Kertajaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 31:
 
== Pertempuran Ganter ==
 
Mengetahui hal ini, Raja Kertajaya lalu mempersiapkan pasukan untuk menyerang Tumapel. Sementara itu. Ken Arok dan dukungan kaum Brahmana melakukan serangan balik ke Kerajaan Kediri. Kedua pasukan itu telah bertemu di dekat Ganter (1222 M).
{{Main|Pemberontakan Ken Arok}}
Dalam ''[[Pararaton]]'' Kertajaya disebut dengan nama '''Prabu Dandhang Gendis'''. Dikisahkan pada akhir pemerintahannya iaKestabilan Kerajaan Kediri pada pemerintahan raja Kertajaya mulai menurun. Kondisi ini karena raja bermaksud mengurangi hak-hak kaum Brahmana. Sang prabu ingin disembah sebagai dewa, kaum Brahmana menentang keputusan tersebut. Ia menyatakan ingin disembah para pendeta [[Hindu]] dan [[Buddha]]. Tentu saja keinginan itu ditolak, meskipun Dandhang Gendis pamer kesaktian dengan cara duduk di atas sebatang tombak yang berdiri. Mereka memilih lari dan meminta bantuan dari Tumapel dibawah kepemimpinan Ken Arok. Para pendeta memilih berlindung pada [[Ken Arok]], bawahan Dandhang Gendis yang menjadi ''akuwu'' di [[Tumapel]]. [[Ken Arok]] lalu mengangkat diri menjadi raja dan menyatakan [[Tumapel]] sebagai kerajaan merdeka, lepas dari [[Kadiri]].
Para pendeta memilih berlindung pada [[Ken Arok]], bawahan Dandhang Gendis yang menjadi ''akuwu'' di [[Tumapel]]. [[Ken Arok]] lalu mengangkat diri menjadi raja dan menyatakan [[Tumapel]] merdeka, lepas dari [[Kadiri]].
 
Mengetahui hal ini, Raja Kertajaya lalu mempersiapkan pasukan untuk menyerang Tumapel. Dandhang Gendis sama sekali tidak takut. Ia mengaku hanya bisa dikalahkan oleh [[Siwa]]. Mendengar hal itu, [[Ken Arok]] pun memakai gelar [[Batara Guru|Bhatara Guru]] (nama lain [[Siwa]]) dan bergerak memimpin pasukan menyerang [[Kadiri]]. Ken Arok dengan dukungan kaum Brahmana melakukan serangan ke Kerajaan Kediri. Kedua pasukan itu telah bertemu di dekat Ganter
 
Perang antara [[Tumapel]] dan [[Kadiri]] terjadi dekat [[Pertempuran Genter|desa Ganter]] tahun 1222.<ref name=":0">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=YcuhCgAAQBAJ&pg=PA238|title=Historical Dictionary of Indonesia|last=Kahin|first=Audrey|date=2015-10-29|publisher=Rowman & Littlefield|isbn=978-0-8108-7456-5|language=en}}</ref> Para panglima [[Kadiri]] yaitu Mahisa Walungan (adik Dandhang Gendis) dan Gubar Baleman mati di tangan [[Ken Arok]]. Dandhang Gendis sendiri melarikan diri dan bersembunyi naik ke kahyangan.