Masa Lalu Terjatuh ke dalam Senyumanmu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 28:
 
== Tema puisi ==
Buku antologi puisi ini diterbitkan oleh Rumah Buku dan Pustaka Senja Yogyakarta pada Februari 2018.''{{sfnp|Sayuti|Liliani|Kusmarwanti|p=392|ps=|2018}}''<ref name=":0">{{Cite web|title=Masa Lalu Terjatuh ke dalam Senyumanmu: Sepilihan Puisi|url=https://www.goodreads.com/book/show/39932490-masa-lalu-terjatuh-ke-dalam-senyumanmu|website=Goodreads|access-date=16 April 2022}}</ref> Peluncuran pertamanya dilakukan di ruang seminar Taman Budaya Yogyakarta tanggal 25 Februari 2018, yang dihadiri <u>+</u> 100 peserta dari berbagai komunitas dan pecinta [[sastra]]. Peluncuran itu turut dihadiri oleh [[Joko Pinurbo]], dimoderatori oleh [[Asef Saeful Anwar]], serta menghadirkan [[Teuku Rifnu Wikana]] dan [[Gunawan Maryanto]] yang tampil membacakan puisi-puisi karya Kedung dalam bukunya tersebut.<ref name=":1">{{Cite web|title=Masa Lalu Terjatuh ke dalam Senyumanmu|url=http://wartafeno.com/2018/03/02/masa-lalu-terjatuh-ke-dalam-senyumanmu/|website=Wartafeno|access-date=16 April 2022}}</ref>
 
Buku ini berisi 33 puisi yang ditulis sepanjang tahun 2004–2017, yang diawali dengan judul ''Kereta Terakhir'' dan diakhiri dengan ''Kalau''. Adapun kerangka utamanya terletak di dua puisi berjudul ''Kereta Utama'' dan ''Hujan Oktober.''<ref name=":1" />''{{sfnp|Romansha|2018||p=xvii–xviii|ps=}}'' Tema di dalamnya meliputi persoalan sosial–politik, cinta, dan kuasa.<ref name=":2" /> Jenis puisi lirik ini bercirikan adanya kalimat ''aku'' dan ''kau'' di dalamnya. Salah satu hal yang membuat puisi-puisi di dalamnya menarik adalah keambiguan dan ketaksaannya, misalnya tidak jelasnya rujukan kalimat ''kau''.''{{sfnp|Romansha|2018||p=1–12|ps=}}''