Sate: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Asal mula: menghapus ponorogo bullshit hasil karya Pengguna:Dubaya tahun 2015 |
Fiqhi Rizky (bicara | kontrib) k Menambahkan Pranala dan Referensi terpercaya |
||
Baris 65:
Indonesia memiliki koleksi jenis sate paling kaya di dunia. Variasi sate di Indonesia biasanya dinamakan berdasarkan tempat asal resep sate tersebut, jenis dagingnya, bahannya, atau proses pembuatannya.<ref>[http://cookingwithoutborders.wordpress.com/2011/05/20/sataysfying-sataysfaction/ Cooking Without Borders: Satay]</ref>
; Sate Madura: Berasal dari Pulau [[Madura]], sebelah utara Pulau Jawa, sate jenis ini adalah yang paling populer di Indonesia. Bahan dagingnya adalah daging ayam atau kambing, dengan bumbu kecap manis dan gula jawa, dicampur bawang putih, bawang goreng, kacang tanah goreng yang sudah dihaluskan, petis, kemiri, dan garam. Sate ayam biasanya dihidangkan dengan bumbu kacang, sementara sate kambing dihidangkan dengan kecap manis ditambah irisan bawang merah. ''Sate Madura'' menggunakan irisan daging yang lebih kecil. Dimakan dengan nasi putih, lontong, atau ketupat. Terkadang ditambahi acar irisan bawang, mentimun, dan cabai rawit. Biasanya penjual sate madura berasal dari [[suku Madura]].▼
; [[Sate Padang]]: Hidangan dari [[Padang]] dan daerah sekitarnya di [[Sumatra Barat]] yang terbuat dari jeroan sapi atau kambing yang direbus dengan bumbu, lalu dipanggang. Ciri utamanya adalah saus kuah kuning yang terbuat dari tepung beras yang dicampur kaldu daging dan jeroan, kunyit, jahe, bawang putih, ketumbar, lengkuas, jintan putih, bubuk kari, dan garam. Sate Padang terbagi atas dua jenis, Sate Padang [[Pariaman]] dan [[Padang Panjang]], yang berbeda dalam cita rasa saus bumbu kuningnya.▼
;[[Sate Ponorogo]]: Jenis sate yang berasal dari Kota [[Ponorogo]], [[Jawa Timur]]. Terbuat dari potongan daging ayam yang direndam dalam bumbu kecap, disajikan dengan bumbu kacang dan sambal dengan irisan bawang merah dan cabai rawit serta jeruk nipis. Variasi ini unik karena dalam setiap tusuknya hanya terdapat satu potong daging ayam yang diiris memanjang, berbeda dengan sate biasanya yang terdiri atas empat potong daging. Daging ayam sebelumnya direndam dalam kecap manis dan bumbu dan melalui proses "bacem" agar bumbunya masuk meresap. Kemudian dihidangkan dengan lontong. Panggangannya terbuat dari tanah liat yang dilubangi satu sisinya untuk mengipasi arang.▼
; Sate Tegal: Sate kambing muda yang baru berumur di bawah lima bulan; julukannya di Tegal adalah sate "balibul" singkatan dari "baru lima bulan". Dipanggang dalam satuan ''kodi'', yang terdiri atas dua puluh tusuk, dan tiap tusuk terdapat empat potong dua potong daging, satu potong lemak dan satu lagi potongan daging. Dipanggang di atas bara arang dari hampir matang atau matang sekali; dapat juga diminta dimasak tidak terlalu matang. Kadang kala potongan lemak dapat diganti hati, jantung, atau ginjal kambing. Daging ini tidak dibumbui sebelum dipanggang. Saat disajikan, disertai kecap manis yang diencerkan dengan air panas, ditambah irisan cabai, bawang merah, tomat hijau, dan nasi putih, ditaburi bawang goreng.▼
; Sate Ambal: Sate dari daerah Ambal, [[Kebumen]], [[Jawa Tengah]]. Berbahan daging ayam kampung. Keunikannya adalah bumbunya bukanlah bumbu kacang, melainkan [[tempe]] tumbuk yang dicampur cabai dan aneka bumbu lainnya. Daging ayam dibaluri dan direndam bumbu selama dua jam agar rasanya meresap. Sate ini dimakan dengan [[ketupat]].
