Pondok Pesantren An-Nawawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: gambar rusak VisualEditor
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Infobox pesantren|nama=Pondok Pesantern An-Nawawi|logo=[[Berkas:Logo Pesantren An-Nawawi.jpg|150px]]|kabupaten=[[Purworejo]]|provinsi=[[Jawa Tengah]]|negara=[[IDN|Indonesia]]|situs={{URL|annawawiberjan.or.id}}|pendiri=KH. Zarkasyi bin Asnawi|NSPP=510033060077|affiliation=[[Nahdlatul Ulama]]|surel=annawawi.ponpes@gmail.com|nama yayasan=Yayasan An-Nawawi Berjan|kodepos=54191|pengasuh=[[Achmad Chalwani|KH. Achmad Chalwani Nawawi]]|nama_arab=المعهذ الاسلامى السلفى النووى}}'''Pondok Pesantren An-Nawawi''' ({{Lang-ar|المعهذ الاسلامى السلفى النووى}}) adalah salah satu [[lembaga]] [[pendidikan]] [[Islam]] di [[Dusun]] Berjan, [[Desa]] Gintungan, Kecamatan [[Gebang, Purworejo]], [[Jawa Tengah]]. [[Pesantren]] ini mengajarkan [[pendidikan]] [[agama]] maupun [[pendidikan]] [[umum]] dengan menggunakan [[sistem]] madrasi atau klasikal dan [[pendidikan]] formal.
[[Berkas:Logo Pesantren An-Nawawi.jpg|jmpl|Logo Pondok Pesantren An-Nawawi]]
'''Pondok Pesantren An-Nawawi''' ({{Lang-ar|المعهذ الاسلامى السلفى النووى}}) adalah salah satu [[lembaga]] [[pendidikan]] [[Islam]] di [[Dusun]] Berjan, [[Desa]] Gintungan, Kecamatan [[Gebang, Purworejo]], [[Jawa Tengah]]. [[Pesantren]] ini mengajarkan [[pendidikan]] [[agama]] maupun [[pendidikan]] [[umum]] dengan menggunakan [[sistem]] madrasi atau klasikal dan [[pendidikan]] formal.
 
{{Infobox pesantren|nama=Pondok Pesantern An-Nawawi Berjan Purworejo|logo=[[Berkas:Logo Pesantren An-Nawawi.jpg|150px]]|image_name=Lambang Pondok}}{{Infobox Jabatan Politik|post=Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi|image=[[Berkas:Kiai_chalwani.jpg|170px]]|incumbent=[[Achmad Chalwani|KH. Achmad Chalwani Nawawi]]|incumbentsince=1982|first=KH. Zarkasyi bin Asnawi|dibentuk=1870 M.}}
 
 
Baris 8 ⟶ 6:
 
== Sejarah ==
[[Pondok Pesantren]] An-Nawawi didirikan pada tahun [[1870]] M oleh KH. Zarkasyi dengan nama '''Mafatihul 'Ulum'''. KH. Zarkasyi dilahirkan di [[desa]] Tempel Tanggul, Sidomulyo, [[Purworejo]]. Dia memperoleh pendidikan agama sejak kecil dari orang tuanya, Kiai Asnawi. Menginjak dewasa dia meneruskan belajar di pesantren [[Bangil]] [[Jawa Timur]].{{Infobox Jabatan Politik|post=Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi|image=[[Berkas:Kiai_chalwani.jpg|170px]]|incumbent=[[Achmad Chalwani|KH. Achmad Chalwani Nawawi]]|incumbentsince=1982|first=KH. Zarkasyi bin Asnawi|dibentuk=1870 M.}}Setelah beberapa [[tahun]] [[belajar]] di [[pesantren]] [[Bangil]], KH. Zarkasyi melanjutkan [[pendidikan]]nya ke [[Mekkah]] untuk berguru kepada [[Syekh]] Abdul Karim [[Banten]] (paman [[Syekh]] [[Nawawi al-Bantani]]). Ilmu yang diperoleh adalah ilmu [[Tarekat]] yang dikenal dengan [[Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah]]. Sepulang dari [[Mekkah]], KH. Zarkasyi berguru kepada [[Syekh]] Sholeh Darat [[Semarang]] untuk memperdalam [[ilmu]] bidang [[Syariat]]. Di samping menjadi guru dari KH. Zarkasyi, [[Syekh]] Sholeh Darat merupakan teman belajar [[Tarekat]] ketika masih berada di [[Mekkah]]. Setelah bertahun–tahun memperdalam [[ilmu]] di berbagai [[pesantren]], KH. Zarkasyi pulang dan bermukim di [[Desa]] Dunglo, Baledono, [[Purworejo]]. Namun, oleh Syekh Sholeh Darat dianjurkan untuk berpindah dan mendirikan [[masjid]] di Dukuh Berjan dengan membekali dua buah batu bata merah. Dan mulai saat itulah berdiri sebuah [[masjid]] yang lambat laun berkembang menjadi sebuah [[pondok pesantren]] sampai saat ini.
 
Setelah beberapa [[tahun]] [[belajar]] di [[pesantren]] [[Bangil]], KH. Zarkasyi melanjutkan [[pendidikan]]nya ke [[Mekkah]] untuk berguru kepada [[Syekh]] Abdul Karim [[Banten]] (paman [[Syekh]] [[Nawawi al-Bantani]]). Ilmu yang diperoleh adalah ilmu [[Tarekat]] yang dikenal dengan [[Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah]]. Sepulang dari [[Mekkah]], KH. Zarkasyi berguru kepada [[Syekh]] Sholeh Darat [[Semarang]] untuk memperdalam [[ilmu]] bidang [[Syariat]]. Di samping menjadi guru dari KH. Zarkasyi, [[Syekh]] Sholeh Darat merupakan teman belajar [[Tarekat]] ketika masih berada di [[Mekkah]]. Setelah bertahun–tahun memperdalam [[ilmu]] di berbagai [[pesantren]], KH. Zarkasyi pulang dan bermukim di [[Desa]] Dunglo, Baledono, [[Purworejo]]. Namun, oleh Syekh Sholeh Darat dianjurkan untuk berpindah dan mendirikan [[masjid]] di Dukuh Berjan dengan membekali dua buah batu bata merah. Dan mulai saat itulah berdiri sebuah [[masjid]] yang lambat laun berkembang menjadi sebuah [[pondok pesantren]] sampai saat ini.
 
Pada tahun [[1960]], Kepala [[Pondok Pesantren]] waktu itu, Bapak Najmuddin bermusyawarah dengan para pengurus untuk menngganti nama [[pesantren]] dari '''Mafatihul 'Ulum''' menjadi '''Maftahul Ulum''', atas persetujuan dari Pimpinan [[Pondok Pesantren]] KH. Muhaamd Nawawi. Pada tahun [[1965]], nama pondok pesantren diganti dengan nama '''Roudlotut Thullab''' yang mempunyai arti Taman Pelajar atau Taman Siswa, dan kemudian pada tanggal [[7 Januari]] [[1996]], bertepatan dengan tanggal 16 [[Syakban]] 1416 H, kembali diganti menjadi '''An-Nawawi''' seperti dikenal luas sampai saat ini.