Universitas Muhammadiyah Surakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Davgaf (bicara | kontrib)
Kanzcech (bicara | kontrib)
koreksi gaya bahasa & ejaan; menambah pranala dalam
Baris 10:
| website = [http://www.ums.ac.id http://www.ums.ac.id]
}}
'''Universitas Muhammadiyah Surakarta''' (UMS) merupakan satu dari 164 Perguruan Tinggi [[Muhammadiyah]] (PTM) dan satu di antara 1.890 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia. UMS ini terletak di [[Kartasura, Sukoharjo|Kecamatan Kartasura]], [[Kabupaten Sukoharjo]]. Amal usaha bidang pendidikan ini bertekad mewujudkan kampus sebagai "Wacana Keil­muan dan Keislaman", yakni mampu menumbuhkan budaya [[islam]]i yang menguasai [[ilmu pengetahuan]] dan keterampilan yang dilandasi nilai-nilai keislaman. Sikap kerja keras, jujur, ikhlas, sabar, berintegritas tinggi, berpikiran positif, rasional, objektif, adil dan berhati bersih sebagai landasan moral pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan ilmu-ilmu keislaman senantiasa ditanamkan kepada seluruh civitas akademik UMS untuk menyongsong era [[globalisasi]].
Era globalisasi dan informasi menimbulkan interdependensi. Oleh karena itu, perguruan tinggi memainkan peran yang menen-tukan dalam pembentukan kualitas sumberdaya insani suatu bangsa yang menguasai ilmu pengetahuan dan informasi. UMS tidak bisa lepas dari tuntutan tersebut dan perlu menata diri untuk meningkatkan keberlangsungan, daya juang, dan daya saing pada masa-masa mendatang (sustainable competitive advantage).
 
== Sejarah ==
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) adalah lembaga pendidikan tinggi di bawah persyarikatanorganisasi [[Muhammadiyah]]. UMS berdiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0330/O/1981 tanggal 24 Oktober 1981 sebagai perubahan bentuk dari [[IKIP]] Muhammadiyah Surakarta.
 
Sebelum menjadi UMS, secara kelembagaan UMS berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) [[Universitas Muhammadiyah Jakarta]] Cabangcabang [[Kota Surakarta|Surakarta]] yang didirikan pada tahun [[1957]]. Para perintisnya antara lain Ibu Sudalmiyah Suhud Rais, Bapak Radjab Bulan Hadipurnomo, Bapak Muhammad Syafa’at Habib, Ibu Sulastri Gito Atmodjo, dan KH Syahlan Rosyidi.
 
Pada tanggal [[18 September]] [[1958]], lembaga tersebut diresmikan oleh Bapak Wali Kota Madya Surakarta H.[[Muhammad Saleh Werdisastro|M. ShalehSaleh WerdhisastroWerdisastro]]. Pada saat diresmikan,. Perguruanperguruan Tinggitinggi ini baru memiliki 51 mahasiswa, 6 orang karyawan dan 7 orang dosen. Asset tersebut modal awal berdirinya FKIP Universitas Muhammadiyah Jakarta Cabang Surakarta yang berlokasi di Jalan Overste Sudiarto Nomor 60 Surakarta. SeDekan (Rektor saat itu) adalah Prof. Drs. Abdullah Sigit, [[Profesor|guru besar]] [[Universitas Gadjah Mada]] dan sekretarisnya Drs. M. Syafa’at Habib. Adapun jurusan yang dibuka adalah pendidkan umum, ekonomi umum, dan pendidikan agama Islam di tingkat sarjana muda dengan status terdaftar. Pada tahun [[1963]], jurusan-jurusan tersebut mendapatkan status disamakan (mendapatkan penghargaan sama dengan ijazah perguruan tinggi negeri yang setaraf untuk tingkat Sarjana Muda).
 
