Timur Muhammad: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 76:
}}
Setelah dikeluarkannya surat keputusan raja pada tanggal 11 April 1883, kemudian dilaksanakan proses pengasingan GRM Timur Muhammad dan GKR Ratu Kedaton ke Manado, dengan dikawal ketat oleh sepasukan Belanda yang dipimpin langsung oleh Residen Yogyakarta dan Asisten Residen, rombongan GRM Timur Muhammad naik kereta api ke [[Semarang]] kemudian naik Kapal Uap Cheribon menuju [[Surabaya]]. Di Surabaya rombongan ini tinggal selama sebulan. Setelah keluarnya Surat Keputusan ({{lang-nl|besluit}}) [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda]] [[Frederik s'Jacob]] Nomor 28 tanggal 10 Mei 1883,
Kanjeng Ratu Sekar Kedaton dan GRM Timur Muhammad tinggal di Kampung Pondol, [[Wenang Selatan, Wenang, Manado]] hingga meninggal dunia. GKR Ratu Kedaton meninggal pada 25 Mei 1918, sedangkan Pangeran Timur Muhammad meninggal pada 12 Januari 1901.<ref name="timur">[https://musabab.com/batu-bisa-berjalan-di-makam-permaisuri-dan-putra-mahkota-jogjakarta-di-manado/ ''Makam ratu dan pangeran Yogyakarta di Manado'']. musabab.com. 3 November 2017. Diakses tanggal 22/07/2019</ref> Dengan meninggalnya GKR Ratu Kedaton dan GRM Timur Muhammad garis keturunan penguasa Yogyakarta pun berubah hingga saat ini.
|