Kritik teks: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 137:
 
[[File:Codex Vaticanus B, 2Thess. 3,11-18, Hebr. 1,1-2,2.jpg|thumb|200px|Halaman [[Codex Vaticanus Graecus 1209]] yang memuat kalimat "tolol dan curang, biarkan bacaan lama seperti sediakala, jangan diubah-ubah", yakni catatan kritik seorang katib Abad Pertengahan (catatan pinggir di antara kolom satu dan dua) terhadap katib pendahulunya lantaran mengubah teks<ref name="MisJ">Ehrman 2005, hlm. 44.[https://books.google.com/books?hl=en&id=99chXHGSVH0C&printsec=frontcover&source=web&ots=yc76dOwT6x&sig=azWqu7-mSskj8rSo9ixKDN8oTrQ&sa=X&oi=book_result&resnum=4&ct=result#PPA44,M1] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180502230550/https://books.google.com/books?hl=en&id=99chXHGSVH0C&printsec=frontcover&source=web&ots=yc76dOwT6x&sig=azWqu7-mSskj8rSo9ixKDN8oTrQ&sa=X&oi=book_result&resnum=4&ct=result |date=2018-05-02 }} Lih. pula [https://books.google.com/books?hl=en&id=99chXHGSVH0C&printsec=frontcover&source=web&ots=yc76dOwT6x&sig=azWqu7-mSskj8rSo9ixKDN8oTrQ&sa=X&oi=book_result&resnum=4&ct=result#PPA56,M1] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180502230550/https://books.google.com/books?hl=en&id=99chXHGSVH0C&printsec=frontcover&source=web&ots=yc76dOwT6x&sig=azWqu7-mSskj8rSo9ixKDN8oTrQ&sa=X&oi=book_result&resnum=4&ct=result |date=2018-05-02 }}.</ref>]]
Dalam penyuntingan teks-dasar, kritikus memperbaiki kekeliruan-kekeliruan pada sebuah teks yang dijadikan dasar atau patokanpenyuntingan, sering kali dibantu saksi-saksi lain. Teks yang dijadikan patokandasar kerap dipilih dari naskah tertua teks tersebut, tetapi pada masa-masa awal pemanfaatan mesin cetak, teks patokandasar sering kali adalah naskah yang tersedia di tangan.
 
Dengan menggunakan metode sunting teks-patokandasar, kritikus menguji teks yang dijadikan patokandasar dan membuat koreksi-koreksi (disebut emendasi) pada bagian-bagian teks yang tampak salah di mata kritikus. Kesalahan dapat ditemukan dengan cara menelaah bagian-bagian teks patokandasar yang tidak masuk akal, atau dengan cara menelaah teks saksi-saksi lain untuk mencari bacaan terbaik. Keputusan-keputusan yang diambil apabila tidak ada jalan lain biasanya memihak teks patokandasar.
 
Terbitan pertama edisi cetak [[Perjanjian Baru]] Yunani dihasilkan dengan metode ini. [[Erasmus]], sang penyunting, memilih salah satu naskah dari biara Dominikan di Basel dan mengoreksi kekeliruan-kekeliruan yang tampak jelas pada isi naskah tersebut dengan merujuk naskah-naskah lain yang ada di Bael. Teks [[Brooke Foss Westcott|Westcott]] dan [[Fenton John Anthony Hort|Hort]], yang dijadikan dasar pembuatan Alkitab bahasa Inggris [[Revised Version|Versi Revisi]], juga dihasilkan melalui penerapan metode sunting teks-patokandasar, dengan menggunakan [[Codex Vaticanus]] sebagai teks patokandasar.<ref>{{cite book | last = Aland
| first = Kurt
| authorlink = Kurt Aland
Baris 154:
| isbn = 0-8028-4098-1}}</ref>
 
=== Konsep McKerrow tentang teks dasar ===<!--
 
Bibliograf [[Ronald B. McKerrow]] memperkenalkan istilah ''teks-dasar'' ({{lang-en|copy-text}}) di dalam edisi kritis karya tulis [[Thomas Nashe]] yang terbit tahun 1904. Ia mendefinisikan teks-dasar sebagai "teks yang dipakai dalam setiap kasus tertentu sebagai sumber dasar." McKerrow menyadari keterbatasan-keterbatasan metode stematika, dan yakin bahwa cara yang lebih bijak adalah memilih satu teks tertentu yang diduga andal, kemudian melakukan emendasi hanya pada bagian-bagian dari teks tersebut yang jelas-jelas tampak menyeleweng. [[Joseph Bédier]], kritikus asal Prancis, juga merasa tidak puas dengan metode stematika, dan menyimpulkan bahwa seharusnya penyunting memilih teks terbaik yang tersedia, kemudian mengendasinya sesedikit mungkin.<!--
The bibliographer [[Ronald B. McKerrow]] introduced the term ''copy-text'' in his 1904 edition of the works of [[Thomas Nashe]], defining it as "the text used in each particular case as the basis of mine." McKerrow was aware of the limitations of the stemmatic method, and believed it was more prudent to choose one particular text that was thought to be particularly reliable, and then to emend it only where the text was obviously corrupt. The French critic [[Joseph Bédier]] likewise became disenchanted with the stemmatic method, and concluded that the editor should choose the best available text, and emend it as little as possible.
 
In McKerrow's method as originally introduced, the copy-text was not necessarily the earliest text. In some cases, McKerrow would choose a later witness, noting that "if an editor has reason to suppose that a certain text embodies later corrections than any other, and at the same time has no ground for disbelieving that these corrections, or some of them at least, are the work of the author, he has no choice but to make that text the basis of his reprint."<ref>Quoted in Greg 1950, pp. 23–24</ref>