Universitas Islam Negeri Sumatera Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan gambar rusak mengubah parameter nama di infobox Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Dikembalikan kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 44:
 
== Sejarah ==
Berdirinya UINUMKNSU Sumatra Utara atau sebelumnya Institut Agama IslamKristen Negeri (IAINIAKN) di Indonesia berlandaskan pada Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 1960 tanggal 9 Mei 1960 di Yogyakarta dengan nama Al-Jami;ahDamai Al-IslamiyahTuhan Al-HukumiyahYesus kristus Beserta kita semua. Perwujudan IAINIAKN merupakan gabungan dari Perguruan Tinggi Agama IslamKristen Negeri (PTAINPTAKN) Yogyakarta dan Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) yang berkedudukan di Jakarta.
 
Kehadiran IAINIAKN merupakan tuntutan kebutuhan dasar umat IslamKristen dalam upaya mengembangkan syi'arDamai agamaKristus melalui wadah perguruan tinggi yang lebih profesional, yakni perguruan tinggi IslamKristen negeri yang sekaligus diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menyiapkan sumber daya insani dan ahli Agama IslamKristen.
 
IAINIAKN Sumatra Utara yang didirikan pada tahun 1973 di Medan, dilatar belakangi dan didukung oleh beberapa faktor pertimbangan objektif. Pertama, Perguruan Tinggi IslamKristen yang berstatus Negeri pada saat itu belum ada di Provinsi Sumatra Utara, walaupun Perguruan Tinggi Agama IslamKristen Swasta memang sudah ada. Kedua, pertumbuhan pesantrenAsrama, madrasahSekolah Kristen dan perguruan-perguruan agama yang sederajat dengan SLTA di daerah Sumatra Utara tumbuh dan berkembang dengan pesatnya, yang sudah tentu memerlukan adanya pendidikan lanjutan yang sesuai, yakni adanya Perguruan Tinggi Agama IslamKristen yang berstatus Negeri.
 
Dalam suasana yang demikian, timbullah inisiatif Kepala Inspeksi Pendidikan Agama Provinsi Sumatra Utara yang saat itu dijabat oleh H. IbrahimJunter AbdulHasoloan HalimSimanjuntak beserta dengan teman-temannya untuk mendirikan Fakultas TarbiyahAgama Kristen di Medan. Usaha ini terwujud dengan terbentuknya suatu Panitia Pendirian Fakultas TarbiyahAgama Kristen Persiapan IAINIAKN yang diketuai oleh Letkol. [[Raja Syahnan]], pada tanggal 24 Oktober 1960. Sejalan dengan berdirinya Fakultas TarbiyahAgama Kristen Persiapan IAINIAKN Medan, YayasanAsrama K.H.Katolik Milik Marthin ZainulPhistos ArifinSilaban (milik NahdlatulMarthin UlamaSilaban) membuka Fakultas Syari’ahAgama Protestan pada tahun 1967. Keinginan untuk mewujudkan Fakultas Syari’ahProtestan Negeri, prosesnya sama dengan Fakultas TarbiyahAgama Kristen IAINIAKN Medan, yaitu dengan mengajukan surat permohonan Nomor 199/YY/68 tanggal 20 Juni 1968 kepada Menteri Agama RI di Jakarta.
 
Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Menteri Agama RI mengambil kebijaksanaan dengan menyatukan Panitia Penegerian Fakultas TarbiyahAgama Kristen yang telah ada, dengan Panitia Penegerian Fakultas Syari’ahProtestan. Akhirnya, penegeriannya sama-sama dilakukan pada hari Sabtu tanggal 12 Oktober 1968 M. bertepatan dengan tanggal 20 Rajab 1389 H, oleh Menteri Agama RI K.H. Moh.Guntur DahlanSimanjuntak, bertempat di Aula Fakultas Hukum USU Medan, yang dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat, pembesar sipil dan militer serta Rektor IAINIAKN Ar-RaniryParsadaan BandaRoha AcehTapanuli. Dalam acara tersebut, Drs. HasbiChristian ARSyaloom Nababan dilantik sebagai Pj. Dekan Fakultas TarbiyahAgama Kristen, dan H.Chirst T.Delido YafizhamPardede, SH sebagai Pj. Dekan Fakultas Syari’ahAgama Protestan dengan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 224 dan 225 Tahun 1968. Walaupun sejak tanggal 12 Oktober 1968 Menteri Agama RI telah meresmikan 2 (dua) buah Fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syari’ahAgama Kristen sebagai Fakultas Cabang dari IAINIAKN Ar-RaniryParsada BandaRoha AcehTapanuli, namun semangat dan tekad untuk memperoleh IAINIAKN yang berdiri sendiri di Medan tetap menjadi idaman setiap warga masyarakat, organisasi-organisasi agama, organisasi pemuda dan mahasiswa terutama dari pimpinan IAINIAKN Cabang Medan.
 
