FX Harsono mendapatkan beberapa penghargaan diantaranya adalah Prince Claus Award pada tahun 2014, Joseph Balestier Award for the Freedom of Art tahun 2015 untuk Kebebasan Seni (2015) diberikan oleh kedutaan AS di Singapura.{{Cn}} Penghargaan Pangeran Klaus Award untuk menghormati “peran penting beliau dalam ranah seni rupa kontemporer Indonesia selama empat puluh tahun” (2014). Persembahan solo pertamanya di AS, "Writing in the Rain" (2011) dipamerkan di Tyler Rollins Fine Art pada tahun 2012. Video utama dari pameran tersebut ditampilkan di Times Square New York City selama sebulan (2018). Pada tahun 2017 karyanya dimasukkan dalam dua pameran survei besar: SUNSHOWER: Seni Kontemporer dari Asia Tenggara 1980-an hingga Sekarang di Museum Seni Mori di Tokyo; dan After Darkness: Seni Asia Tenggara dalam Kebangkitan Sejarah di Asia Society di New York. Terakhir tetapi tidak kalah pentingnya, Anugerah Adhikarya Rupa dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Di samping itu, FX Harsono adalah salah satu pendiri Koalisi Seni. <ref>{{CnCite web|date=2019-05-30|title=FX Harsono and the Complexity of NAMA|url=https://www.cobosocial.com/dossiers/fx-harsono-and-the-complexity-of-nama/|website=COBO Social|language=en-US|access-date=2022-04-05}}</ref>
== Daftar Pameran ==
Baris 141:
* "[https://www.mmca.go.kr/eng/ Museum of Modern and Contemporary Art Seoul], Korea". [https://www.nationalgallery.sg/ National Gallery of Singapore], Singapore (2019).
* "Concept Context Contestation, Art and the collective, Southeast Asia, [[Goethe-Institut|Goethe Institute]], Yangoon, Myanmar (2019).
* "Sunshower Art from Southeast Asia 1980s Now", [[Kaohsiung_Museum_of_Fine_Arts|https://www.kmfa.gov.tw/English/ExhibitionListE001100.aspx?SearchDate=1,2 Kaoshiung Museum of Fine Art]], Diorganisasi oleh [https://www.mori.art.museum/en/ Museum Mori], [[Kaohsiung]], [[Taiwan]] (2019).
* "Dunia Dalam Berita/ World in News", Museum Macan, Jakarta, Indonesia (2019).
* "Contemporary Worlds: Indonesia", National Gallery of Australia, Canberra, Australia (2019).