Batik Pekalongan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kanzcech (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kanzcech (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
 
== Sejarah ==
[[Batik]] telah dikenal masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Jawa sejak masa Kerajaan Majapahit. Batik kemudian berkembang dan berlanjut di Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Dahulu batik hanya dingunakan oleh keturunan raja - raja, namun sekarang batik telah menjadi bagian dalam kehidupan. Pada tanggal 2 Oktober 2009 batik telah dikukuhkan UNESCO sebagai warisan budaya tak benda yang berasal dari Indonesia. Ini juga telah mengukuhkan posisi batik sebagai warisan budaya Indonesia yang sempat diklaim oleh negara lain. Dan pada tanggal 2 Oktober inilah ditetapkan sebagai [[Hari Batik Nasional]]. Batik yang terkenal pada masa itu adalah batik tulis tetapi sekarang sudah banyak berkembang menjadi batik cap dan batik printing. Walaupun muncul beberapa jenis batik, batik tulis masih menjadi primadona kebanggaan masyarakat dengan ciri khas dan kualitasnya. Batik juga sangat terkenal di [[Kota Yogyakarta]] dan [[Kota Surakarta|Surakarta]]. Di kota tersebut banyak ditemukan pengrajin batik tulis dengan ciri khas masing - masing. Akan tetapi sebutanSebutan kota batik melekat pada Kota Pekalongan, bahkan pada tahun 1958 logo [[Kota Pekalongan]] ditetapkan dengan berbagai tambahan ornamen batik. Di Kota Pekalongan, kerajinan batik juga bisa ditemukan di rumah - rumah warga dan tak sedikit pula yang menjadikan batik ini sebagai mata pencaharian utama. Jika diperhatikan sekilas, batik Pekalongan tidak jauh berbeda dari batik Kota Yogyakarta dan Kota Solo. Batik Kota Yogyakarta lebih banyak memainkan warna - warna yang cenderung gelap dengan backgroud putih serta pada motif utamanya masih mempertahankan warisan budaya seperti gambar parang, kawung dan sebagainya. Sedangkan pada batik Pekalongan lebih banyak memainkan warna - warna yang lebih terang dan tidak terpaku pada 1 motif saja. Sehingga banyak kita jumpai batik Pekalongan yang memberikan motif benda - benda hidup seperti tumbuh - tumbuhan serta hewan. Selain itu, pada beberapa motif batik Pekalongan terdapat pengaruh budaya negara lain. Berikut merupakan beberapa motif batik pekalongan.
 
== Motif batik Pekalongan ==
Jika diperhatikan sekilas, batik Pekalongan tidak jauh berbeda dari batik Kota Yogyakarta dan Kota Solo. Batik Kota Yogyakarta lebih banyak menggunakan warna-warna yang cenderung gelap dengan backgroud putih serta motif utamanya masih mempertahankan warisan budaya seperti batik motif [[Batik Parang|parang]], [[Batik Kawung|kawung]] dan sebagainya. Sedangkan pada batik Pekalongan lebih banyak memainkan warna - warna yang lebih terang dan tidak terpaku pada 1 motif saja. Sehingga banyak kita jumpai batik Pekalongan yang memberikan motif makhluk hidup seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan. Selain itu, pada beberapa motif batik Pekalongan terdapat pengaruh budaya negara lain. Berikut adalah beberapa motif batik Pekalongan.
 
=== Motif Utama Batik Khas Pekalongan - Motif Jlamprang ===
JlampangJlamprang adalah motif yang menjadi ciri khas Kota Pekalongan. Bahkan di Pekalongan, JamplangJlamprang di abadikan menjadi sebuah nama jalan serta digunakan juga pada logo Kota Pekalongan. Motif ini merupakan motif batik geometris yang dapat berupa segitiga atau lingkaran dengan ciri khas pewarnaan yang cerah.
 
=== Motif yang Dipengaruhi Budaya Jepang ===
Pada [[Penjajahan Jepang|masa kolonial Jepang]] (1942-1945), muncul beragam jenis batik yang dipengaruhi oleh budaya [[Jepang]] sebagai salah satu alat propaganda. Dalam pewarnaannya batik ini juga menggunakan warna yang disesuaikan dengan selera Jepang seperti kuning, coklat, biru-hijau, violet, pink, dan merah.
[[Berkas:Batik Jawa Hokokai Pekalongan Tulis.jpg|jmpl|Motif Jawa Hokokai]]
[[Berkas:Morning-evening skirt from Indonesia, Pekalongan, Honolulu Museum of Art 9668.1.JPG|jmpl|Motif Pagi Sore]]
 
==== Motif Jawa Hokokai ====