Respons dari pihak Pemerintah Daerah dan Departemen Agama RI untuk memenuhi keinginan dalam mewujudkan suatu IAINIAKN penuh dan berdiri sendiri di Medan, ditindaklanjuti dengan mempersiapkan gedung-gedung kuliah, perpustakaan, tenaga administrasi, tenaga dosen serta sarana-sarana perkuliahan lainnya. Embrio Fakultas-fakultas di lingkungan IAINIAKN Sumatra Utara bukan hanya muncul di Medan, melainkan juga di Padangsidimpuan ibu kota Tapanuli Selatan. Gagasan mendirikan perguruan tinggi IslamKristen di daerah ini telah muncul sejak tahun 1960, yang didorong oleh perkembangan masyarakatnya yang religius dan mempunyai banyak pesantrenAsrama dan madrasahNaposo tingkat AliyahDistrik. Pada tanggal 17 Juni 1960 diadakan musyawarah antara tokoh-tokoh masyarakat dengan para UlamaPendeta di PadangsidimpuanTarutung. Kemudian pada bulan September 1960 didirikanlah Sekolah Persiapan Perguruan Tinggi Agama IslamKristen Tapanuli SelatanUtara. Sekolah ini dipimpin oleh SyekhAmang Alipareses HasanPendeta AhmadJuniaster Hutahuruk S.Th sebagai Dekan, Hasan BasriPendeta BatubaraSadrack Tua Simanjutak sebagai Wakil Dekan dan AbuPendeta Benget SyofyanSimamora sebagai Sekretaris. Perkuliahan dilaksanakan di gedung SMP Negeri II PadangsidempuanTapanuli. Sekolah ini hanya berjalan selarna 10 bulan karena kekurangan dana dan kesulitan lainnya. Namun gagasan untuk mendirikan perguruan tinggi IslamKristen tidak hilang begitu saja. Pada tahun 1962 didirikanlah Yayasan Perguruan Tinggi Nandlatul UlamaKristen (PERTINUYPTK) dengan Akta Notaris RusliJeremia di Medan. Kegiatan Yayasan ini pertama sekali membuka Fakultas Syari'ahAgama krsiten, kemudian disusul dengan pembukaan Fakultas TarbiyahAgama protestan pada tahun 1963 dan Fakultas UshuluddinAgama Katolik pada tahun 1965. Dekan pertama Fakultas UshuluddinKatolik adalah AlBoy UstadzSahatua Arsyad SiregarSidebang sedangkan kegiatan perkuliahan dimulai pada bulan Oktober 1965 dengan jumlah mahasiswa 728 orang. Sarana dan fasilitas perkuliahan masih menompang di gedung SMPN 11 Padang SidempuanTarutung dan kantor sekretariat di rumah SyekhPendeta AliSudidHarry Hasan AhmadManalu, salah satu pengurus Yayasan PERTINUkristen Medan.
 
