Afasia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 29:
 
== Riset ==
Beberapa riset mutakhir makin menguatkan asumsi relasi bahasa dan otak. Salah satunya yaitu kajian mendalam yang dilakukan oleh Herbert dkk. (2002). Ditemukan ketidaknormalan ukuran asimetri korteks otak yang berperan dalam pemrosesan bahasa pada penyandang autisme. Penelitian tersebut membandingkan antara belahan otak atau hemisfer pada 16 remaja pria autisme non-verbal dibandingkan remaja pria normal. Autisme, yang lebih banyak disandang anak laki-laki, mempengaruhimemengaruhi fungsi kognisi, bahasa dan sosial anak, yang dicurigai berpangkal dari ketidaknormalan pola struktur otak. Dengan berakhirnya proses lateralisasi otak pada masa remaja, terjadi asimetri ukuran otak yang berakibat pada dominasi fungsi hemisfer utamanya yang terkait dengan fungsi kebahasaan.<ref name=":0" />
 
Terjadi kebalikan asimetri antara hemisfer kanan dan kiri pada area Broca. Pada remaja autis area frontal hemisfer kanan lebih besar 27%, sedangkan pada remaja normal area frontal hemisfer kiri justru lebih besar 17%. Adapun pada area Wernicke juga menunjukkan perbedaan yang signifikan. Pada remaja autis area posterior hemisfer kanan lebih besar 39%, sedangkan pada remaja normal area tersebut hanya lebih besar 2%. Perbedaan volume otak juga mempengaruhimemengaruhi sirkulasi darah pada serebral terkait dan berimbas pada mekanisme koordinasi stimuli kebahasaan.<ref name=":0" />
 
Ketidaknormalan struktur dan volume hemisfer berakibat pada gangguan berbahasa dan berkomunikasi yang menjadi hambatan utama penyandang [[autisme]] dan ''Specific Language Impairment''. Bahkan pada individu dewasa penyandang ''[[Asperger Syndrome]]'' yang termasuk ''high functioning autism'', hal ini berimbas pada kemampuan sosialnya.<ref name=":0" />