Museum Purna Bhakti Pertiwi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Kesalahan pranala pipa)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
| Situs =
}}
'''Museum Purna Bhakti Pertiwi (MPBP)''' didirikan oleh '''Yayasan Purna Bhakti Pertiwi''' atas prakarsa [[Tien Soeharto|Ibu Tien Soeharto]]. Museum yang berada di Jalan Taman Mini I, [[Jakarta]] 13560 ini berisi koleksi benda-benda dan [[Cendera mata|cenderamata]] berharga yang bersangkut-paut dengan perjalanan pengabdian Presiden Republik Indonesia Ke-2, [[Soeharto]].
 
== Sejarah ==
Museum Purna Bhakti Pertiwi (MPBP) diresmikan pada [[23 Agustus]] [[1993]] oleh HM Soeharto, Presiden ke-2 [[Republik Indonesia]]. Peresmian MPBP bertepatan dengan hari ulang tahun ke-70 Ibu Tien Soeharto, adalah pendiri dan pemrakarsa museum ini. Luas bangunan MPBP 25.095 [[meter persegi]] yang dibangun di atas tanah seluas 19,7 [[hektar]]. Museum Purna Bhakti Pertiwi merupakan wahana pelestarian benda-banda bersejarah tentang perjuangan dan pengabdian HM Soeharto dan Ibu [[Siti Hartinah|Tien Soeharto]] kepada bangsa Indonesia, sejak masa perang kemerdekaan hingga masa pembagunan.
 
Sebagai [[objek wisata]] [[edukasi]] yang bermatra sejarah, museum ini juga menyimpan benda-benda seni bermutu tinggi yang diperoleh Bapak Soeharto dan Ibu Tien Soeharto dari berbagai kalangan, baik rekan maupun sahabat sebagai cenderamata.[[MPBP]] memiliki koleksi kurang lebih 13.000-an, yang berhubungan dengan peran [[sejarah]] pengabdian Bapak [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]]. Sebelumnya sebagian besar koleksi ini dirawat dan disimpan Ibu Tien Soeharto sebagai pendamping setia Pak Harto. Kemudian, Ibu Tien menyadari bahwa pengalaman hidup Pak Harto bukanlah hanya milik keluarga. Pak Harto adalah milik bangsa [[Indonesia]]. Maka, koleksi barang-barang pribadi dan cenderamata yang dimilikinya harus bisa dinikmati oleh khalayak ramai.
 
== Arsitektur ==
[[Arsitektur]] bangunan Museum Puna Bhakti Pertiwi dibuat mirip [[nasi tumpeng]] atau gunungan sebagai kelengkapan inti upacara tradisional yang melambangkan rasa syukur, keselamatan dan keabadian. Museum dikelompokkan kedalam dua kategori, yakni bangunan utama dan bangunan penunjang. Bangunan utama berfungsi sebagai ruang pamer benda-benda koleksi seluas 18.605 meter persegi terdiri enam lantai dengan tinggi 45 meter sampai puncak ornamen lidah api berwarna keemasan di atas kerucut terbesar, dikelilingi sembilan kerucut kecil. Ruang utama diapit empat tumpengan warna kuning. Ruang terdepan adalah Ruang Perjuangan, terdiri dari Ruang Khusus, Ruang Asthabrata, dan Ruang Perpustakaan. Ruang Perjuangan berbentuk kerucut seluas 1.215 meter persegi terletak di bagian barat kelompok Ruangan Utama. Ruang Khusus seluas 567 meter persegi terletak di bagian utara. Ruang Asthabrata seluas 1.215 terletak di bagian timur. Ruang Perpustakaan seluas 567 meter persegi di bagian selatan.
 
