Nasionalisme Taiwan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan visualeditor-wikitext |
k Menambah/menghapus pranala wiki Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor |
||
Baris 7:
[[Berkas:Flag_of_World_Taiwanese_Congress.svg|jmpl|[[Usulan bendera Taiwan|Bendera]] [[gerakan kemerdekaan Taiwan]]]]
{{Politik Republik Tiongkok}}
'''Nasionalisme Taiwan''' ({{Lang-zh|t=臺灣民族主義|p=Táiwān mínzú zhǔyì}}) adalah gerakan [[Nasionalisme|
Karena [[Sejarah Taiwan|demokratisasi]] dan perkembangan [[Hubungan Lintas Selat|hubungan lintas selat]], lokalisme di Taiwan telah berevolusi menjadi ideologi politik [[Nasionalisme|nationalis]] dengan penekana lebih kuat pada pemerintahan sendiri yang menentang [[Penyatuan kembali Tiongkok|penyatuan]]. Nasionalisme Taiwan berusaha untuk mempersatukan para penduduk Taiwan menjadi sebuah bangsa dan identitas kelompok rakyat umum Taiwan. Upaya ini kemudian mengarah pada timbulnya [[gerakan kemerdekaan Taiwan]] yang mendapatkan dukungan sebagian yang bukan kesepakatan masyarakat umum.
Baris 15:
Tak seorang pun dapat mengonfirmasi kapan konsep lokalisme dimulai. Sebagian mengatakan ketika gelombang besar pertama orang-orang Han beremigrasi dari Tiongkok daratan ke Taiwan di pertengahan abad ke-16, mereka pasti ingin menjaga sebagian kemerdekaan dari pengendalian kelas penguasa di kampung halaman mereka. Yang lainnya mengatakan bahwa hanya ketika [[Kerajaan Tungning]], dengan ibukotanya di Tainan, dibangun oleh keluarga Zheng family di tahun 1662, barulah konsep ini muncul.
Sebagian besar akademisi kontemporer Tionghoa dari Tiongkok daratan percaya akar gerakan lokalis dimulai selama [[Taiwan di bawah pemerintahan Jepang|pemerintahan Jepang]] (1895 sampai 1945), ketika kelompok-kelompok yang diorganisir untuk melobi pemerintah [[Kekaisaran Jepang]] demi otonomi dan pemerintahan Taiwan. Setelah [[Kuomintang]] (KMT) mengambil alih Taiwan, kelompok-kelompok pro pemerintahan Taiwan ditiadakan setelah [[Peristiwa 228]] di tahun 1947. KMT memandang Taiwan terutama sebagai basis untuk mengambil kembali Tiongkok daratan dan dengan cepat berusaha menundukkan oposisi politik yang potensial di pulau ini. KMT tidak melakukan banyak untuk mempromosikan identitas unik Taiwan; seringkali Tionghoa yang baru berimigrasi atau yang mereka sebut "[[Tionghoa daratan]]", bekerja dalam posisi pemerintahan, hidup di lingkungan-lingkungan yang terpisah dari orang-orang Taiwan. Yang lainnya, terutama para pengungsi yang lebih miskin, dihindari oleh [[Orang Min Selatan|orang Taiwan Hoklo]] dan hidup di antara para penduduk asli. Para Tionghoa daratan sering mempelajari [[Bahasa Hokkien Taiwan|Hokkien]]. Namun, karena Mandarin dipaksa sebagai bahasa resmi Republik Tiongkok dan bahasa Taiwan tidak diperkenankan digunakan di sekolah-sekolah, para Tionghoa daratan yang mempelajari bahasa Taiwan menemukan keterampilan bahasa mereka yang baru melemah. Karena bahasa Taiwan, atau bahasa apapun selain Mandarin, dilarang dalam pos-pos militer, banyak Tionghoa dataran yang keluarganya hidup di desa-[[Desa yang mengandalkan militer|desa militer]] hanya berbicara Mandarin dan mungkin bahasa ibu mereka (seperti [[bahasa Kanton]], [[dialek Shanghai]], dsb.). Promosi [[Nasionalisme Tiongkok|nasionalisme Tionghoa]] di dalam Taiwan dan fakta bahwa kelompok penguasa di Taiwan dianggap orang luar oleh sebagian orang merupakan alasan yang dikutip oleh gerakan [[Gerakan kemerdekaan Taiwan|kemerdekaan Taiwan]] dan lokalisme.