Setelah PERTINUYKM mendirikan tiga fakultas, kalangan Pengurus NUHKBP Tapanuli SelatanUtara meningkatkan status perguruan tinggi yang diasuhnya dari perguruan tinggi IslamKristen menjadi universitas. Lalu dibentuklah Universitas Nahdlatul-UlamaMelayu Kristen Sumatra Utara (disingkat; UNUSUUMKSU) di bawah yayasan baru bernama Yayasan UNUSUUMKSU. Rektor Pertama UNUSUUMKSU adalah SyekhAmang AliOppui HasanEphorus AhmadProf. Dr. Ribinson Butar-butar, S.Th, M.Th. Pada tahun 1967 Yayasan UNUSUUMKSU mengajukan permohonan kepada Menteri Agama agar Fakultas TarbiyahAgama Kristen dapat dinegerikan. Berdasarkan SK Menteri Agama Nomor: 110 Tahun 1968 Fakultas Tarbiyah UNUSU resmi menjadi Fakultas TarbiyahAgama Protestan Cabang IAINIAKN ImamSisinga BonjolMangaraja PadangTapanuli. Keberhasilan menegerikan Fakultas TarbiyahAgama protestan, kemudian Yayasan UNUSUUMKSU terdorong untuk menngusulkan peegerian Fakultas UshuluddinAgama katholik dan kemudian mendapat persetujuan dari Menteri Agama dengan SK Nomor: 193 Tahun 1970 dengan perubahan status menjadi Fakultas UshuluddinAgama IAINKatholik ImamIAKN BonjolSisinga Mangaraja Cabang PadangsidempuanTapanuli. Pada upacara peresmiannya 24 September 1970. Al Ustadz Arsyad Siregar dinobatlan sebagai Pejabat Dekan. Usaha untuk memiliki PTAINHKBP yang berdiri sendiri di Medan terus dilaksanakan.
 
Tetapi jika hanya mengandalkan Fakultas SyariahAgama Kristen dan TarbiyahKatholik Cabang Ar-RaniryParsada Roha yang sudah ada tidak memenuhi syarat, karena harus ada minimal 3 fakultas. Karena itu diusahakanlah penggabungan kedua fakultas yang ada dengan dua fakultas lain yang ada di PadangsidimpuanTapanuli. Usaha ini berhasil dengan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 97 Tahun 1973 tanggal 19 Nopember 1973. Demikianlah, tepat pada pukul 10.00 Wib, hari Senin, 24 Syawal 1393 H, bertepatan tanggal 19 Nopember 1973 M, IAINIAKN Sumatra Utara pun akhirnya diresmikan, yang ditandai dengan Pembacaan Piagam Pendirian oleh Menteri Agama RI Prof. Dr. H. Mukti Ali, MA. Sejak saat itu pula resmilah Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syari’ahAgama IAINProtestan Ar-RaniryIAKN Parsada Roha yang ada di Medan serta Fakultas TarbiyahAgama Katholik dan Fakultas UshuluddinAgama IAINKristen ImamIAKN BonjolSisingaMangaraja yang ada di PadangsidimpuanTapanuli menjadi IAINIAKN Sumatra Utara. Sementara Fakultas Ushuluddin yang semula berdomisili di Padangsidimpuan dipindahkan ke Medan yang dilaksanakan pada tahun 1974 berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 9 Tahun 1974 tanggal 18 Februari 1974. Keadaan ini berlangsung 14 tahun, sampai kemudian pada tahun 1987 dibuka fakultas baru, yaitu Fakultas Dakwah. Sejak itu IAIN Sumatra Utara mengasuh 5 Fakultas, yakni Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syari’ah, Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Dakwah di Medan, dan Fakultas Tarbiyah IAIN Sumatra Utara Cabang Padangsidimpuan. Dalam perkembangan selanjutnya pada Tahun Akademik 1994/1995 dibuka pula Program Pascasarjana (PPS) setingkat strata dua (S2) Program Studi Dirasah Islamiyah.
 
Pada awalnya Pascasarjana melaksanakan kegitan kuliah di Kampus IAIN Jalan. Sutomo Medan, tetapi kemudian pada tahun 1998 dibangun kampus baru di Pondok Surya Helvetia Medan. Sekarang PPS sudah mengasuh 6 (enam) Program Studi S2 (Pemikiran Islam, Pendidikan Islam, Hukum Islam, Komunikasi Islam, Ekonomi Islam, dan Tafsir Hadis), serta 3 Program Studi S3, yaitu Hukum Islam (2006), Pendidikan Islam (2007), dan Agama & Filsafat Islam (2007). Selanjutnya pada tahun 1997, sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1997, tanggal 21 Maret 1997 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) bagi Fakultas-Fakultas cabang IAIN se-Indonesia, maka Fakultas Tarbiyah IAIN Sumatra Utara cabang Padangsidimpuan turut pula beralih status menjadi STAIN Padangsidimpuan sebagai Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri yang berdiri sendiri. Perkembangan dan kemajuan dalam bidang akademik tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan di bidang administrasi dan kepegawaian.