; Sate
; Sate ''Ati'': Sate yang dibuat dari campuran hati, ampela, dan usus. Biasanya ampela diletakkan paling bawah, usus di tengah, dan hati di atas. Setelah dibumbui, jeroan ayam ini tidak digoreng atau dibakar, tetapi direbus hingga matang. Sate ini bukanlah makanan utama, biasanya dijadikan makanan pendamping [[bubur ayam]] atau soto.▼
; Sate Babat: [[Babat]] yang dibumbui secara ringan dan direbus, biasanya disajikan sebagai hidangan teman makan [[soto]].▼
; Sate Babi: Populer di kalangan warga [[Tionghoa Indonesia]], yang kebanyakan bukan warga muslim yang mengharamkan daging babi. Hidangan ini lazim ditemukan di Pecinan di perkotaan Indonesia, khususnya Glodok, Pecenongan, dan Senen di [[Jakarta]]. Juga populer di [[Bali]] yang kebanyakan penganut agama [[Hindu]], juga populer di [[Belanda]].▼
; Sate Banjar: Jenis sate yang populer di Kota [[Banjarmasin]] [[Kalimantan Selatan]]
; Sate Bebek Tambak: Sate daging bebek dari [[Tambak, Banyumas|Tambak]], Banyumas. Disajikan dengan saus bumbu manis [[kacang tanah]] atau bumbu pedas (menurut selera), irisan tomat, serta [[mentimun]].▼
; Sate Makassar: Dari [[Sulawesi Selatan]], sate ini terbuat dari jeroan sapi atau kambing yang dibumbui saus yang terbuat dari belimbing. Rasanya khas asam dan pedas. Tidak seperti sate lainnya, sate Makassar dihidangkan tanpa bumbu.▼
; Sate Bekicot: Bekicot diambil dulu dagingnya biasanya direbus dulu untuk memudahkan mengambil daging [[bekicot]], kemudian daging diurap dengan bumbu setelah itu ditusuk dan dipanggang di atas bara api.▼
; Sate Blora: Sate dari daerah [[Blora]]. Sate berbahan daging dan kulit ayam ini lebih kecil dari sate lainnya. Dimakan dengan bumbu kacang, nasi, dan sup dari santan dan bumbu.
; Sate Bulus: Juga hidangan sate langka dari [[Yogyakarta]]. Terbuat dari daging [[bulus]]. (softshell [[turtle]]). Disajikan dengan irisan bawang merah, merica, kol, dan kecap manis. Daging bulus juga disajikan sebagai [[tongseng]].▼
; Sate Buntel: Khas Kota [[Solo]] atau [[Surakarta]], [[Jawa Tengah]]. Terbuat dari cincangan daging sapi atau kambing (terutama bagian perut atau iga). Daging kaya lemak ini kemudian dibungkus selaput membran daging dan dililitkan membungkus tusukan bambu. Ukuran sate ini cukup besar, mirip dengan kebab Timur Tengah. Setelah dipanggang di atas bara arang, irisan sate ini kemudian dipisahkan dari tusuknya, diiris-iris, lalu disajikan dengan kecap manis dan merica.
; [[Sate Gorontalo]]: Sate Gorontalo atau lebih dikenal dengan nama "Sate Tuna" merupakan sebuah varian sate yang berasal dari [[Gorontalo]] ([[Sulawesi]], Indonesia). Sate Gorontalo (Sate Tuna) sangat unik karena tidak menggunakan daging ayam, daging sapi, daging kambing ataupun jeroan, melainkan memakai bahan [[daging]] [[Tuna|ikan Tuna]] pilihan yang empuk dan segar.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2013-01-23|title=Serba Tuna di Gorontalo|url=https://edukasi.kompas.com/read/2013/01/23/09141883/~Travel~Food%20Story|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-04-15}}</ref> Sate Tuna disajikan bersama "dabu-dabu arang" khas masyarakat Gorontalo dan tanpa menggunakan bumbu kacang.