Di akhir dasawarsa 1950an dan awal 1960an, KMT memulai periode reformasi pendidikan, termasuk pencabutan pembatasan bahasa Hokkien di sekolah-sekolah dan pemulihan sekolah-sekolah swasta yang sebelumnya ditekan. Namun, sekolah-sekolah swasta ini memiliki staff loyalisrezim dan mengandalkan pendanaan pemerintah, artinya mereka sering memberikan program politik dan indoktrinasi budaya yang sama dengan sekolah-sekolah negeri. Lebih jauh lagi, meskipun berbicara bahasa Hokkien di sekolah-sekolah atau basis-basis militer tidak lagi ilegal, hanya sedikit kesempatan untuk menggunakannya, karena Mandarin terus menjadi ''[[lingua franca]]'' yang disetujui negara.<ref>{{Cite journal|last=Wong|first=Ting-Hong|date=May 2020|title=Education and National Colonialism in Postwar Taiwan: The Paradoxical Use of Private Schools to Extend State Power, 1944–1966|journal=History of Education Quarterly|volume=60|issue=2|pages=156–184|doi=10.1017/heq.2020.25}}</ref>
Baris 23:
Gerakan ''Bentuhua'' mulai menyala di pertengahan dasawarsa 1970an dengan semakin tumbuhnya ekspresi ketidakpuasan etnik karena ketidaksetaraan distribusi kekuasaan politik dan budaya antara Tionghoa daratan dan orang Taiwan. Mulai dasawarsa 1960an, Taiwan diselimuti masalah pembangunan industri yang pesat, pengabaian pedesaan, perselisihan tenaga kerja, dan ketidakseimbangan distribusi akses pada kekayaan dan kekuasaan sosial. Semua perubahan ini, dikombinasikan dengan hilangnya beberapa sekutu kunci, memaksa rezim KMT untuk melembagakan reformasi yang terbatas. Reformasi yang diperkenankan di bawah Chiang Ching-kuo dapat membuat pribumisasi meningkat saat para pimpinan pembangkang menimbulkan respon pada kegagalan-kegagalan pemerintah. Rubenstein (2007) memberi penghargaan pada Chiang untuk memulai Taiwanisasin sebagai yang terpenting. Kelompok-kelompok pembangkang, bersatu di bawah ''[[Gerakan Tangwai|Tangwai]]'', atau panji "di luar partai", memanggil pemerintah untuk menerima kenyataan hanya ada pemerintah Taiwan dan bukan China. Tuntutan kunci Tangwai meliputi melembagakan demokrasi dan mengusahakan pengakuan internasional sebagai negara berdaulat. Rakyat Taiwan menuntut hak-hak sipil penuh seperti yang dijamin di bawah konstitusi Republik Tiongkok dan hak-hak politik setara seperti yang dialami oleh para elit Tionghoa daratan.
Elit budaya Taiwan sepenuhnya mempromosikan perkembangan karya sastra ''Xiang tu'' dan berbagai aktivitas budaya, termasuk menemukan kembali karya sastra penduduk asli Taiwan yang ditulis di zaman pemerintahan kolonial Jepang. [[Gerakan Tangwai|Gerakan tangwai]] menghidupkan kembali simbol-simbol perlawanan Taiwan terhadap pemerintahan Jepang sebagai upaya untuk memobilisasi etnik Taiwan. Oposisi kebijakan-kebijakan budaya Tiongkok-sentris KMT mengakibatkan para pembangkang menghasilkan narasi-narasi historis nasional baru yang menepatkan pulau Taiwan sendiri di tengah-tengah sejarah pulau ini. Rakyat Taiwan muncul sebagai rakyat yang selalu dikolonisasi dan seringkali ditindas. Konsep ''bentuhua'' akhirnya diekspresikan dalam wilayah budaya dengan dasar pikiran Taiwan sebagai tempat dengan masyarakat, budaya, dan sejarah yang unik. Prinsip ini telah diadopsi untuk memahami perwakilan budaya Taiwan dan diekspresikan dalam berbagai aktivitas budaya, termasuk [[Gerakan kesusastraan Taiwan|musik, film, dan karya sastra serta seni pertunjukan]].
