Suku Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 20:
}}
{{Rujukan}}
'''Suku Cirebon''' adalah kelompok etnis yang tersebar di sekitar wilayah [[Kabupaten Cirebon]] dan, [[Kota Cirebon]], [[kabupaten Indramayu]]< [[kabupaten Majalengka]], [[kabupaten Subang]] dan [[kabupaten Karawang]] serta [[kabupaten Brebes]].
Sebenarnya suku Cirebon sendiri berinduk pada suku sunda di masa lalu terutama di era pendirian daerah ini oleh [[Syekh Syarif Hidayatullah]].
Penduduk Suku Sunda dimigrasi ke utara Kuningan (Cirebon sekarang) oleh Syekh Syarif Hidayatullah atas menyelamatkan penduduk suku sunda yang didiskriminasi karena beragama islam di Pakuan Pajajaran pada [[1478]] Masehi.
 
Yang kemudian adalah pengaruh dari [[Suku Jawa]] terutama dari Kerajaan Dermayon era Kekhalifahan Sultan Wiralodra I pada [[1441]] Masehi yang mana saat itu memigrasi penduduk [[Suku Jawa]] asal Dermayon ke cirebon dan sekaligus beserta Syekh Datuk Kahfi ikut disertakan untuk mengajarkan agama islam di Cirebon.
 
Dari sinilah percampuran suku sunda dan jawa berawal hingga membentuk suatu bahasa serapan diantara keduanya. Diperkuat lagi adanya suku pendatang seperti Arab serta Tiongkok dan hal itu yang menjadikan daerah ini sebagai Suku Cirebon.
 
Suku Cirebon dipandang sebagai suku tersendiri dengan berbagai indikator diantaranya bahasanya yang memiliki aturan tersendiri yang tidak sama dengan bahasa Jawa ataupun bahasa Sunda<ref>Mutiara, Dian Anditya. 2010. Suku Bangsa Ini Bernama Cirebon. [[Jakarta]] : Kompas</ref>
 
Selain itu, Suku Cirebon tersebar di banyak provinsi-provinsi di Indonesia. Pada sensus penduduk 2010 Suku Cirebon berjumlah 1.877.514 jiwa, dengan 961.406 laki-laki dan 916.108 perempuan.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/files/ebook/kewarganegaraan%20penduduk%20indonesia/index.html|title=Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia|last=Na’im|first=Akhsan|date=Oktober 2011|website=Badan Pusat Statistik|access-date=20 Januari 2020}}</ref> Rasionya yaitu sekitar 0,79% dari jumlah penduduk seluruh Indonesia pada tahun 2010 dari semua suku di Indonesia. Provinsi terbanyak yang terdapat suku Cirebon adalah Provinsi Jawa Barat (1.812.842 jiwa), Banten (41.645 jiwa), dan Lampung (8.406 jiwa). Sebanyak 1.425.272 jiwa (75,91%) bermukim di perkotaan dan 452.242 jiwa (25,09%) bermukim di pedesaan.<ref name=":0" /> Masyarakat Suku Cirebon memeluk agama [[Islam]]. Bahasa yang dituturkan oleh orang Cirebon adalah [[Bahasa Jawa]] yang juga ada gabungan beberapa bahasa yakni dari [[Bahasa Sunda|Sunda]], [[Bahasa Arab|Arab]] dan [[Bahasa China|China]] yang mereka sebut sebagai [[Bahasa Cirebon|Bahasa Cirebonan]] atau [[Bahasa Cirebon|Bahasa Jawa Dialek Cirebon]]<ref>{{Cite book|last=T.D.|first=Sudjana|date=2015|url=|title=Kamus Bahasa Cirebon|location=Bandung|publisher=Humaniora|isbn=978-979-9231-38-8|pages=xiv|url-status=live}}</ref>.Mereka juga memiliki dialek Bahasa Sunda tersendiri yang disebut [[Bahasa Sunda Cirebon]].<ref>{{Cite book|last=|first=Abdurrachman dkk.|date=1985|url=https://labbineka.kemdikbud.go.id/files/upload/bbs_ZEKBCRTN_1568726183.pdf|title=Struktur Bahasa Sunda Dialek Cirebon|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=|pages=ix|url-status=live}}</ref>