Pada tahun [[1965]], FKIP Muhammadiyah Cabang Surakarta mendapatkan izin untuk berdiri sendiri dan menjadi dua lembaga Pendidikan Tinggi, yaitu Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Surakarta, di bawah koordinasi [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia|Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan]] dan Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) di bawah koordinasi [[Kementerian Agama Republik Indonesia|Departemen Agama]]. IKIP Muhammadiyah Surakarta berdiri dengan jurusan-jurusan Pendidikan Umum (PU), Ekonomi Umum (EU) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 337/B-SWT/1965, dansedangkan IAIM dengan jurusan Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam dan Jurusan Ushuluddin/Perbandingan Agama bersadarkan Keputusan Menteri Agama nomor 21 tahun 1966.
Sebagai Dekan (Rektor saat itu) adalah Prof. Drs. Abdullah Sigit, Guru Besar Universitas Gadjah Mada dan sekretarisnya Bapak Drs. M. Syafa’at Habib. Adapun jurusan yang dibuka adalah Pendidkan Umum, Ekonomi Umum dan Islamic Studies-Pendidikan Agama Islam-- tingkat Sarjana Muda, dengan status terdaftar.
 
TahunPada [[1967]], IKIP Muhammadiyah Surakarta menambah satu jurusan yaitu Civic Hukum (CH) dengan status Terdaftarterdaftar dan mendapatkan izin sebagai induk Perguruanperguruan Tinggitinggi Muhammadiyah se-[[Jawa Tengah]] yang terdiri dari IKIP Muhammadiyah Klaten, Magelang, Kudus, Purwokerto, Kebumen, Wates, Temanggung, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Banjarnegara, Prambanan, Purbalingga, Wonosari, dan Sragen. Setelah berkembang, cabang-cabang tersebut akhirnya berdiri sendiri menjadi perguruan tinggi yang mandiri seperti [[Universitas Muhammadiyah Purwokerto|IKIP Muhammadiyah Purwokerto]], [[Universitas Muhammadiyah Purworejo|IKIP Muhammadiyah Purworejo]] dan [[Universitas Muhammadiyah Magelang|IKIP Muhammadiyah Magelang]].
Pada tahun [[1963]], jurusan-jurusan tersebut mendapatkan Status disamakan (mendapatkan penghargaan sama dengan ijazah perguruan tinggi negeri yang setaraf untuk tingkat Sarjana Muda) berdasarkan surat keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 106/A tahun 1963.
 
Pada tahun [[1979]], Drs. H. Mohamad Djazman, Rektorrektor IKIP Muhammadiyah Surakarta saat itu, memprakarsai berdirinya Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan menggabungkan IKIP Muhammadiyah Surakarta dan IAIM Surakarta. PrakarsaPada tersebuttahun kemudian1993, terwujud[[Abdul Malik Fadjar|Prof. Abdul Malik Fadjar]] menjadi Rektor UMS sampai dengan turunnya1996. SKPada Menteritahun Pendidikan1996 sampai 2004 Prof. Dochak Latif menjadi rektor UMS dan Kebudayaanmelanjutkan Nomorprogram 0330/O/1981Prof tentangMalik berubahnyaFadjar statusdengan IKIPmengembankang Muhammadiyahprogram-program Surakartastudi menjadibaru Universitasseperti Muhammadiyahprogram Surakartapasca sarjana dan program studi kedokteran.
Pada tahun [[1965]], FKIP Muhammadiyah Cabang Surakarta mendapatkan izin untuk berdiri sendiri dan menjadi dua lembaga Pendidikan Tinggi, yaitu Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Surakarta, di bawah koordinasi Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan dan Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) di bawah koordinasi Departemen Agama. IKIP Muhammadiyah Surakarta berdiri dengan jurusan-jurusan Pendidikan Umum (PU), Ekonomi Umum (EU) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 337/B-SWT/1965, dan IAIM dengan jurusan Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam dan Jurusan Ushuluddin/Perbandingan Agama bersadarkan Keputusan Menteri Agama nomor 21 tahun 1966.
 