Berbagai tekanan pribumisasi dan pertumbuhan penerimaan identitas budaya Taiwan menghadapi oposisi dari elemen-elemen masyarakat Taiwan yang lebih konservatif. Para kritikus berpendapat bahwa perspektif baru menciptakan identitas "palsu" yang berakar dalam nasionalisme etnik yang bertentangan dengan identitas Tionghoa "autentik", yang purbakala dan sudah melekat. Banyak Tionghoa daratan yang hidup di Taiwan mengeluh budaya mereka sendiri dimarjinalisasi oleh ''bentuhua'', dan semula mengekspresikan ketakutan menghadapi pengasingan yang semakin tumbuh. Dalam dekade sebelumnya keluhan-keluhan ini telah berkurang entah bagaimana saat Taiwan semakin memandang dirinya sendiri sebagai masyarakat pluralistik yang merangkul banyak budaya dan mengakui hak-hak semua warganya.
Baris 36:
Pada akhir [[Perang Dunia II]], tentara [[Kuomintang]] Tionghoa [[Hari Penyerahan Kembali|mengambil alih]] Taiwan dan segera memulai upaya [[sinifikasi]] populasi. Para elit perkotaan Taiwan disapu bersih pada [[Peristiwa 228]]. [[Bahasa Tionghoa Baku|Bahasa Tionghoa Mandarin]] menjadi satu-satunya bahasa yang diperkenankan dalam media dan sekolah untuk pengecualian [[Bahasa di Taiwan|bahasa-bahasa lain di Taiwan]], dan juga bahasa Jepang. Lembaga-lembaga dan perusahaan-perusahaan negara diberi mana yang meliputi kata "Tiongkok" atau "Tionghoa". Pelajaran-pelajaran sejarah dan geografi di sekolah dipusatkan pada Tiongkok dengan memberi sedikit perhatian pada Taiwan. Nama-nama jalanan di Taipei diubah dari nama-nama asli mereka menjadi nama-nama Tionghoa yang merefleksikan geografi ideal Tiongkok dan Kuomintang.<ref>{{Cite web|year=2008|title=Starting Anew on Taiwan|url=http://www.hoover.org/publications/digest/17827189.html|publisher=Hoover Institution|archive-url=https://web.archive.org/web/20090408074759/http://www.hoover.org/publications/digest/17827189.html|archive-date=2009-04-08|access-date=2009-06-05|quote=The new KMT concluded that it must “Sinicize” Taiwan if it were ever to unify mainland China. Textbooks were designed to teach young people the dialect of North China as a national language. Pupils also were taught to revere Confucian ethics, to develop Han Chinese nationalism, and to accept Taiwan as a part of China.|url-status=dead}}</ref>
Dengan berakhirnya darurat militer di tahun 1987 dan perkenalan pada demokrasi di tahun 1990an setelah [[gerakan pelajar Lili Liar]], dimulai upaya untuk menegaskan kembali identitas dan budaya Taiwan sambil berusaha menyingkirkan banyak pengaruh Tionghoa yang dipaksakan oleh [[Kuomintang]].