; Sate Lilit: Variasi sate dari [[Bali]]. Sate ini terbuat dari daging cincang berbahan daging sapi, ayam, ikan, babi, atau kura-kura. Daging cincang ini dicampur kelapa parut, santan kental, jeruk nipis, bawang merah, dan merica. Adonan ini kemudian dibungkus melilit tusukan bambu, batang tebu, atau batang serai, lalu dipanggang di atas bara arang.▼
; [[Berkas:Sate Tuna.jpg|al=|jmpl|Sate Gorontalo (Sate Tuna) dengan dabu-dabu arang]]Sate Kambing: Sate yang populer di [[Jawa]], dibuat dari daging kambing atau daging domba. Berbeda dengan sate jenis lainnya, sate kambing biasanya tidak dibumbui terlebih dahulu. Daging kambing mentah biasanya langsung dipanggang di atas bara api arang. Setelah matang disajikan dengan kecap manis, irisan bawang merah, dan tomat. Daging yang digunakan sebaiknya daging kambing muda yang lebih lembut, biasanya berusia 3 sampai 5 bulan.▼
; Sate Pusut: Hidangan dari Pulau [[Lombok]]. Terbuat dari campuran daging cincang (sapi, ayam, atau ikan), kelapa parut, dan bumbu. Campuran ini kemudian dililitkan membungkus tusukan dan dipanggang dengan bara arang.▼
; Sate Kelapa: Sate yang dibuat dari dua atau tiga irisan daging sapi yang ditusuk dan dibalut dengan parutan kelapa muda yang bercampur bumbu, kemudian dikepal sampai berbentuk oval panjang setelah itu sate digoreng dengan minyak goreng sampai balutan parutan kelapa muda berwarna cokelat. Inilah salah satu dari sate yang tidak dipanggang dan merupakan sate tradisional Jawa yang dihidangkan pada acara khusus selamatan tradisi di Jawa Timur.▼
; Sate Maranggi: Sate khas Sunda yang lazim ditemukan di [[Purwakarta]], [[Cianjur]], dan [[Bandung]], [[Jawa Barat]]. Bumbu sate ini dibuat dari bumbu khusus, yaitu pucuk bunga kecombrang (''[[Etlingera elatior|Nicolaia speciosa]]'') dan tepung ketan. Kecombrang memberikan aroma dan rasa yang seperti mentol. Dihidangkan dengan ketan (''jadah'') atau nasi putih.▼
; Sate Lembut: Sate yang langka dari masyarakat [[Betawi]]. Dapat ditemukan di Jalan Kebon Kacang, [[Jakarta Pusat]]. Sate dibuat dari daging cincang dicampur parutan kelapa dan bumbu-bumbu, dililitkan pada tusukan sate dari bambu yang pipih. Biasanya dimakan dengan [[ketupat]] [[laksa]] Betawi.▼
; Sate Manis: Juga masakan khas [[Betawi]]. Dapat ditemukan di Jalan Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Sate ini dibuat dari daging has dalam ([[tenderloin]]) bagian yang paling lembut dari daging sapi, direndam dalam bumbu yang manis. Biasanya dimakan dengan [[ketupat]] [[laksa]] Betawi.▼
▲; Sate Kambing: Sate yang populer di [[Jawa]], dibuat dari daging kambing atau daging domba. Berbeda dengan sate jenis lainnya, sate kambing biasanya tidak dibumbui terlebih dahulu. Daging kambing mentah biasanya langsung dipanggang di atas bara api arang. Setelah matang disajikan dengan kecap manis, irisan bawang merah, dan tomat. Daging yang digunakan sebaiknya daging kambing muda yang lebih lembut, biasanya berusia 3 sampai 5 bulan.
; Sate Kerbau: Sate dari daerah [[Kudus]], tempat sebagian umat muslim menghindari memakan daging sapi sebagai bentuk tenggang rasa dan toleransi bagi umat Hindu. Daging kerbau dimasak dengan gula jawa, ketumbar, jintan putih, dan bumbu lainnya hingga empuk. Beberapa pedagang menggiling dagingnya dulu agar lebih empuk. Kemudian dipanggang di atas bara arang, disajikan dengan saus bumbu yang terbuat dari santan, gula jawa, dan bumbu lainnya. Secara tradisional sate ini disajikan di atas daun jati.▼
; Sate Kelinci: Sate yang terbuat dari daging [[kelinci]], lazim ditemukan di Jawa. Disajikan dengan irisan bawang merah, bumbu kacang, dan kecap manis. Sate kelinci biasanya ditemukan di kawasan pegunungan di Pulau Jawa tempat penduduk memelihara kelinci sebagai hewan ternak, seperti di [[Lembang]], [[Jawa Barat]], [[Kaliurang]] di [[Yogyakarta]], Bandungan dan Tawangmangu di [[Jawa Tengah]], juga Telaga Sarangan di [[Jawa Timur]].
