Topos, Lebong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Cahyo (WMID) (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 34:
Penduduk asli wilayah ini adalah [[suku Rejang]],{{sfn|LeBar|1976|pp=188}} khususnya masyarakat adat [[Marga Jurukalang]],{{sfn|Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (Netherlands)|1967|pp=495}} yang berakar dari komunitas yang didirikan oleh ''[[Biku Bembo|Bikau Bembo]]'' di ''Sukau Nêgrai''. Topos dipercaya sebagai salah satu ''[[Kutai (Rejang)|kutai]]'' (desa otonom) tertua di [[Tanah Rejang]].{{sfn|Basrin|2018|pp=33}} Meskipun sebenarnya terdapat ''kutai-kutai'' lain yang lebih tua, bahkan di wilayah adat tempat Topos berada, [[Petulai Jurukalang|Jurukalang]].
 
Dari wilayah kecamatanKecamatan Topos yang sekarang, masyarakat Rejang Jurukalang mulai berpencar dan mendirikan perkampungan-perkampungan baru di luar ''mulo jijai'' atau asal-muasalnya. Usaha mendirikan atau merintis perkampungan baru dikenal sebagai ''mênyusuk''. ''Susuk'' atau ''sosok'' sendiri merujuk pada rintisan permukiman yang dibangun dengan membuka hutan.
 
Pada masa lalu, seluruh anggota masyarakat Rejang menganggap orang Rejang dari Topos sebagai penggambaran manusia Rejang ideal yang sesungguhnya. Orang Topos dipandang sebagai sosok Rejang yang kuat dan bermental baja, tidak korup, dan tangguh secara moral.{{sfn|Leslie|1998|pp=229}}