Connie Rahakundini Bakrie: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
k Merapikan artikel (Wikifikasi) dan Menambahkan Referensi artikel terpercaya
Baris 20:
|children = Audindra, Samantha Azzaria Wahab, Aurelle Allesandra Merkava
}}
'''[[Doktor|Dr]]. Connie Rahakundini Bakrie, [[Magister sains|M.Si]]''' ({{lahirmati|[[Bandung]], [[Jawa Barat]]|3|11|1964}})<ref>{{cite web|website=Prisma Resource Center|url=http://www.prismajurnal.com/biodata.php?id=f50abacc-539f-11e3-a6cc-429e1b0bc2fa|title=Connie Rahakundini Bakrie|accessdate=23 Mei 2019}}</ref> adalah seorang [[akademikus|akademisi,]]<nowiki/> penulis, pengamat bidang [[militer]] dan pertahanan keamanan berdarah [[Suku Gorontalo|Gorontalo]], berkebangsaan [[Indonesia]]. Ayah Connie berasal dari [[Gorontalo]] dan Ibunya berasal dari [[Kota Tasikmalaya|Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]].
 
Ayah Connie merupakan seorang ahli Nuklir yang berasal dari [[Gorontalo]], [[Sulawesi]] dan Ibunya yang juga seorang penulis dan fotografer kenamaan berasal dari [[Kota Tasikmalaya|Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]].
 
== Kehidupan Pribadi dan Keluarga ==
Connie Rahakundini Bakrie lahir di [[Kota Bandung|Bandung]], Jawa Barat pada tanggal 3 November 1964.<ref>{{cite web|website=Prisma Resource Center|url=http://www.prismajurnal.com/biodata.php?id=f50abacc-539f-11e3-a6cc-429e1b0bc2fa|title=Connie Rahakundini Bakrie|accessdate=23 Mei 2019}}</ref> Connie kemudian menikah dengan [[Djaja Suparman]] dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Audindra, Samantha Deandra Azzaria, dan Aurelle Alessandra Merkava.
 
Darah [[Suku Gorontalo|Gorontalo]] yang dimilikinya berasal dari Ayahnya, Dr. Bakrie Arbie, seorang pakar Nuklir Indonesia.<ref>https://hargo.co.id/berita/gorontalo-potensi-kembangkan-nuklir/</ref> Selain itu, darah [[Suku Sunda|Sunda]] yang ia miliki juga berasal dari ibunya, Nyi Raden Sekarningsih Ardiwinata atau yang berasalakrab daridisapa JawaIbu BaratAni Bakri Arbie.<ref>http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Ani_Sekarningsih</ref>
 
== Riwayat Pendidikan ==
Connie menyelesaikan Studi S3 di [[Universitas Indonesia]] selain menempuh pendidikan di APCSS Asia Pasific Centre for Security Studies, Hawaii - Fu Xi Kang war Academy, ROC - Chevening Executive Programme for Democracy and Security di [[Birmingham]] University, UK.
 
Ia berkesempatan menjadi Senior Research Fellow di The INSS Institute Ofof National Security Studies di [[Tel Aviv]] [[Israel]] dalam rangka menyelesaikan penelitian desertasinya<ref>{{Cite web|url=http://rmol.co/amp/2018/03/10/330070/Connie-Rahakundini-Bakrie,-Dulu-Pengamat,-Kini-Pebisnis-Persenjataan-|title=Connie Rahakundini Bakrie, Dulu Pengamat, Kini Pebisnis Persenjataan|website=rmol.co|access-date=2019-05-23}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>. Connie adalah Visiting Lecturer di [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara]] dan [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut]].
 
Connie juga rutin mengajar pada Sekolah Diplomat [[Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia]] (SESPARLUSesparlu &dan DISPARLUDisparlu) serta beberapa Universitas baikyang berada di dalam dan luar negeri.
 
== Buah Pemikiran ==
Baris 41 ⟶ 43:
Connie kerap menyampaikan paparan pemikiran di pentas pertemuan Internasional antara lain pada National Defense University (NDU), Washington D.C. Global Security Meeting di Bratislava, Slovakia, ASEM-EU Regional Security Architecture Meetings, Centre for Security Policy (CCSP), Switzerland. Ia juga pernah tampil di The Delhi Dialogue Meetings, International Slocs Meetings, Milsatcom International Meetings serta di House of Lords, Foreign Commission Offce, Departement Of Defense & Secret Intelligence Service (M16) [[United Kingdom]].
 
Ia menjadi salah satu dari 22 orang Future Leaders yang terpilih oleh [[Massachusetts Institute of Technology]] (MIT), Boston. USA, di Ideas Batch III. Bersama-sama Ambassador [[Hasyim Djalal]] dan Laksamana Kent Sondakh ia duduk sebagai Board of Trustee dan President di Indonesia Institute For Maritime Studies (IIMS) selain juga menjadi Dewan Pembina di National Air Space and Power Centre of Indonesia (NAPSCI) serta bersama dengan Laksda (Purn) Rosihan Arsyad duduk mewakili Indonesia di Sea Lanes of Communication (SLOC) International Group. Delain juga duduk sebagai Dewan Pengawas Industri Pertahanan Swasta Nasional.
 
Bersama-sama Ambassador [[Hasyim Djalal]] dan Laksamana Kent Sondakh ia duduk sebagai Board of Trustee dan President di Indonesia Institute For Maritime Studies (IIMS) selain juga menjadi Dewan Pembina di National Air Space and Power Centre of Indonesia (NAPSCI) serta bersama dengan Laksda (Purn) Rosihan Arsyad duduk mewakili Indonesia di Sea Lanes of Communication (SLOC) International Group. Delain juga duduk sebagai Dewan Pengawas Industri Pertahanan Swasta Nasional.
 
Sebagai Opinion Leaders di Media Massa, Pandangan Connie banyak bergerak pada isu: Pembangunan Kekuatan dan Postur dari [[Tentara Nasional Indonesia]] yang bervisi Outard Looking Defence, Maritime & Airspace Regional Security Architecture dan pentingnya menjaga, memanfaatkan SLOC/T (Sea Lanes of Communication/Trades), Strategic Aspects dalam Historical laut Cina Selatan dan Indian Ocean Security Issues.