Peristiwa Mudan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Edra Biru (bicara | kontrib)
k Warisan: Menambah/memperbaiki referensi
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan visualeditor-wikitext
Edra Biru (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 481:
Sebagian besar ingatan masyarakat adat lokal mengenai Peristiwa Mudan telah dikeruhkan oleh narasi-narasi negara lebih besar dari Jepang karena dua alasan: bahasa Ryukyu tidak memiliki sistem penulisan, begitu juga bahasa Paiwan. Karena alasan ini, tradisi oral dalam bentuk sejarah oral, testimoni, dan pernyataan digunakan baik dalam kasus Ryukyu maupun Paiwan.<ref name=":2">{{Cite news|date=December 26, 2011|title=Paiwan Aborigines and Okinawans meet to close old wounds|url=https://taiwantoday.tw/news.php?unit=18&post=24480|work=Taiwan Today|access-date=May 27, 2020}}</ref>
 
Bahasa juga mungkin memiliki peranan dalam peristiwa itu sendiri. Menurut sejarawan Paiwan lokal Valjeluk Mavalju, penawaran air oleh para penghuni Kuskus merupakan simbol lokal yang menawarkan perlindungan dan pertemanan.<ref name=":0">{{Cite book|last=Barclay|first=Paul|year=2017|title=Outcasts of Empire: Japan's Rule of Taiwan's "Savage Border," 1874-1945|publisher=University of California Press|pages=Chapter 1: From Wet Diplomacy to Scorched Earth: The Taiwan Expedition, the Guardline, and the Wushe Rebellion" PAGE 50}}<cite class="citation book cs1" data-ve-ignore="true" id="CITEREFBarclay2017">Barclay, Paul (2017). </cite></ref> “Dalam tradisi kesukuan Paiwan, meminum air yang ditawarkan orang asing artinya menyepakati keterlibatan damai di antara orang yang setara. Tapi menghilangnya orang-orang asing itu secara tiba-tiba melanggar kesepakatan, sehingga mengubah tamu menjadi musuh.”<ref name=":2">{{Cite news|date=December 26, 2011|title=Paiwan Aborigines and Okinawans meet to close old wounds|url=https://taiwantoday.tw/news.php?unit=18&post=24480|work=Taiwan Today|access-date=May 27, 2020}}<cite class="citation news cs1" data-ve-ignore="true">[https://taiwantoday.tw/news.php?unit=18&post=24480 "Paiwan Aborigines and Okinawans meet to close old wounds"]. </cite></ref> Situasi tak dikenal itu mungkin dikaitkan dengan orang-orang Ryukyu melarikan diri dari Kuskus, rintangan bahasa antara orang Ryukyu dengan Paiwan mungkin berkaitan dengan kesalahpahaman ini.
 
Para akademisi Taiwan dan Okinawa seperti Yang Meng-che, Matayoshi Seikiyo, Lianes Punanang, dan juga sejarawan lokal seperti Valjeluk Mavalju telah berusaha memeriksa kembali Peristiwa Mudan melalui penggunaan sejarah oral lokal, mempertimbangkan geopolitik saat itu, dan memposisikan ulang baik orang-orang suku Paiwan maupun orang-orang Ryukyu, bukan hanya sebagai pendahulu invasi tahun 1874.
 
Menurut Lianes Punanang: “Secara keseluruhan, baik orang-orang saya maupun rekan Miyako merupakan korban. Tapi yang menyedihkan adalah keturunan mereka harus menunggu 140 tahun untuk dapat membicarakan tentang apa yang dilaporkan terjadi.”<ref name=":2">{{Cite news|date=December 26, 2011|title=Paiwan Aborigines and Okinawans meet to close old wounds|url=https://taiwantoday.tw/news.php?unit=18&post=24480|work=Taiwan Today|access-date=May 27, 2020}}<cite class="citation news cs1" data-ve-ignore="true">[https://taiwantoday.tw/news.php?unit=18&post=24480 "Paiwan Aborigines and Okinawans meet to close old wounds"]. </cite></ref> Kunjungan rekonsiliasi di antara keturunan pelaut Miyako/Ryukyu dan keturunan Paiwan telah terjadi sejak tahun 2004.<ref name=":2" />
 
== Pemakaman dan setelahnya ==