Dheg Dheg Plas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 19:
Album ''Dheg Dheg Plas'' ditempatkan pada peringkat ke-4 dalam daftar "[[150 Album Indonesia Terbaik]]" versi majalah [[Rolling Stone Indonesia]] yang diterbitkan pada edisi #32 bulan Desember 2007.<ref name="albums">{{cite journal |date=Desember 2007 |title=150 Album Indonesia Terbaik |journal=[[Rolling Stone Indonesia]] |issue=32 |location=Jakarta |language=Indonesia |ref=harv}}</ref> Tiga lagu dari album tersebut, "[[Kembali ke Jakarta|Kembali ke Djakarta]]", "[[Kelelawar (lagu)|Kelelawar]]", serta "[[Manis dan Sayang (lagu)|Manis dan Sajang]]", ditempatkan masing-masing pada peringkat ke-6, ke-83 dan ke-88 dalam daftar "[[150 Lagu Indonesia Terbaik]]" yang diterbitkan pada edisi #56 bulan Desember 2009<ref name="songs">{{cite journal |date=Desember 2009 |title=150 Lagu Indonesia Terbaik |journal=[[Rolling Stone Indonesia]] |issue=56 |location=Jakarta |language=Indonesia |ref=harv}}</ref> oleh penerbit yang sama.
 
Bila ada sebuah group band yang paling kontroversial di Indonesia itu adalah Koes Bersaudara. Kontroversi ini bersumber dari cara [[Tonny Koeswoyo]] dalam menangani band ini yang dianggap terlalu dominan dan cenderung otoriter. Setelah memecat [[Nomo Koeswoyo]] dan keluarnya [[Yok Koeswoyo]] pada tahun 1968, tak terdengar kabar Koes Bersaudara akan merilis album baru. Banyak yang berpikir Koes Bersaudara sudah habis. Hingga pada tahun 1969, Tonny Dinamakan Baru Koes Bersaudara dengan merilis album baru yang berjudul “Dheg Dheg Plas”, Tonny menyuruh Tommy Darmo merekrut [[Murry]] sebagai drummer dan [[Totok Adji Rahman]] sebagai bassist. Koes nama '''Bersaudara''' pun dihilangkan menjadi "'''Plus'''” saja. Banyak yang meragukan kalau nama obat batuk kala itu '''APC PLUS'''. Tonny pun memilih nama baru Koes Plus saja mampu nama group baru dan mengulang sukses dua album "[[To the So Called "the Guilties"]]" (1967) dan "[[Djadikan Aku DombaMu]]" (1968) yang terjual 1700 ribu keping. Namun nyatanya, album ini perlahan tetapi pasti berhasil terjual menyentuh angka 1,8 juta keping. Meskipun lirik lagu dan aransemen musik di album ini terdengar cukup rumit, nyatanya hampir semua lagu di album ini berhasil menjadi hits. Album '''Dheg Dheg Plas''' ini memang bukan album pertama mereka, tetapi album debut inilah yang menjadi titik awal popularitas mereka yang luar biasa. Album ini sukses besar di pasaran, dan bukan hanya bagus di sisi komersial tetapi sekaligus menjadi salah satu album terbaik mereka. Bagi yang suka membaca buku sastra dan puisi ala [[W.S. Rendra]] mungkin judul-judul lagu di album ini sangat tidak asing. Sebut saja "Cintamu Telah Berlalu", "Kelelawar", "Derita", "Manis dan Sayang" dan "Kembali ke Jakarta". Kehadiran album ini sekali lagi menguatkan posisi Koes Plus sebagai salah satu band paling berpengaruh di Indonesia.
 
== Daftar lagu ==