; Sate Kerang: [[Kerang]] yang dibumbui secara ringan dan direbus, biasanya disajikan sebagai hidangan teman makan [[lontong kupang]] dan [[lontong balap]].▼
▲; Sate Kerbau: Sate dari daerah [[Kudus]], tempat sebagian umat muslim menghindari memakan daging sapi sebagai bentuk tenggang rasa dan toleransi bagi umat Hindu. Daging kerbau dimasak dengan gula jawa, ketumbar, jintan putih, dan bumbu lainnya hingga empuk. Beberapa pedagang menggiling dagingnya dulu agar lebih empuk. Kemudian dipanggang di atas bara arang, disajikan dengan saus bumbu yang terbuat dari santan, gula jawa, dan bumbu lainnya. Secara tradisional sate ini disajikan di atas daun jati.
; Sate Kere (sate orang miskin): Sate vegetarian murah yang dibuat dari [[tempe]] giling (lebih dikenal dengan sebutan tempe gembus) dari Kota [[Surakarta|Solo]], disajikan dengan bumbu kacang dan acar. Istilah "kere" dalam [[bahasa Jawa]] berarti "miskin"; aslinya untuk menyediakan kesempatan bagi warga miskin untuk menikmati sate karena zaman dahulu daging adalah barang mewah. Kini sate kere juga menyediakan usus, hati, dan daging sapi di samping sate tempe.▼
; Sate Kikil (Sate Cecek): [[Sate kikil]] atau populer dengan nama sate cecek adalah makanan khas dari [[Jepara]], sate ini biasanya untuk lauk [[Horok-Horok]] (makanan pokok orang Jepara pada era kolonial).▼
; Sate Kuda: Dikenal sebagi "Sate Jaran" oleh warga setempat di Yogyakarta, terbuat dari daging [[kuda]]. Disajikan dengan irisan bawang merah, merica, kol, dan kecap manis.
▲; Sate Bulus: Juga hidangan sate langka dari [[Yogyakarta]]. Terbuat dari daging [[bulus]]. (softshell [[turtle]]). Disajikan dengan irisan bawang merah, merica, kol, dan kecap manis. Daging bulus juga disajikan sebagai [[tongseng]].
; Sate Ular: Sate eksotik dan langka yang biasanya disajikan di rumah makan atau warung yang menyediakan daging unik seperti daging ular dan kadal, misalnya di dekat Stasiun Gubeng di [[Surabaya]], atau daerah Mangga Besar dan Stasiun Tebet di Jakarta. Biasanya menggunakan daging [[ular sendok]], [[kobra]], atau [[ular sanca]]). Disajikan dengan irisan bawang merah, merica, acar, dan kecap manis.▼
▲; Sate Babi: Populer di kalangan warga [[Tionghoa Indonesia]], yang kebanyakan bukan warga muslim yang mengharamkan daging babi. Hidangan ini lazim ditemukan di Pecinan di perkotaan Indonesia, khususnya Glodok, Pecenongan, dan Senen di [[Jakarta]]. Juga populer di [[Bali]] yang kebanyakan penganut agama [[Hindu]], juga populer di [[Belanda]].
; Sate Kulit: Ditemukan di [[Sumatra]], sate yang renyah terbuat dari kulit ayam yang dibumbui.
▲; Sate Lembut: Sate yang langka dari masyarakat [[Betawi]]. Dapat ditemukan di Jalan Kebon Kacang, [[Jakarta Pusat]]. Sate dibuat dari daging cincang dicampur parutan kelapa dan bumbu-bumbu, dililitkan pada tusukan sate dari bambu yang pipih. Biasanya dimakan dengan [[ketupat]] [[laksa]] Betawi.
▲; Sate ''Ati'': Sate yang dibuat dari campuran hati, ampela, dan usus. Biasanya ampela diletakkan paling bawah, usus di tengah, dan hati di atas. Setelah dibumbui, jeroan ayam ini tidak digoreng atau dibakar, tetapi direbus hingga matang. Sate ini bukanlah makanan utama, biasanya dijadikan makanan pendamping [[bubur ayam]] atau soto.
▲; Sate Lilit: Variasi sate dari [[Bali]]. Sate ini terbuat dari daging cincang berbahan daging sapi, ayam, ikan, babi, atau kura-kura. Daging cincang ini dicampur kelapa parut, santan kental, jeruk nipis, bawang merah, dan merica. Adonan ini kemudian dibungkus melilit tusukan bambu, batang tebu, atau batang serai, lalu dipanggang di atas bara arang.