TahunPada 2005 sampai sekarang Prof. Bambang Setiaji melanjutkan menjadi rektor UMS. ProgramSemakin banyak program studi yang dibuka makin banyak sampaihingga 52 program studi. Kerja sama dengan luargelar negeriganda (''double degree'') dilakukan dengan 5 negara, UK[[Britania Raya]], [[Australia]], [[Korea Selatan]], [[Republik Tiongkok|Taiwan]], dan USA[[Amerika Serikat]]. ManajmenManajemen dibenahi dengan mendirikan dana pensiun, dana abadi, dan cash manajemen untuk perbaikan manajemen keuangan.
Tahun [[1967]], IKIP Muhammadiyah Surakarta menambah satu jurusan yaitu Civic Hukum (CH) dengan status Terdaftar dan mendapatkan izin sebagai induk Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Jawa Tengah yang terdiri dari IKIP Muhammadiyah Klaten, Magelang, Kudus, Purwokerto, Kebumen, Wates, Temanggung, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Banjarnegara, Prambanan, Purbalingga, Wonosari, dan Sragen. Setelah berkembang, cabang-cabang tersebut akhirnya berdiri sendiri menjadi perguruan tinggi yang mandiri seperti IKIP Muhammadiyah Purwokerto, IKIP Muhammadiyah Purworejo dan IKIP Muhammadiyah Magelang.
 
Sejalan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat, beberapa fakultas dikembangkan dengan membuka jurusan baru seperti Fakultas Ekonomi dengan Jurusanjurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, Fakultas Teknik dengan Jurusanjurusan Teknik Arsitektur, Elektro, Teknik Kimia, dan Teknik Industri. Pada tahun 1993/1994 UMS membuka program Pendidikan Ahli Madya Kesehatan (D3) dengan Jurusan Keperawatan, Fisioterapi, Gizi, dan Kesehatan Lingkungan. Tahun 1995/1996 membuka Program Pasca Sarjana dengan program Magister Studi Islam (MSI). Selanjutnya pada tahun 1999 membuka Fakultas Farmasi dan Magister Manajemen (MM) serta tahun 2001 membuka Magister Ilmu Hukum, Teknik Sipil, dan Manajemen Pendidikan. Pada tahun 2003/2004 dibuka program S1 dan D4 Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, dengan jurusan Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, Fisioterapi, dan menyusul dibuka program studi Pendidikan Dokter tahun akademik 2004/2005. Pada perkembangannya empat program studi terakhir ini diintegrasikan dengan program D-3 Kesehatan dengan nama Fakultas Ilmu Kedokteran. Pada tahun 2005, UMS mendapat izin untuk membuka program Magister Psikologi dan di susuldisusul program Magister Pengkajian Bahasa tahunpada 2006. Pada tahun 2006, FKIP membuka jurusan baru Programprogram D2 Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak (PGTK). Pada tahun 2006 juga dibuka Fakultas Komunikasi dan Informatika dengan satu jurusan yaitu Ilmu Komunikasi, disusul dibukanya jurusan Teknik Informatika (Perangkat Lunak) pada tahun 2007. Pada tahun 2007 FKIP juga membuka jurusan baru, yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Tahun 2007 juga ditandai dengan langkah UMS menuju universitas kelas dunia yaitu dengan dibukanya program Internasional kerjasama UMS dengan Kingston University di Inggris untuk program studi ''automotive engineering'' dan kerjasama UMS dengan [[Universitas Nasional Malaysia|Universiti Kebangsaan Malaysia]] untuk program studi BussinessBusiness Administration dan Medical Law. Sampai saat ini, UMS mengelola 42 (empat puluh dua) program studi dan 2 (dua) program internasional. Di samping itu, UMS juga menyelenggarakan pendidikan profesi, seperti profesi Apoteker, Psikologi, Advokat, Ners, dan Guru. Landasan untuk menuju universitas kelas dunia semakin kuat dengan masuknya UMS dalam kelompok 50 PromissingPromising Indonesian Universities.
Pada tahun [[1979]], Drs. H. Mohamad Djazman, Rektor IKIP Muhammadiyah Surakarta saat itu, memprakarsai berdirinya Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan menggabungkan IKIP Muhammadiyah Surakarta dan IAIM Surakarta. Prakarsa tersebut kemudian terwujud dengan turunnya SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0330/O/1981 tentang berubahnya status IKIP Muhammadiyah Surakarta menjadi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
 