=== Kampanye pendidikan dan bahasa ===
Di tahun 2000, presiden Republik Tiongkok saat itu, [[Lee Teng-hui]], mulai membuat pernyataan-pernyatan seperti "budaya Taiwan bukan cabang budaya Tionghoa" dan "dialek Minnan Taiwan bukan cabang dialek [[Rumpun bahasa Min Selatan|Min-nan]] [[Fujian]], melainkan 'dialek Taiwan'". Radio dan TV Taiwan meningkatkan program-program berbahasa [[Bahasa Hokkien Taiwan|Hokkien Taiwan]] .<ref name="hoping" /> Upaya-upaya ini diterima di Tiongkok sebagai upaya-upaya awal menuju pemutusan hubungan antara budaya Taiwan dan budaya Tionghoa dengan meremehkan identifikasi budaya dan historis Tionghoa jangka panjang di wilayah itu.<ref name="hoping" />
Pada bulan April 2003, [[Komite Bahasa Nasional]], yang merupakan bagian dari [[Kementerian Pendidikan (Taiwan)|Kementerian Pendidikan]] Taiwan, merilis pengajuan peraturan yang berjudul "Undang-undang Kesetaraan Berbahasa." Peraturan yang diajukan itu berusaha merancang empat belas bahasa sebagai bahasa nasional Taiwan.<ref name="suppressing" /> Di Tiongkok daratan, hal ini dilihat sebagai upaya untuk mengurangi penggunaan bahasa [[Bahasa Tionghoa Baku|baku Mandarin]] dan pengaruh-pengaruh budayanya untuk memperbaiki pondasi budaya dan psikologis pulau Taiwan dengan menggunakan bahasa-bahasa lain.<ref name="suppressing" /> Drafnya tidak diadopsi.<ref name="suppressing" />
Isu-isu buku pelajaran diangkat pada bulan November 2004, ketika sekelompok pembuat undang-undang, kandidat legislatif dan pendukung pro kemerdekaan [[Serikat Solidaritas Taiwan]] (SST) mendesak Kementerian Pendidikan untuk menerbitkan buku-buku sejarah dan geografi Taiwan-sentris bagi anak-anak sekolah sebagai bagian dari kampanye lokali. Meskipun garis besar draf yang dihasilkan mengenai pelajaran sejarah untuk sekolah-sekolah menengah atas reguler dikritisi oleh berbagai kelompok,<ref>[[Harian Rakyat (Tiongkok)|People's Daily Online]] (11 November 2004) ''[http://english.peopledaily.com.cn/200411/11/eng20041111_163629.html Islanders Criticize Taiwan Authorities' Outline of New History Course.] {{Webarchive}}''</ref> Presiden [[Chen Shui-bian]] merespon bahwa "untuk mencari kebenaran sejarah Taiwan" tidak sama dengan [[desinifikasi]] begitu juga dengan gerakan kemerdekaan dan mengindikasikan bahwa dia tidak akan mencampuri upaya-upaya penyuntingan sejarah dan kompilasi.<ref>Chieh-yu, Lin. (19 November 2004) [[Taipei Times]] ''[http://www.taipeitimes.com/News/taiwan/archives/2004/11/19/2003211651 Chen says he's open-minded when it comes to history.] {{Webarchive}}'' Page 3.</ref>
Baris 56:
Berkampanye dalam bidang ini terus berlanjut pada bulan Maret 2006, saat [[Partai Progresif Demokrat|Partai Progresif Demokratik]] berusaha mengubah rancangan tahun Republik Tiongkok yang digunakan di Taiwan menjadi [[kalender Gregorius]]. Tahun 2006 tidak diacu sebagai "tahun ke-95 Republik Tiongkok"—dengan tahun 1912 pendirian Republik Tiongkok diacu sebagai "tahun pertama Republik Tiongkok"—malah tahun 2006 akan diidentifikasi sebagai tahun 2006 dalam penggunaan resmi, seperti pada uang kertas, kartu identitas, kartu asuransi kesehatan, surat izin mengemudi, ijazah, dan sertifikat pernikahan.<ref name="calendar" /> Hal ini dilihat sebagai pemerintah sedang mencoba sudut lain desinifikasi dengan menghilangkan jejak-jejak Tiongkok apapun dari Taiwan.<ref name="calendar" />
Pada bulan Februari 2007, istilah "Tiongkok" digantikan dengan istilah "Taiwan" di perangko-perangko Taiwan bertepatan dengan ulang tahun ke-60 [[Peristiwa 228]] yang sejak 28 Februari 1947 ditekan keras oleh Kuomintang (KMT). Pada bulan yang sama, nama [[Pos|layanan pos]] resmi Taiwan berubah dari [[Pos Chunghwa|Perusahaan Pos Chunghwa]] menjadi Perusahaan Pos Taiwan. Nama perusahaan ini diubah lagi pada tanggal 1 Agustus 2008, dan nama-nama perangko diganti kembali pada akhir tahun 2008, segera setelah kandidat [[Kuomintang]] (KMT), [[Ma Ying-jeou|Ma Ying-Jeou]] kembali memenangkan kepresidenan dan mengakhiri 8 tahun kekuasaan [[Partai Progresif Demokrat|Partai Progresif Demokratik]] (PPD).
Pada bulan Maret 2007, plat nama [[Daftar Misi Diplomatik Taiwan|Kedutaan Besar Tiongkok di Panama]] direvisi keduanya untuk memasukkan nama "Taiwan" dalam kurung di antara kata-kata "Republik Tiongkok" dan "Kedutaan Besar" baik dalam bahasa Tionghoa maupun Spanyol, dan menghilangkan lambang nasional Republik Tiongkok.
