Rachel Cusk: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andini Mara (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Andini Mara (bicara | kontrib) tambahan uraian |
||
Baris 32:
Rachel Cusk dilahirkan di Kanada dan tinggal di Los Angeles sebelum kembali ke Inggris pada usia 9 tahun untuk tinggal dengan orangtuanya yang berkebangsaan Inggris. Pada usia 11 tahun, Cusk mulai bersekolah di sebuah sekolah asrama Katolik di Cambridge, Inggris. Cusk melanjutkan studinya di bidang sastra Inggris di New College, Oxford. Setelah masa kuliahnya, Cusk pindah ke London Utara untuk bekerja dan mulai menulis. Pada usia 26 tahun Cusk menerbitkan novel pertamanya, ''Saving Agnes''.<ref name= Horsnell> {{cite encyclopedia |title=Cusk, Rachel (1967-) British novelist and memoirist |encyclopedia= Encyclopedia of Contemporary Writers and Their Work |date= |year=2010 |last=Horsnell |first=Claire |editor-last=Hamilton |editor-first=Geoff |editor-last=Jones |editor-first=Brian |publisher=Facts on File |location= |id= |url= |access-date= |pages=82-84 }}</ref>
Cusk melahirkan putri pertamanya, Albertine, pada tahun 1999. Enam bulan kemudian, Cusk mengandung anak keduanya, Jessye. <ref name= Horsnell/> Pengalaman Cusk sebagai seorang ibu yang dituliskan dalam karyanya ''A Life's Work: On Becoming a Mother'' mengundang banyak perdebatan. Pada tahun 2012, karya Cusk yang mengangkat tentang perceraiannya, ''Aftermath: On Marriage and Separation'', terbit dalam bentuk memoir. Karya-karya Cusk yang menggabungkan fiksi dengan autobiografi dan sejarah lisan dianggap membawa kebaruan pada bentuk karya novel dan menginspirasi munculnya gelombang karya-karya [[Autofiction|''autofiction'']] lain. <ref>{{Cite web|date=2018-09-26|title=Rachel Cusk makes Goldsmiths Prize shortlist for the third time|url=https://www.newstatesman.com/culture/goldsmiths-prize/2018/09/rachel-cusk-makes-goldsmiths-prize-shortlist-third-time|website=New Statesman|language=en-US|access-date=2022-04-20}}</ref> Setelah ''Aftermath'' dan kontroversi yang menyertai karya-karya non-fiksinya, Cusk sempat menyatakan bahwa dirinya tidak lagi berniat menuliskan karya yang bersifat autobiografi. <ref>{{Cite web|last=Thurman|first=Judith|date=2017-07-31|title=Rachel Cusk Gut-Renovates the Novel|url=http://www.newyorker.com/magazine/2017/08/07/rachel-cusk-gut-renovates-the-novel|website=The New Yorker|language=en-US|access-date=2022-04-20}}</ref> Dalam artikel yang ditulis oleh Meghan O’Gieblyn pada harian [[The New York Times]], trilogi ''Outline'', yang terkenal karena kekosongan karakter utamanya, dianggap sebagai bentuk transformasi dari gaya penulisan Cusk sebelumnya. Dalam perspektif penulisan yang oleh Cusk disebut sebagai ''annihilated perspective,'' tokoh utamanya, Faye, menuturkan ceeita-cerita orang lain dan hanya sedikit menyinggung tentang dirinya sendiri.<ref>{{Cite news|last=O’Gieblyn|first=Meghan|date=2019-09-17|title=Rachel Cusk Said She Was Done With Autobiography. These Essays Suggest Otherwise.|url=https://www.nytimes.com/2019/09/17/books/review/coventry-essays-rachel-cusk.html|newspaper=The New York Times|language=en-US|issn=0362-4331|access-date=2022-04-20}}</ref> Namun demikian, karya non-fiksinya yang terbit pada tahun 2019, ''Coventry'', menandai kembalinya Cusk pada gaya penulisan autobiografi. <ref>{{Cite news|last=O’Gieblyn|first=Meghan|date=2019-09-17|title=Rachel Cusk Said She Was Done With Autobiography. These Essays Suggest Otherwise.|url=https://www.nytimes.com/2019/09/17/books/review/coventry-essays-rachel-cusk.html|newspaper=The New York Times|language=en-US|issn=0362-4331|access-date=2022-04-20}}</ref>
== Bibliografi ==
|