Pada tahun 1993, Prof. Abdul Malik Fajar menjadi Rektor UMS sampai dengan 1996. Prof. Malik merangkap antara UMS dan Univ Muhmammadiyah Malang, prof. Malik Fajar kemudian hijrah ke Jakarta untuk menjadi dirjen di departemen agama, menjadi mentere Agama, dan menjadi Mendiknas. Pada masa Prof Malik banyak dilakukan terobosan sehingga program studi di UMS banyak mendapat status disamakan.
 
Pada tahun 1996 sampai 2004 Prof. Dochak Latif menjadi rektor UMS. Prof Dochak melanjutkan program Prof Malik Fajar mengembankan program program studi baru, program paska sarjana dan Program studi kedokteran.
 
Tahun 2005 sampai sekarang Prof. Bambang Setiaji melanjutkan menjadi rektor UMS. Program studi dibuka makin banyak sampai 52 program studi. Kerja sama dengan luar negeri double degree dilakukan dengan 5 negara, UK, Australia, Korea, Taiwan, dan USA. Manajmen dibenahi dengan mendirikan dana pensiun, dana abadi, dan cash manajemen untuk perbaikan manajemen keuangan.
 
Sejalan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat, beberapa fakultas dikembangkan dengan membuka jurusan baru seperti Fakultas Ekonomi dengan Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, Fakultas Teknik dengan Jurusan Teknik Arsitektur, Elektro, Teknik Kimia, dan Teknik Industri. Pada tahun 1993/1994 UMS membuka program Pendidikan Ahli Madya Kesehatan (D3) dengan Jurusan Keperawatan, Fisioterapi, Gizi, dan Kesehatan Lingkungan. Tahun 1995/1996 membuka Program Pasca Sarjana dengan program Magister Studi Islam (MSI). Selanjutnya pada tahun 1999 membuka Fakultas Farmasi dan Magister Manajemen (MM) serta tahun 2001 membuka Magister Ilmu Hukum, Teknik Sipil, dan Manajemen Pendidikan. Pada tahun 2003/2004 dibuka program S1 dan D4 Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, dengan jurusan Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, Fisioterapi, dan menyusul dibuka program studi Pendidikan Dokter tahun akademik 2004/2005. Pada perkembangannya empat program studi terakhir ini diintegrasikan dengan program D-3 Kesehatan dengan nama Fakultas Ilmu Kedokteran. Pada tahun 2005, UMS mendapat izin untuk membuka program Magister Psikologi dan di susul program Magister Pengkajian Bahasa tahun 2006. Pada tahun 2006, FKIP membuka jurusan baru Program D2 Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak (PGTK). Pada tahun 2006 juga dibuka Fakultas Komunikasi dan Informatika dengan satu jurusan yaitu Ilmu Komunikasi, disusul dibukanya jurusan Teknik Informatika (Perangkat Lunak) pada tahun 2007. Pada tahun 2007 FKIP juga membuka jurusan baru, yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Tahun 2007 juga ditandai dengan langkah UMS menuju universitas kelas dunia yaitu dengan dibukanya program Internasional kerjasama UMS dengan Kingston University di Inggris untuk program studi automotive engineering dan kerjasama UMS dengan Universiti Kebangsaan Malaysia untuk program studi Bussiness Administration dan Medical Law. Sampai saat ini, UMS mengelola 42 (empat puluh dua) program studi dan 2 (dua) program internasional. Di samping itu, UMS juga menyelenggarakan pendidikan profesi, seperti profesi Apoteker, Psikologi, Advokat, Ners, dan Guru. Landasan untuk menuju universitas kelas dunia semakin kuat dengan masuknya UMS dalam kelompok 50 Promissing Indonesian Universities.
 
== Program Sarjana ==