Para pendukung{{Specify|date=June 2020}} gerakan perubahan nama berargumen bahwa Republik Tiongkok tidak ada lagi, karena tidak memasukkan Taiwan ketikan didirikan pada tahun 1912 dan Tiongkok daratan sekarang dikendalikan oleh Partai Komunis Tiongkok sebagai Republik Rakyat Tiongkok. Lebih jauh lagi, ambiguitas yang mengelilingi [[Status politik Taiwan|status sah Taiwan]] sebagai hasil dari [[Perjanjian San Francisco|Perjanjian damai dengan Jepang]] dan [[Perjanjian San Francisco]] setelah Perang Dunia II, berarti Republik Tiongkok hanyalah penguasa militer yang menduduki Taiwan. Saat Jepang melepas kedaulatannya atas Taiwan tanpa memberikannya pada negara tertentu, diargumentasikan bahwa Taiwan seharusnya diperlakukan sebagai tanah yang tidak dimiliki negara manapun, yang status internasionalnya masih belum didefinisikan.
=== Kampanye konstitusional dan politik ===
Dari perspektif [[konstitusi Republik Tiongkok]], yang partai politik arus utamanya seperti [[Kuomintang|KMT]] dan [[Partai Progresif Demokrat|PPD]] yang saat ini dihormati dan diakui, mengubah status pemerintahan Republik Tiongkok atau sepenuhnya memperjelas status politik Taiwan paling banter membutuhkan amandemen konstitusi Republik Tiongkok. Mensahkan amandemen membutuhkan persetujuan kuorum tiga perempat anggota Yuan Legislatif. Kuorum ini membutuhkan setidaknya tiga perempat semua anggota badan legislatif. Setelah melewati badan legislatif, amandemen membutuhkan ratifikasi dari setidaknya lima puluh persen semua pemberi suara yang berhak di Reublik Tiongkok, terlepas dari kedatangan pemberi suara.
Pada bulan Oktober 2003, Presiden [[Chen Shui-bian]] mengumumkan bahwa Taiwan akan mencari konstitusi baru yang sesuai dengan rakyat Taiwan yang akan mengubah Taiwan menjadi "negara yang normal." Sebagai penjelasan apa yang dimaksud negara normal adalah dalam konteks desinifikasi dan [[Kebijakan Satu Tiongkok|kebijakan satu Tiongkok]] di tahun 1992, Chen Shui-bian menyatakan,
Baris 72:
=== Kampanye lainnya ===
Pada bulan Maret 2007, tercatat bahwa perusakan dasar rel kereta api [[Jalur Kereta Api Bagian Barat|Jalur Barat]] di bawah lantai [[Stasiun Utama Taipei]] dan dibangun di tahun 1893 oleh Gubernur [[Provinsi Taiwan]] yang ditunjuk [[Dinasti Qing|Kekaisaran Qing]],
Pada bulan Juli 2007, Presiden Chen Shui-bian mengumumkan bahwa dia akan memperkenankan ijazah atau pelajar Tiongkok daratan ke Taiwan selama sisa masa kepresidenannya.<ref>[[Taipei Times]] (24 July 2007) ''[http://www.taipeitimes.com/News/editorials/archives/2007/07/24/2003371081 Chen's Diploma Policy Is Backward.] {{Webarchive}}'' Page 8.</ref> Namun, hal ini tidak dapat dicapai.
=== Dampak ===
Satu fenomena yang dihasilkan dari gerakan lokalis adalah kedatangan cabang kebudayaan [[Taike]], yang membuat anak-anak muda dengan sadar mengadopsi pakaian, bahasa, dan makanan untuk menegaskan keunikan budaya akarrumput Taiwan yang populer, yang dalam masa sebelumnya seringkali dilihat sebagai kampungan dan terbelakang oleh arus utama.