== Koleksi ==
[[Berkas:Rama Tambak Javanese Whole Tree Wooden Carving.jpg|jmpl|Ukiran Kayu Jawa Tengah utuh setinggi 9,8 meter yang menggambarkan kisah [[Rama Tambak]]]]
Saat memasuki bangunan pengunjung disambut dua Patung [[Panyembrama]], patung selamat datang karya seniman Dewa Made Windia. Patung sumbangan Ny [[Siti Hardijanti Rukmana|Siti Hardiyanti Rukmana]] ini terbuat dari lempengan uang kepeng dengan tinggi 240 cm. [[Panyembrama]] adalah tarian Bali yang biasa diperagakan untuk penyambutan tamu-tamu terhormat. Di Ruang Utama tersimpan berbagai ragam cenderamata persembahan Tamu Negara Republik [[Indonesia]], kenalan atau sahabat [[Soeharto|Presiden Soeharto]]. Tetapi juga ada cenderamata persembahan tamu-tamu atau pejabat dalam negeri. Semua cenderamata tersimpan dalam kotak kaca. Diantaranya ada cenderamata pemberian PM Kamboja [[Hun Sen]] dan PM Malaysia [[Mahathir Mohamad]], masing-masing berupa tempat sirih terbuat dari perak. Pemberian PM Belanda Lubbers berupa patung burung dara terbuat dari perak, Presiden Meksiko [[Carlos Salinas de Gortari]] berupa kerajinan perak berbentuk labu, dan Presiden Kazakstan [[Nursultan Nazarbayev]] berupa seperangkat piring perak.
 
Cenderamata pemberian pejabat atau rekan kerja Presiden Soeharto maupun Ny Tien Soeharto di antaranya adalah kerajinan batu hias berupa mangkuk persembahan istri Bupati Tulungagung. Pada cenderamata itu tertulis: "Dipersembahkan kepada Ibu Tien Soeharto dari Ny Hardjanti Poernanto". Pengusaha [[Sudwikatmono]] mempersembahkan ukiran kayu Johar (Cassia siamea) berupa pasangan suami-istri yang "dikerubuti" 11 anak mereka. Pada keterangan patung yang diberi nama Menbrayut karya I Ketut Modern itu tertulis: "Zaman dahulu orang percaya banyak anak banyak rejeki. Saat ini kita percaya, banyak anak banyak masalah". Masih di Ruang Utama yang berbentuk lingkaran dan luas itu terdapat replika Peraduan Putri Cina. Replika ini terbuat dari batu giok-jadeite berwarna hijau berasal dari Provinsi [[Yuan Cina|Yunan, Cina]]. Konon replika dengan ukuran panjang 2,77 meter, lebar 2,14 meter, dan panjang 3,04 meter itu meniru peraduan putri Cina pada masa [[Dinasti Song|Dinasti Sung]] (960-1279) dan [[Dinasti Ming]] (1384-1644).
 
Di Ruang Khusus, tersimpan tanda-tanda kehormatan yang pernah diberikan kepada Presiden Soeharto. Untuk menyebut beberapa, misalnya Bintang RI Adipura I yang diberikan pemerintah RI (1968), [[Bintang Mahaputera Adipurna|Bintang Mahaputra Adipurna]] (1968), dan [[Bintang Gerilya]] (1965). Ada pula tanda kehormatan dari beberapa negara sahabat, dari [[Uni Emirat Arab]], [[Brunei Darussalam]], [[Singapura]], [[Jepang]], dan lain-lain. Di Ruang Khusus ini tersimpan koleksi pedang kehormatan yang dipersembahkan oleh Pemimpin PLO [[Yasser Arafat]] dan pedang kristal dari Presiden Kroasia [[Franjo Tuđman|Franjo Tudman]]. Pengunjung yang ininginingin masuk dikenakan biaya sebesar Rp 2.000 (dewasa) dan Rp 1.000 (anak-anak), pengunjung dapat menikmati koleksi musuemmuseum ini pada hari Senin - Sabtu dari pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB, sedangkan pada hari Minggu dibuka pada pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB. Setiap pengunjung diantar pulang-pergi oleh empat kendaraan "jeepney" tanpa dipungut biaya lagi.
 
== Pranala luar ==