Gunung Tambora: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kanzcech (bicara | kontrib)
koreksi gaya bahasa & ejaan; menambah pranala dalam
Kanzcech (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 59:
Gunung Tambora terletak di [[Pulau Sumbawa]], bagian dari [[kepulauan Nusa Tenggara]]. Gunung ini adalah bagian dari [[busur Sunda]], tali dari [[Pulau|kepulauan vulkanik]] yang membentuk rantai selatan kepulauan Indonesia.<ref name="Foden1986">{{cite journal|title=The petrology of Tambora volcano, Indonesia: A model for the 1815 eruption|last=Foden|first=J.|journal=Journal of Volcanology and Geothermal Research|volume=27|issue=1–2|date=1986|pages=1–41|url=http://dx.doi.org/10.1016/0377-0273(86)90079-X}}</ref> Tambora membentuk [[semenanjung]] di pulau Sumbawa yang disebut [[Semenanjung Sanggar]]. Di sisi utara semenanjung tersebut terdapat [[Laut Flores]] dan di sebelah selatan terdapat [[Teluk Saleh]] dengan panjang 86 [[kilometer|km]] dan lebar 36 [[kilometer|km]]. Pada mulut Teluk Saleh terdapat pulau kecil yang disebut [[Pulau Moyo]].
 
Selain [[seismologi]]sseismolog dan [[vulkanologi]]svulkanolog yang mengamati aktivitas gunung tersebut, gunung Tambora adalah daerah riset ilmiah arkeolog dan ahli [[biologi]]. Gunung ini juga menarik wisatawan untuk mendaki gunung dan aktivitas [[margasatwa]].<ref>{{cite news|url=http://www.sinarharapan.co.id/feature/hobi/2003/0430/hob1.html|title=Hobi Mendaki Gunung - Menyambangi Kawah Raksasa Gunung Tambora|publisher=Sinar Harapan|language=[[Bahasa Indonesia|Indonesia]]|date=2003|accessdate=14 November|accessyear=2006|archive-date=2007-01-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20070107162228/http://www.sinarharapan.co.id/feature/hobi/2003/0430/hob1.html|dead-url=yes}}</ref><ref name="prodant">{{cite press release|url=http://www.gtzpromis.or.id/Proda/documents/TS_Bima_Dompu.pdf|title=Potential Tourism as Factor of Economic Development in the Districts of Bima and Dompu|publisher=Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Timur|accessdate=14 November|accessyear=2006}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> [[Dompu]] dan [[Bima]] adalah kota yang letaknya paling dekat dengan gunung ini. Di lereng gunung Tambora, terdapat beberapa desa. Di sebelah timur terdapat desa Sanggar. Di sebelah barat laut, terdapat desa Doro Peti dan desa Pesanggrahan. Di sebelah barat, terdapat desa Calabai.
 
Terdapat dua [[jalur pendakian]] untuk mencapai [[kaldera]] gunung Tambora. Rute pertama dimulai dari desa Doro Mboha yang terletak di sisi tenggara gunung Tambora. Rute ini mengikuti jalan beraspal melalui perkebunan [[Kacang Mede|kacang mede]] sampai akhirnya mencapai ketinggian 1.150 [[meter|m]] di atas permukaan laut. Rute ini berakhir di bagian selatan kaldera dengan ketinggian 1.950 [[meter|m]] yang dapat dicapai oleh titik pertengahan jalur pendakian.<ref name="vsimain">{{cite web|url=http://merapi.vsi.esdm.go.id/?static/volcano/tambora/main.html|title=Tambora, Nusa Tenggara Barat|author=Aswanir Nasution|accessdate=13 November|accessyear=2006|publisher=Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Indonesia|language=dalam [[bahasa Indonesia]]|archive-date=2007-09-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20070929120305/http://merapi.vsi.esdm.go.id/?static%2Fvolcano%2Ftambora%2Fmain.html|dead-url=yes}}</ref> Lokasi ini biasanya digunakan sebagaiuntuk kemah[[berkemah]] untuk mengamati aktivitas vulkanik karena hanya memerlukan waktu satu jam untuk mencapai kaldera. Rute kedua dimulai dari desa Pancasila di sisi barat laut gunung Tambora. Jika menggunakan rute kedua, maka kaldera hanya dapat dicapai dengan berjalan kaki.<ref name="vsimain"/>
 
== Sejarah geologis ==
=== Pembentukan ===
Tambora terletak 340 [[kilometer|km]] di sebelah utara sistem [[palung Jawa]] dan 180-190 [[kilometer|km]] di atas [[subduksi|zona subduksi]]. Gunung ini terletak baik di sisi utara dan selatan [[kerak oseanik]].<ref name="Foden1980">{{cite journal|title=The petrology and tectonic setting of Quaternary—Recent volcanic centres of Lombok and Sumbawa, Sunda arc|journal=Chemical Geology|last=Foden|first=J|coauthors=Varne, R.|volume=30|issue=3|url=http://dx.doi.org/10.1016/0009-2541(80)90106-0|date=1980|pages=201–206}}</ref> Gunung ini memiliki laju konvergensi sebesar 7.8 [[sentimeter|cm]] per tahun.<ref name="Sigurdsson1989">{{cite journal|title=Plinian and co-ignimbrite tephra fall from the 1815 eruption of Tambora volcano|journal=Bulletin of Volcanology|last=Sigurdsson|first=H.|coauthors=Carey, S.|date=1983|volume=51|pages=243–270|url=http://dx.doi.org/10.1007/BF01073515|issue=4}}</ref> Tambora diperkirakan telah berada di bumi sejak 57.000 BP (penanggalan radiokarbon standar).<ref name="Degens1989"/> Ketika gunung ini meninggi akibat proses geologi di bawahnya, [[dapur magma]] yang besar ikut terbentuk dan sekaligus mengosongkan isi magma. Pulau MojoMoyo pun ikut terbentuk sebagai bagian dari proses geologi ini di mana teluk Saleh pada awalnya merupakan [[cekungan samudera]] (sekitar 25.000 BP).<ref name="Degens1989"/>
 
