Hamidulloh Ibda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
Hamidulloh Ibda (lahir di [[Pati]], [[17 Juni]] [[1990]]; umur 3132 tahun) adalah [[penulis]], [[jurnalis]], [[Cendekiawan|intelektual]] muda, [[dosen]] berprestasi nasional yang memenangkan berbagai lomba khususnya di bidang literasi, karya tulis jurnalistik dan karya tulis ilmiah. Meski usia masih muda, Ibda sudah menulis lebih dari 20 buku, mengedit lebih dari 159 buku sejak 2013-sekarang. Menulis lebih dari 49 artikel di jurnal ilmiah sejak 2017-sekarang baik cetak maupun online, menulis lebih dari 1.375 artikel-esai populer di media massa sejak 2008-sekarang, dan menulis puluhan ribu berita. Ia pernah mendapat ancaman dari orang yang tidak dikenal karena tulisan-tulisannya yang kontroversial dan cenderung mengritik rezim [[Susilo Bambang Yudhoyono|Presiden SBY]] kala itu. Suatu ketika ia menulis opini di Koran Pagi Wawasan dengan judul ''Dosa Besar SBY dan Hakim Narkoba''.<ref>{{Cite book|last=Ibda,|first=Hamidulloh|date=2017|url=https://books.google.co.id/books?id=Z9OpDwAAQBAJ&printsec=copyright&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=Sing Penting NUlis Terus: Panduan Praktis Menulis Artikel dan Esai di Koran|location=Semarang|publisher=Formaci|isbn=978-602-61554-7-4|pages=40-41|url-status=live}}</ref> <ref>{{Cite web|last=Ibda|first=Hamidulloh|date=27 Oktober 2012|title=Dosa Besar SBY dan Hakim Narkoba|url=http://histudycentre.blogspot.com/2012/10/dosa-besar-sby-dan-hakim-narkoba.html?m=1|website=Wawasan}}</ref> Setelah artikelnya tayang, banyak yang menghubunginya melalui telepon, surat lewat pos, dan ancaman melalui media sosial. Ia pun sempat ketakutan dan ingin menghentikan aktivitasnya dalam menulis opini di media massa.
 
Namanya dikenal karena dia memberikan sebuah buku berjudul ''Stop Pacaran, Ayo Nikah!'' sebagai mahar pernikahannya dan dijadikan sebagai pernikahan unik di Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Rafli|first=Harry|date=5 Januari 2015|title=4 Tokoh Inspiratif Ini Menjadikan Buku Sebagai Mahar Pernikahan|url=http://harryrafli.blogspot.com/2015/01/4-tokoh-inspiratif-ini-menjadikan-buku.html?m=1|website=harryrafli.blogspot.com|access-date=16 Agustus 2021}}</ref> Namanya dijadikan tokoh pemberi mahar buku setelah [[Mohammad Hatta|Moh. Hatta]], [[Din Syamsuddin]] dan [[Apung Widadi]].<ref name=":2">{{Cite web|last=Ismalia|first=Syifa|date=17 Mei 2017|title=Bukan Emas atau Berlian, 4 Tokoh Ini Pilih Buku Sebagai Mahar|url=https://akurat.co/bukan-emas-atau-berlian-4-tokoh-ini-pilih-buku-sebagai-mahar|website=Akurat.co|access-date=16 Agustus 2021}}</ref> Pada 2019, sebuah pamplet berjudul ''Stop Pacaran Ayo Menikah'', viral dan menghebohkan warganet khususnya di Pamekasan, Madura, sehingga Ibda merasa risih karena pamplet itu mirip dengan judul bukunya. Namun setelah [[Polres Pamekasan]] menelusuri, ternyata kabar nikah gratis secara massal melalui edaran ''Stop Pacaran Ayo Menikah'' tersebut adalah hoaks.<ref>{{Cite web|last=Sagita|first=Januar Adi|date=31 Desember 2019|title=Pamflet Nikah Bareng Gratis di Madura Jadi Viral di Sosial Media, Polisi Ungkap Fakta di Baliknya|url=https://www.tribunnews.com/regional/2019/12/31/pamflet-nikah-bareng-gratis-di-madura-jadi-viral-di-sosial-media-polisi-ungkap-fakta-di-baliknya|website=Tribunnews.com|access-date=18 Agustus 2021}}</ref> <ref>{{Cite news|last=cekfakta.com|date=4 Januari 2020|title=[KLARIFIKASI] Polres Pamekasan Tidak Selenggarakan Kegiatan Nikah Gratis|url=https://cekfakta.com/focus/3497|work=cekfakta.com|access-date=18 Agustus 2021}}</ref> <ref>{{Cite web|last=Helsyanto|first=Dedy|date=2 Januari 2020|title=[KLARIFIKASI] Polres Pamekasan Tidak Selenggarakan Kegiatan Nikah Gratis|url=https://turnbackhoax.id/2020/01/02/klarifikasi-polres-pamekasan-tidak-selenggarakan-kegiatan-nikah-gratis/|website=turnbackhoax.id|access-date=18 Agustus 2021}}</ref>