Takwa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan kalimat dan referensi |
k membetulkan tahun terbit referensi |
||
Baris 9:
== Keimanan ==
Ketakwaan dan keimanan merupakan dua hal yang saling berkaitan. Kaitan antara keduanya dijelaskan dalam [[Surah Al-Baqarah]] ayat 2-3. Rangkaian ayat ini menjelaskan bahwa orang yang bertakwa merupakan orang yang beriman kepada hal yang gaib. Dalam hal ini, ketakwaan dilandasi oleh keimanan. Kedudukan takwa merupakan kedudukan tertinggi yang daapt dicapai oleh orang yang beriman. Kedudukan takwa hanya dicapai oleh orang beriman yang selalu menyucikan diri.{{Sfn|Bakhtiar|
== Manfaat ==
Ketakwaan kepada Allah akan memberikan kemudahan bagi [[kehidupan]] manusia khususnya bagi kemudahan rezeki. Keterangan ini diperoleh dari [[Surah At-Talaq]] ayat 2-3. Selain itu, ketakwaan kepada Allah akan diberi balasan berupa karunia dari Allah dalam bentuk penghapusan [[dosa]]-dosa.{{Sfn|An-Nawawi|2019|p=72}} Penghapusan dosa-dosa juga disebutkan pada Surah Al-Ahzab ayat 70-71.{{Sfn|Bakhtiar|
Kemudian pada [[Surah At-Talaq]] ayat 4 disebutkan bahwa orang yang bertakwa akan dimudahkan urusannya. [[Surah Al-A'raf]] ayat 96 juga menyebutkan bahwa orang yang bertakwa akan memperoleh kelimpahan berkah yang berasal dari langit dan Bumi. Dalam Surah Al-A'raf ayat 201 juga disebutkan bahwa ketakwaan dengan cepat akan menyadarkan seseorang akan kesalahan yang diperbuatnya. Ketakwaan juga memberikan petunjuk dan pengajaran kepada manusia. Ayat-ayat yang menyatakan hal ini adalah Surah Al-Baqarah ayat 2 dan 282, dan Surah Al-Ma'idah ayat 46. Ketakwaan juga bermanfaat dalam mencegah keburukan yang dilakukan oleh orang lain. Ayat yang menyatakan hal ini adalah Surah Ali Imran ayat 120.{{Sfn|Bakhtiar|2013|p=102}}
|