NET. Batam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 45:
'''NET. Batam''' adalah sebuah [[stasiun televisi]] lokal di [[Batam]], [[Kepulauan Riau]] yang merupakan anggota jaringan [[NET.]], di bawah pengelolaan PT Semenanjung Televisi Batam.<ref name=grandlaunching2/> Cakupan siarnya sendiri menjangkau area [[Kepulauan Riau|Kepri]] (termasuk [[Kota Batam|Batam]], [[Kabupaten Karimun|Karimun]], [[Kota Tanjungpinang|Tanjungpinang]] dan [[Kabupaten Bintan|Bintan]]), [[Singapura]] hingga [[Johor Bahru]] [[Malaysia]].<ref name=grandlaunching1>[https://web.archive.org/web/20070910233520/http://stvbtm.com/index.php?option=com_content&task=view&id=31&Itemid=64 SEKILAS STV]</ref><ref name=grandlaunching3>[https://web.archive.org/web/20070910233541/http://stvbtm.com/index.php?option=com_content&task=view&id=30&Itemid=63 PROFILE STV]</reF> Siarannya sendiri didominasi oleh NET. Jakarta, sedangkan siaran lokalnya mencapai 4 jam/hari<ref>[https://www.facebook.com/muhith.marzuqi/posts/1337729456243106 Sambangi NET TV Batam...]</ref> yang ditayangkan di pagi hari.
Stasiun televisi ini awalnya bernama '''Semenanjung Televisi''' (disingkat '''STV'''), yang merupakan televisi murni lokal. STV sendiri memulai siarannya pada 6 Desember 2002, awalnya hanya bisa dinikmati lewat [[televisi satelit]] [[Palapa C2]] selama 4 jam (2 di pagi hari, dan 2 jam di malam siaran ulang) dengan menumpang kanal AR-Rahman Channel. Untuk lebih memenuhi keinginan masyarakat, sejak 30 Oktober<ref name=grandlaunching1/> 2004<ref name=grandlaunching2>[https://idnfinancials.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/prospectus/IPO-Stock/2022_IPO_NETV.pdf Prospektus NETV 2021]</Ref> siaran STV sendiri kemudian mulai disiarkan secara [[televisi terestrial|terestrial]] pada kanal 39 [[UHF]] dengan daya pancar 5 kW.<ref name=grandlaunching3/> Stasiun televisi ini sendiri saat itu dimiliki oleh Haryono dan Budi Santoso yang berasal dari [[Jakarta]], dengan kantor cabangnya ada di [[Menara Saidah]], [[Jalan
STV sendiri kemudian memperpanjang siarannya selama 7 jam (hari kerja, dari 16:00-23:00 WIB),<ref name=grandlaunching3/> yang tercatat kemudian dipindah menjadi 14:00-21:00 WIB (hari kerja) dan 08:00-17:00 (akhir pekan).<ref>[https://dewanpers.or.id/assets/ebook/jurnal/1901200517_Buku_JurnalDewanPers_edisi12.pdf Jurnal Dewan Pers Sept 2016]</ref> Target acaranya sendiri disesuaikan dengan tema hiburan dan pendidikan (masing-masing 25%), sementara sisanya lainnya seperti berita dan kebudayaan.<ref name=grandlaunching3/> Sempat juga STV menggandeng kerjasama dengan stasiun televisi Jakarta [[tvOne]] pada 14 Oktober 2010.<ref>[https://batam.tribunnews.com/2010/10/14/sani-promosikan-kepri-lewat-siaran-langsung-tv-one Sani Promosikan Kepri Lewat Siaran Langsung TV One]</ref> Awalnya, STV sendiri sempat diniatkan tvOne untuk menjadi anggota dari [[televisi berjaringan|jaringannya]] dalam menghadapi penerapan [[Undang-Undang Penyiaran]] No. 30/2002 yang mewajibkan siaran berjaringan,<Ref>[http://humasotoritabatam.blogspot.com/2010/10/stv-batam-gandeng-tv-one.html STV Batam Gandeng TV One]</ref> meskipun tidak terealisasi (tvOne kemudian bersiaran tanpa IPP lokal hingga dihentikan pada 2019). Di tahun 2011 juga, STV sempat mengikuti seleksi [[penyelenggara multipleksing]] (MUX) [[televisi digital]] untuk Kepri, meskipun gagal,<ref>[https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/2238/Menanti+Set+Top+Box+Gratisan+untuk+TV+Digital/0/sorotan_media Menanti Set Top Box Gratisan untuk TV Digital]</ref> dan kemudian pada Juni 2014 sempat berkerjasama dengan [[Antara]].<ref>[https://www.antaranews.com/berita/438698/lkbn-antara-kerjasama-pemberitaan-dengan-radio-tv-batam LKBN Antara kerjasama pemberitaan dengan Radio-TV Batam]</ref>
|