Pada bulan April 2002, [[Partai Komunis Tiongkok]] (PKT) mencatat upaya-upaya aktif di pihak Taiwan untuk mendorong maju kebijakan lokalisnya dan memperkuat kerja sama militer Amerika Serika-Taiwan. Sebagai responnya, PKT secara umum mengingatkan militernya untuk bersiap mencapai tujuannya yaitu "[[penyatuan kembali Tiongkok]]" (yang dimaksudkan untuk membuat Taiwan sebagai bagian dari Republik Rakyat Tiongkok) melalui cara-cara militer. Sebagai tambahan, PKT mencari bantuan dari Amerika Serikat untuk menangani urusan dengan Taiwan. Sebagai bagian dari upaya wakil presiden saat itu, [[Hu Jintao]], agar kunjungan AS bisa berjalan lancar, Amerika Serikat memperingatkan pemerintahan [[Chen Shui-bian]] tidak "bertindak terlalu jauh" dalam [[Hubungan Lintas Selat|hubungan lintas selat]].
Baris 85:
== Dukungan dan oposisi ==
[[Berkas:Kuomintang_nanjing.jpg|jmpl|[[Lien Chan|Ketua KMT, Lien Chan]] [[Kunjungan Pan-Biru ke Tiongkok daratan 2005|mengunjungi]] Tiongkok Daratan di tahun 2005 untuk menentang gerakan [[Gerakan kemerdekaan Taiwan|kemerdekaan Taiwan]].]]
Protes keras yang signifikan muncul dari Taiwan maupun luar negeri yang menentang konsep lokalisasi Taiwan di tahun-tahun awal setelah kematian Presiden [[Chiang Ching-kuo]], mencelanya sebagai "gerakan kemerdekaan Taiwan" ({{Lang-zh|links=no|c=台獨運動}}). Para penentang yang vokal pada umumnya adalah generasi Tionghoa daratan tahun 1949, atau generasi lebih tua Tionghoa daratan yang hidup di yang telah menghabiskan tahun-tahun formatif dan kedewasaan mereka di Republik Tiongkok daratan pra-1949, dan para penduduk asli Taiwan yang mengidentifikasi dengan identitas budaya Tionghoa pan-Han. Mereka meliputi orang-orang yang merentang dari para akademisi seperti [[Chien Mu]], yang memiliki reputasi sebagai intelreputed toektual Tionghoa terkemuka terakhir yang menentang meraih [[kebijaksanaan konvensional]] pada [[Gerakan 4 Mei]], para politisi seperti [[Lien Chan]], dari keluarga yang memiliki sejarah panjang patriotisme aktif pan-Tionghoa meskipun merupakan penduduk asli Taiwan, hingga gang mafia seperti [[Chang An-lo]], seorang pimpinan yang terkenal buruk dari [[Serikat Bambu|Gang Serikat Bambu]].
Suara-suara yang menentang itu kemudian dipinggirkan di pertengahan dasawarsa 2000 Taiwan sendiri. Isu-isu itu terus bertahan, khususnya para pendukung [[koalisi Pan-Biru]], yang mengadvokasi mempertahankan hubungan kuat dengan Tiongkok daratan, berselisih atas isu-isu seperti sejarah apa yang harus diajarkan. Namun demikian, kedua kekuatan politik utama di Taiwan mencapai kesepakatan, dan gerakan itu memiliki dukungan luar biasa dari populasi. Hal ini terjadi sebagian karena generasi Tionghoa daratan tahun 1949 secara berangsur-angsur menghilang dari panggung, dan para politisi yang mendukung dan menentang gerakan kemerdekaan Taiwan menyadari mayoritas penghuni saat ini Taiwan, baik karena mereka terlahir di Taiwan dari orang tua Tionghoa daratan yang tidak memiliki ingatan kolektif rumah-rumah leluhir mereka, atau mereka penduduk asli Taiwan, sehingga tidak merasakan makna historis dengan seluruh Republik Tiongkok di Tiongkok daratan pra-1949, mendukung gerakan itu.
Baris 105:
* [[Desinifikasi]]
* [[Koalisi Pan-Hijau]]
* [[Gerakan
* [[Orang Taiwan|Rakyat Taiwan]]
* [[Persekutuan Formosa]]
* [[Gerakan Tangwai]]
* [[Gerakan kemerdekaan Taiwan]]
* [[Sejarah Taiwan]]
* [[Peristiwa
*
* [[Krisis Selat Taiwan Ketiga]]
* [[Warriors of the Rainbow: Seediq Bale|Para Pejuang Pelangi: Seediq Bale]]
|