruhi wanita.<ref name=":2" /> Ahli bioetika feminis menyerukan perlunya pendekatan feminis terhadap bioetika karena kurangnya perspektif yang beragam dalam bioetika dan kedokteran dapat menyebabkan bahaya yang dapat dicegah bagi kelompok yang sudah rentan.
Studi ini pertama kali mendapatkan prevalensi di bidang kedokteran reproduksi karena dipandang sebagai "masalah wanita". Sejak itu, pendekatan feminis untuk bioetika telah diperluas untuk memasukkan topik bioetika dalam kesehatan mental, advokasi disabilitas, aksesibilitas perawatan kesehatan, dan obat-obatan.<ref name=":1" /> Lindemann mencatat perlunya agenda masa depan pendekatan feminis untuk bioetika untuk memperluas lebih jauh untuk memasukkan etika organisasi kesehatan, genetika, penelitian sel induk, dan banyak lagi.<ref name=":1" />