; Sate Usus: [[Usus]] yang dibumbui secara ringan dan digoreng, biasanya juga untuk teman makan bubur ayam atau soto.▼
▲; Sate Madura: Berasal dari Pulau [[Madura]], sebelah utara Pulau Jawa, sate jenis ini adalah yang paling populer di Indonesia. Bahan dagingnya adalah daging ayam atau kambing, dengan bumbu kecap manis dan gula jawa, dicampur bawang putih, bawang goreng, kacang tanah goreng yang sudah dihaluskan, petis, kemiri, dan garam. Sate ayam biasanya dihidangkan dengan bumbu kacang, sementara sate kambing dihidangkan dengan kecap manis ditambah irisan bawang merah. ''Sate Madura'' menggunakan irisan daging yang lebih kecil. Dimakan dengan nasi putih, lontong, atau ketupat. Terkadang ditambahi acar irisan bawang, mentimun, dan cabai rawit. Biasanya penjual sate madura berasal dari [[suku Madura]].
▲; Sate Babat: [[Babat]] yang dibumbui secara ringan dan direbus, biasanya disajikan sebagai hidangan teman makan [[soto]].
▲; Sate Makassar: Dari [[Sulawesi Selatan]], sate ini terbuat dari jeroan sapi atau kambing yang dibumbui saus yang terbuat dari belimbing. Rasanya khas asam dan pedas. Tidak seperti sate lainnya, sate Makassar dihidangkan tanpa bumbu.
▲; Sate Kerang: [[Kerang]] yang dibumbui secara ringan dan direbus, biasanya disajikan sebagai hidangan teman makan [[lontong kupang]] dan [[lontong balap]].
▲; Sate Manis: Juga masakan khas [[Betawi]]. Dapat ditemukan di Jalan Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Sate ini dibuat dari daging has dalam ([[tenderloin]]) bagian yang paling lembut dari daging sapi, direndam dalam bumbu yang manis. Biasanya dimakan dengan [[ketupat]] [[laksa]] Betawi.
▲; Sate Maranggi: Sate khas Sunda yang lazim ditemukan di [[Purwakarta]], [[Cianjur]], dan [[Bandung]], [[Jawa Barat]]. Bumbu sate ini dibuat dari bumbu khusus, yaitu pucuk bunga kecombrang (''[[Etlingera elatior|Nicolaia speciosa]]'') dan tepung ketan. Kecombrang memberikan aroma dan rasa yang seperti mentol. Dihidangkan dengan ketan (''jadah'') atau nasi putih.
▲; [[Sate Padang]]: Hidangan dari [[Padang]] dan daerah sekitarnya di [[Sumatra Barat]] yang terbuat dari jeroan sapi atau kambing yang direbus dengan bumbu, lalu dipanggang. Ciri utamanya adalah saus kuah kuning yang terbuat dari tepung beras yang dicampur kaldu daging dan jeroan, kunyit, jahe, bawang putih, ketumbar, lengkuas, jintan putih, bubuk kari, dan garam. Sate Padang terbagi atas dua jenis, Sate Padang [[Pariaman]] dan [[Padang Panjang]], yang berbeda dalam cita rasa saus bumbu kuningnya.
▲;[[Sate Ponorogo]]: Jenis sate yang berasal dari Kota [[Ponorogo]], [[Jawa Timur]]. Terbuat dari potongan daging ayam yang direndam dalam bumbu kecap, disajikan dengan bumbu kacang dan sambal dengan irisan bawang merah dan cabai rawit serta jeruk nipis. Variasi ini unik karena dalam setiap tusuknya hanya terdapat satu potong daging ayam yang diiris memanjang, berbeda dengan sate biasanya yang terdiri atas empat potong daging. Daging ayam sebelumnya direndam dalam kecap manis dan bumbu dan melalui proses "bacem" agar bumbunya masuk meresap. Kemudian dihidangkan dengan lontong. Panggangannya terbuat dari tanah liat yang dilubangi satu sisinya untuk mengipasi arang.
▲; Sate Pusut: Hidangan dari Pulau [[Lombok]]. Terbuat dari campuran daging cincang (sapi, ayam, atau ikan), kelapa parut, dan bumbu. Campuran ini kemudian dililitkan membungkus tusukan dan dipanggang dengan bara arang.
