Sri Isyana Tunggawijaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menghilangkan bagian [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 14:
 
Tidak banyak diketahui tentang masa pemerintahannya, Peninggalan sejarah '''Sri Isyana Tunggawijaya''' dan '''Sri Lokapala''' berupa prasasti Gedangan tahun 950 yang berisi tentang anugerah desa ''Bungur Lor'' dan desa ''Asana'' untuk para pendeta [[Buddha]] di Bodhinimba. Namun, prasasti Gedangan ini adalah prasasti tiruan, prasasti pembaharuan ini disebut dengan istilah ''prasasti tinulad'' yang dikeluarkan pada zaman [[Kerajaan Majapahit]] untuk mengganti prasasti asli yang sudah rusak. prasasti yang ditemukan menyebutkan atas nama suaminya '''Sri Lokapala'''. Tidak diketahui dengan pasti kapan pemerintahan Sri Lokapala dan Sri Isyana Tunggawijaya berakhir. Menurut prasasti Pucangan, yang menjadi raja selanjutnya adalah putra mereka yang bernama [[Sri Makuthawangsawardhana]].
 
=== Kepustakaan ===
* Marwati Poesponegoro & Nugroho Notosusanto. 1990. ''Sejarah Nasional Indonesia Jilid II''. Jakarta: Balai Pustaka
* [[Slamet Muljana]]. 2005. ''Menuju Puncak Kemegahan'' (terbitan ulang 1965). Yogyakarta: LKIS
* Slamet Muljana. 1979. ''Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya''. Jakarta: Bhratara
[[Kategori:Wangsa Sanjaya]]
[[Kategori:Wangsa Isyana]]
[[Kategori:Raja Medang]]
[[Kategori:Kerajaan Medang]]
[[Kategori:Kematian 947]]
[[Kategori:Tokoh Hindu]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
 
== Kepustakaan ==