Menurut penyelidikan geologi, kerucut vulkanik yang tinggi sudah terbentuk sebelum letusan tahun [[1815]] dengan karakteristik yang sama dengan bentuk [[stratovolcano]].<ref name="VSI">{{cite web|title=Geology of Tambora Volcano|publisher=Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi|url=http://www.vsi.esdm.go.id/volcanoes/tambora/geology.html|accessdate=10 Oktober|accessyear=2006}}</ref> Diameter lubang tersebut mencapai 60 [[kilometer|km]].<ref name="Foden1986"/> Lubang utama sering kali memancarkan lava yang mengalir turun secara teratur dengan deras ke lereng yang curam.
 
Sejak letusan tahun [[1815]], pada bagian paling bawah terdapat endapan [[lava]] dan material [[piroklastik]]. Kira-kira 40% dari lapisan diwakili oleh 1-4 [[meter|m]] aliran lava tipis.<ref name="VSI"/> [[Scoria]] tipis diproduksi oleh fragmentasi aliran lava. Pada bagian atas, lava ditutup oleh scoria, [[tuff]] dan bebatuan piroklastik yang mengalir ke bawah.<ref name="VSI"/> Pada gunung Tambora, terdapat 20 kawah.<ref name="Sigurdsson1989"/> Beberapa kawah memiliki nama, misalnya ''Tahe'' (877 m), ''Molo'' (602 m), ''Kadiendinae'', ''Kubah'' (1648 m) dan ''Doro Api Toi''. Kawah tersebut juga memproduksi aliran lava basal.
 
=== Sejarah letusan ===
Dengan menggunakan teknik [[penanggalan radiokarbon]], dinyatakan bahwa gunung Tambora telah meletus tiga kali sebelum letusan tahun [[1815]], tetapi besarnya letusan tidak diketahui.<ref name="EruptiveHistory">{{cite web|title=Tambora Eruptive History|url=http://www.volcano.si.edu/world/volcano.cfm?vnum=0604-04=&volpage=erupt|work=Global Volcanism Program|publisher=[[Smithsonian Institution]]|accessdate=13 November|accessyear=2006}}</ref> Perkiraan tanggal letusannya ialah tahun 3910 SM ± 200 tahun, 3050 SM dan [[740]] ± 150 tahun. Ketiga letusan tersebut memiliki karakteristik letusan yang sama. Masing-masing letusan memiliki letusan di lubang utama, tetapi terdapat pengecualian untuk letusan ketiga. Pada letusan ketiga, tidak terdapat [[aliran piroklastik]].
 
Pada tahun 1812, gunung Tambora menjadi lebih aktif, dengan puncak letusannya terjadi pada bulan [[April]] tahun [[1815]].<ref name="EruptiveHistory"/> Besar letusan ini masuk ke dalam skala tujuh ''[[Volcanic Explosivity Index]]'' (VEI), dengan jumlah semburan [[tefrit]] sebesar 1.6&nbsp;×&nbsp;10<sup>11</sup> meter kubik.<ref name="EruptiveHistory"/> Karakteristik letusannya termasuk letusan di lubang utama, aliran piroklastik, korban jiwa, kerusakan tanah dan lahan, [[tsunami]] dan runtuhnya [[kaldera]]. Letusan ketiga ini memengaruhi iklim global dalam waktu yang lama. Aktivitas Tambora setelah letusan tersebut baru berhenti pada tanggal [[15 Juli]] [[1815]].<ref name="EruptiveHistory"/> Aktivitas selanjutnya kemudian terjadi pada bulan [[Agustus]] tahun [[1819]] dengan adanya letusan-letusan kecil dengan api dan bunyi gemuruh disertai [[gempa susulan]] yang dianggap sebagai bagian dari letusan tahun [[1815]].<ref name="Oppenheimer2003"/> Letusan ini masuk dalam skala kedua pada skala VEI. Sekitar tahun [[1880]] ± 30 tahun, Tambora kembali meletus, tetapi hanya di dalam kaldera.<ref name="EruptiveHistory"/> Letusan ini membuat aliran lava kecil dan [[ekstrusi (geologi)|ekstrusi]] kubah lava, yang kemudian membentuk kawah baru bernama ''Doro Api Toi'' di dalam kaldera.<ref>{{cite web|title=Tambora Historic Eruptions and Recent Activities|publisher=Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi|url=http://www.vsi.esdm.go.id/volcanoes/tambora/history.html|accessdate=13 November|accessyear=2006}}</ref>