Peraturan perang Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Farouq Abbas (bicara | kontrib)
Farouq Abbas (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
* Berperang hanya di jalan Allah.<ref>"...dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al-Baqarah 2:244).</ref>
* Jika ada seorang [[musyrik]] yang meminta perlindungan terhadap Umat Muslim, maka berikanlah, dan dengarkan kepadanya ayat-ayat Allah.<ref>"...dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui." (At-Taubah 9:6)</ref>
* Dilarang berperang di Bulanbulan-bulan Haramharam ([[Muharram]], [[Rajab]], [[Dzulkaidah|Zulqaidah]], [[Zulhijah]]) kecuali berperang karena membela diri.<ref>“Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah, ‘Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya’.” (Al-Baqarah: 217)</ref> Pendapat para ulama yang mahsyur mengatakan bahwa larangan ini sudah dibatalkan, salah satunya karena Nabi mengepung [[Ta'if|Thaif]] pada bulan haram, yaitu Dzulqaidah.<ref>{{Cite book|last=Ibnu Katsir|url=https://archive.org/details/Tafsir_Ibnu_Katsir_Lengkap_114Juz/Tafsir%20Ibnu%20Katsir%204.2/page/n1/mode/2up|title=Tafsir Ibnu Katsir vol. 4|pages=130|url-status=live}}</ref>
* Diperbolehkan membatalkan perjanjian bila merasa takut ada pengkhianatan.<ref>{{Cite web|title=Surah Al-Anfal - 58|url=https://quran.com/al-anfal/58|website=Quran.com|language=en|access-date=2022-04-12}}</ref>