Fernando de Magelhaens: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
65434fedcd (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 30:
== Persiapan Pelayaran Menuju Maluku ==
Dengan peta terbuka lebar, Magelhaens menyajikan pendapatnya kepada penguasa muda [[Spanyol]], [[Charles I]], yang sangat berminat akan rute sebelah barat ke Kepulauan Rempah yang diajukan Magelhaens karena ini akan menutup jalur perdagangan [[Portugal]]. Selain itu, Magelhaens memberitahunya bahwa karena berjalan dari barat, Kepulauan Rempah bisa diklaim sebagai wilayah Spanyol, bukan Portugal. Portugis hanya bisa mengklaim wilayah timur dari batas pulau Cape Verde. Ini diatur dalam [[Perjanjian Tordesillas]].
Raja Charles berhasil diyakinkan. Ia memberi Magelhaens lima kapal tua untuk diperbaiki dan dipersiapkan guna ekspedisi tersebut, mengangkat dia menjadi kapten-jenderal armada itu, dan menjanjikannya pembagian laba dari rempah-rempah yang dibawa pulang. Magelhaens segera mulai bekerja. Tetapi karena sabotase Raja Manuel, dibutuhkan lebih dari satu tahun hingga armada tersebut akhirnya siap untuk pelayarannya yang bersejarah.
Baris 41:
Kehadiran kapal asing di pelabuhan menarik perhatian penduduk lokal yang kuat dan berbadan besar. Merasa seperti orang kerdil dibandingkan dengan raksasa-raksasa ini, para pengunjung tersebut menyebut daratan itu Patagonia—dari kata [[Bahasa Spanyol|Spanyol]] yang berarti ''kaki besar''. Mereka juga mengamati "serigala laut sebesar anak lembu, serta angsa berwarna hitam dan putih yang berenang di bawah air, makan ikan, dan memiliki paruh seperti gagak", yang mengarah kepada bentuk penguin.
Di daerah [[Garis lintang|lintang]] [[Kutub Selatan|kutub]] sering mengalami badai yang ganas secara tiba-tiba, dan sebelum musim dingin berakhir, armada itu mengalami korban pertamnya, kapal ''Santiago'' yang kecil. Namun, untunglah para awaknya dapat diselamatkan dari kapal yang karam itu. Setelah itu, keempat kapal yang masih bertahan, terus berlayar di bawah guyuran air hujan yang membeku, semua mata terpaku pada sebuah celah di sebelah barat. Akhirnya, mereka berbalik dan memasuki selat yang belakangan dikenal sebagai [[Selat Magelhaens]]. Namun, kapal ''San Antonio'' berkhianat
Ketiga kapal yang masih bertahan, diperlambat oleh teluk yang sempit di antara tebing-tebing berselimut salju, terus berlayar. Mereka mengamati begitu banyaknya api di sebelah selatan, kemungkinan dari perkemahan orang Indian, jadi mereka menyebut daratan itu Tierra del Fuego atau “Tanah Api”.
|