Wong Agung Wilis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wadya Bala (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Wadya Bala (bicara | kontrib)
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 17:
 
=== Kembali Ke Blambangan ===
Kerajaan Blambangan adalah sebuah kerajaan di ujung timur [[Pulau Jawa]] yang dalam pelaksanaan pemerintahannya banyak dipengaruhi oleh kerajaan-kerajaan di Bali. Hal ini terjadi saat pihak dari Kerajaan Mengwi melantik Mas Noyang atau Mas Nuweng menjadi penguasa Blambangan bergelar Pangeran Danuningrat menggantikan ayahnya Pangeran Danureja. Kerajaan Mengwi juga melantik Mas Sirna menjadi patih bergelar Pangeran Wong Agung Wilis atau lebih dikenal dengan Pangeran Wilis. Sejak saat inilah nama Wong Agung Wilis dipakai.
 
Dalam masa itu, sepeninggal Pangeran Danuraja, kedua putranya (beda ibu) menjadi penerus pemerintahan. Mas Sepuh alias Mas Noyang menjadi raja Blambangan bergelar Pangeran Danuningrat (1736-1763) sedangkan Pangeran Putra menjadi patih bergelar Pangeran Agung Wilis.
Jabatan patih ini tidak terlalu lama karena terjadi konflik internal dalam kerajaan. Seorang punggawa istana yang juga sepupu dari Pangeran Danuningrat bernama [[Mas Tepasana]] menyebar isu bahwa Pangeran Wong Agung Wilis akan mengkudeta Pangeran Danuningrat sebagai penguasa Blambangan.<ref name=hb3mus>Basri, Hasan (Ed). 2006. Pangeran Jagapati, Wong Agung Wilis dan Sayu Wiwit. 3 Pejuang Dari Blambangan. Banyuwangi: Penerbit Pemda Kabupaten Banyuwangi</ref> Keluarga kerajaan mempercayai ini sehingga Wong Agung Wilis dipecat dari jabatannya dari patih Blambangan dan kedudukannya digantikan oleh Sutajiwa yang merupakan putra Pangeran Danuningrat.<ref name=smsb26>Samsubur. 2006. Kerajaan Blambangan. Banyuwangi.</ref> Wong Agung Wilis lalu pergi mengembara hingga mencapai Pantai Lampon, [[Pesanggaran, Pesanggaran, Banyuwangi|Desa Sanggar]], Gunung Dogong dan Gunung Tumpangpitu yang mana daerah-daerah ini pada masa kini berada dalam wilayah [[Pesanggaran, Banyuwangi|Kecamatan Pesanggaran]].
 
Jabatan patih ini tidak terlalu lama dia emban karena terjadi konflik internal dalam kerajaan.
Meskipun telah dipecat Wong Agung Wilis tetap menghargai Pangeran Danuningrat sebagai penguasa Blambangan. Pangeran Danuningrat lalu meminta Wong Agung Wilis kembali untuk menumpas perompak [[Bugis]] di daerah bernama Bang Pakem.<ref name=wpabb1>Arifin, Winarsih Partaningrat. 1995. Babad Blambangan. Yogyakarta: Penerbit Bentara</ref>
 
Seorang punggawa istana yang juga sepupu dari Pangeran Danuningrat bernama [[Mas Bagus Tepasana]] menyebar isu bahwa Pangeran Agung Wilis akan mengkudeta Pangeran Danuningrat sebagai penguasa Blambangan.<ref name=hb3mus>Basri, Hasan (Ed). 2006. Pangeran Jagapati, Wong Agung Wilis dan Sayu Wiwit. 3 Pejuang Dari Blambangan. Banyuwangi: Penerbit Pemda Kabupaten Banyuwangi</ref>
 
Keluarga kerajaan mempercayai ini sehingga Pangeran Agung Wilis dipecat dari jabatannya dari dan kedudukannya digantikan oleh Sutajiwa yang merupakan putra mahkota Pangeran Danuningrat.<ref name=smsb26>Samsubur. 2006. Kerajaan Blambangan. Banyuwangi.</ref> Sejak itu Pangeran Agung Wilis dijuluki sebagai Mas Sirna Wibawa.
 
Pangeran Agung Wilis lalu pergi mengembara hingga mencapai Pantai Lampon, [[Pesanggaran, Pesanggaran, Banyuwangi|Desa Sanggar]], Gunung Dogong dan Gunung Tumpangpitu yang mana daerah-daerah ini pada masa kini berada dalam wilayah [[Pesanggaran, Banyuwangi|Kecamatan Pesanggaran]].
 
Meskipun telah dipecat Pangeran Agung Wilis tetap menghargai kakaknya, Pangeran Danuningrat sebagai penguasa Blambangan.
 
Meskipun telah dipecat Wong Agung Wilis tetap menghargai Pangeran Danuningrat sebagaipernah penguasameminta Blambangan.kepada Pangeran Danuningrat lalu meminta Wong Agung Wilis kembali untuk menumpas perompak [[Bugis]] di daerah bernama Bang Pakem.<ref name=wpabb1>Arifin, Winarsih Partaningrat. 1995. Babad Blambangan. Yogyakarta: Penerbit Bentara</ref>
 
== Perlawanan ==