; Sate Susu: Dapat ditemukan di [[Jawa]] dan [[Bali]], dibuat dari brisket sapi dengan cita rasa susu, disajikan dengan sambal.▼
; [[Sate taichan|Sate Taichan]]: Sate daging ayam polos yang langsung dibakar, disajikan dengan sambal dan jeruk nipis.▼
▲; Sate Tegal: Sate kambing muda yang baru berumur di bawah lima bulan; julukannya di Tegal adalah sate "balibul" singkatan dari "baru lima bulan". Dipanggang dalam satuan ''kodi'', yang terdiri atas dua puluh tusuk, dan tiap tusuk terdapat empat potong dua potong daging, satu potong lemak dan satu lagi potongan daging. Dipanggang di atas bara arang dari hampir matang atau matang sekali; dapat juga diminta dimasak tidak terlalu matang. Kadang kala potongan lemak dapat diganti hati, jantung, atau ginjal kambing. Daging ini tidak dibumbui sebelum dipanggang. Saat disajikan, disertai kecap manis yang diencerkan dengan air panas, ditambah irisan cabai, bawang merah, tomat hijau, dan nasi putih, ditaburi bawang goreng.
; Sate Telur Puyuh: Beberapa [[telur puyuh]] yang direbus dan ditusuk sate, dibumbui dan direbus lebih lanjut, biasanya disajikan sebagai hidangan makan.
; Sate Telur Muda: Sate yang dibuat dari telur yang belum jadi (uritan) diambil dari ayam betina yang disembelih. Telur muda ini ditusuk sate, dibumbui, dan dibakar.
; Sate Torpedo: Sate yang dibuat dari [[testis]] kambing, dibumbui dalam kecap manis, dan dibakar. Disajikan dengan bumbu kacang, kecap manis, acar, dan nasi putih.
▲; Sate Ular: Sate eksotik dan langka yang biasanya disajikan di rumah makan atau warung yang menyediakan daging unik seperti daging ular dan kadal, misalnya di dekat Stasiun Gubeng di [[Surabaya]], atau daerah Mangga Besar dan Stasiun Tebet di Jakarta. Biasanya menggunakan daging [[ular sendok]], [[kobra]], atau [[ular sanca]]). Disajikan dengan irisan bawang merah, merica, acar, dan kecap manis.
▲; Sate Susu: Dapat ditemukan di [[Jawa]] dan [[Bali]], dibuat dari brisket sapi dengan cita rasa susu, disajikan dengan sambal.
▲; Sate Usus: [[Usus]] yang dibumbui secara ringan dan digoreng, biasanya juga untuk teman makan bubur ayam atau soto.
▲; Sate Kere (sate orang miskin): Sate vegetarian murah yang dibuat dari [[tempe]] giling (lebih dikenal dengan sebutan tempe gembus) dari Kota [[Surakarta|Solo]], disajikan dengan bumbu kacang dan acar. Istilah "kere" dalam [[bahasa Jawa]] berarti "miskin"; aslinya untuk menyediakan kesempatan bagi warga miskin untuk menikmati sate karena zaman dahulu daging adalah barang mewah. Kini sate kere juga menyediakan usus, hati, dan daging sapi di samping sate tempe.
▲; Sate Kikil (Sate Cecek): [[Sate kikil]] atau populer dengan nama sate cecek adalah makanan khas dari [[Jepara]], sate ini biasanya untuk lauk [[Horok-Horok]] (makanan pokok orang Jepara pada era kolonial).
▲; Sate Bebek Tambak: Sate daging bebek dari [[Tambak, Banyumas|Tambak]], Banyumas. Disajikan dengan saus bumbu manis [[kacang tanah]] atau bumbu pedas (menurut selera), irisan tomat, serta [[mentimun]].
▲;Sate Kelapa: Sate yang dibuat dari dua atau tiga irisan daging sapi yang ditusuk dan dibalut dengan parutan kelapa muda yang bercampur bumbu, kemudian dikepal sampai berbentuk oval panjang setelah itu sate digoreng dengan minyak goreng sampai balutan parutan kelapa muda berwarna cokelat. Inilah salah satu dari sate yang tidak dipanggang dan merupakan sate tradisional Jawa yang dihidangkan pada acara khusus selamatan tradisi di Jawa Timur.
▲;Sate Bekicot: Bekicot diambil dulu dagingnya biasanya direbus dulu untuk memudahkan mengambil daging [[bekicot]], kemudian daging diurap dengan bumbu setelah itu ditusuk dan dipanggang di atas bara api.
▲;[[Sate taichan]]: Sate daging ayam polos yang langsung dibakar, disajikan dengan sambal dan jeruk nipis.
=== Malaysia ===
|