Pulingaw: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Edra Biru (bicara | kontrib)
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Puyuma Pulingaw"
Tag: tidak menyebut judul [ * ] Terjemahan Konten Terjemahan Konten v2
 
Edra Biru (bicara | kontrib)
k Menambah/menghapus pranala wiki
Baris 1:
'''''Pulingaw''''' dikenal sebagai [[Syamanisme|dukun]] untuk [[Penduduk asli Taiwan|masyarakat adat Taiwan]], [[Puyuma]] dan [[Suku Paiwan|Paiwan]], yang pada umumnya akan memiliki peran yang sama sebagai ''pulingaw'' suku Puyuma dengan beberapa perbedaan. ''Pulingaw'' diklaim terpilih oleh leluhur mereka yang bertugas memilih, yang dikenal sebagai ''kinitalian'', yang seringkali ternyata adalah leluhur ''pulingaw'' sendiri, yang kebetulan juga merupakan bentuk entitas rohani yang disebut ''birua''. ''Kinitalian'' dapat memilih siapapun yang mereka inginkan sebagai ''pulingaw'' selanjutnya di antara anggota keluarganya sendiri atau keluarga samping. Meskipun perempuan yang sering dipilih untuk melanjutkan garis shamanisme, tidak semua ''pulingaw'' perempuan dan ada kejadian-kejadian langka saat laki-laki yang dipilih untuk mengambil peran itu. Namun, isu gender ''pulingaw'' masih merupakan perdebatan karena sumber-sumber tertentu bersikeras hanya perempuan yang menjadi ''pulingaw''. ''Pulingaw'' dianggap sebagai dokter, yang bertanggung jawab memediasi dan membawa kedamaian pada kekacauan sosial dan biologis. Mereka juga bertanggung jawab untuk berbagai ritual yang merentang dari upacara perburuan, [[eksorsisme]] hingga [[upacara pemakaman]].
 
== Peran ==
Baris 20:
 
== Pemilihan ==
Para leluhur pemilih (''kinitalian'') dikatakan mengunjungi kandidat-kandidat terpilih melalui berbagai cara dan akhirnya meminta para kandidat ini melalui pentahbisan yang membuat mereka menjadi ''pulingaw'' resmi. Leluhur pemilih dalam beberapa kejadian akan memilih individu berdasarkan pilihan pribadi tapi para individu ini harus keturunan leluhur pemilih. Setelah terpilih (sebelum penerimaan mereka akan peran itu), para kandidat ini seringkali mengalah pada berbagai pengalaman mulai dari rasa sakit fisik yang ekstrem, yang tak dapat disembuhkan melalui cara pengobatan modern. Yang lainnya juga mengeluhkan [[sakit kepala]] yang parah dan untuk perempuan ''pulingaw'', sebagian mengeluhkan ''kinitalian'' mereka tak punya belas kasihan sehingga kemarahan (''kinitalian'') mereka menyebabkan para perempuan ini mengalami [[keguguran]]. Masalah-masalah ini dalam beberapa kasus mungkin juga menimpa keluarga para kandidat, terutama jika ''birua''nya merasa jengkel atau marah pada kandidat karena menolak takdir mereka. Dengan demikian, dalam kata lain, kadidat ''pulingaw'' terpilih tidak dapat menolak panggilan mereka dan harus mengungkap panggilan ''birua'' mereka.<ref name="auto1">{{Cite web|title=Archived copy|url=http://www.ipcf.org.tw/ipcf/associate/tribe/tribeDetail.html?CID=1FE45C38A00FAC61&sn=AEB8BBC40B9D7837143331A7531EBAF5|archive-url=https://archive.today/20130616140316/http://www.ipcf.org.tw/ipcf/associate/tribe/tribeDetail.html?CID=1FE45C38A00FAC61&sn=AEB8BBC40B9D7837143331A7531EBAF5|archive-date=2013-06-16|access-date=2013-04-17|url-status=dead}}</ref>
 
Ketika para kandidat ini telah menerima takdir menjadi ''pulingaw'', kehidupan sebagian besar ''pulingaw'' seringkali dikatakan menjadi lebih baik, karena ''kinitalian'' mereka tidak lagi menggann mereka. Kemalangan semacam ini seringkali diasosiasikan dengan keengganan ''pulingaw'' untuk sepenuhnya mengabdikan diri pada panggilan ''pulingaw'' mereka dengan meninggalkan keyakinan mereka atau yang lebih penting, menolak mengambil bagian dalam ritual ''pualasakan'' tahunan. Akibatnya, mereka dihukum oleh ''kinitalian'' melalui serangkaian malapetaka.
 
== Stereotipe laki-laki ''pulingaw'' ==
Sebelum kedatangan bangsa Jepang, suku Puyuma memiliki budaya berburu yang kuat dan menjadi bagian dari aktivitas berburu seringkali dilihat sebagai peran maskulin yang sebagian besar laki-laki diharapkan mengambil bagian di dalamnya. Namun, laki-laki yang feminin, juga dikenal sebagai ''fortiori'', yang tidak mengambil bagian di dalam aktivitas berburu seringkali menjadi ''pulingaw''. Laki-laki feminin ''pulingaw'' ini mirip dengan konsep [[Orang Samoa|Samoa]] untuk [[fa'afafine]], dan sebagian dari mereka dalam kenyataannya memiliki anak. Konsep [[homoseksualitas]] tidak pernah ada dalam komunitas Puyuma dan laki-laki ''pulingaw'' masih dilihat sebagai laki-laki yang akan memenuhi peran gender yang sesuai saat dihadapkan pada memiliki hubungan seksual dengan orang lain, yaitu perempuan.
 
Menimbang fakta bahwa konsep ''pulingaws'' cukup baru, laki-laki feminim sebelumnya mungkin diklasifikasi sebagai ''miapali'' karena mereka tidak cocok dengan ekspektasi sosial. Mungkin mereka juga dianggap sebagai ''mialigu'', yang memiliki tenaga untuk menjadi atau bahkan membuat hal-hal di sekeliling mereka menjadi tak terlihat. Karenanya, baik ''miapali'' maupun ''mialigu'' dipercaya menjadi bagian dari konsep sosial yang biasa ditolak oleh tradisi orang Puyuma, karena tampaknya tidak menemui ekspektasi sosial dipengaruhi peran gender Puyuma. Namun, hal ini akan membutuhkan lebih banyak kajian untuk mengonfirmasi pertanyaan yang ada mengenai klaim-klaim seperti itu.