Leonardus Benyamin Moerdani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rufinsky (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Taylorbot (bicara | kontrib)
per BPA : "Tanjung Priok" -> "Tanjung Priok (disambiguasi)" | t=808 su=87 in=87 at=87 -- only 0 edits left of totally 88 possible edits | edr=000-0001(!!!) ovr=010-1111 aft=000-0001
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
Baris 1:
{{pp-semi-indef|small=yes}}
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
|name = {{PAGENAME}}
|image = Leonardus Benjamin Moerdani as Commander of the Indonesian National Armed Forces.jpg
|imagesize =
|caption =
|office = Daftar Menteri Pertahanan Indonesia{{!}}Menteri Pertahanan dan Keamanan
|order = ke-17
Baris 29:
|death_date = {{death date and age|2004|8|29|1932|10|2}}
|death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|party =
|spouse = Hartini Moerdani
|parents = R.G. Moerdani Sosrodirjo dan Jeanne Roech
|children = Irene Ria Moerdani
|residence =
|alma_mater =
|occupation =
|allegiance = {{Flag|Indonesia}}
|serviceyears = 1945–1988
Baris 114:
 
=== Peristiwa Tanjung Priok ===
Latar belakang Benny Moerdani yang beragama Katolik akan mencuat ke permukaan pada tahun 1984 ketika bersama-sama dengan Panglima Kodam V/Jayakarta, [[Mayor Jenderal]] [[TNI]] [[Try Sutrisno]], memerintahkan untuk menggunakan [[Peristiwa Tanjung Priok|tindakan keras terhadap demonstran Islam]] di [[Tanjung Priok (disambiguasi)|Tanjung Priok]], Jakarta yang mengakibatkan kematian. Moerdani mengklaim bahwa para demonstran telah terprovokasi dan tidak bisa dikendalikan secara damai dan sebagai hasilnya ia memerintahkan tindakan keras.{{sfn|Pour|2007|p=264}} Moerdani bersikeras bahwa dia tidak pernah ingin menganiaya [[Muslim]] dan melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah Muslim di seluruh Jawa untuk meningkatkan citranya dengan Muslim.
 
Sebagai [[Panglima ABRI]], Moerdani bisa dibilang sebagai orang paling kuat kedua secara [[de facto]] dalam aspek sosial dan politik di Republik Indonesia saat itu, setelah [[Soeharto]].
Baris 122:
Pada tahun 1988, hubungan Moerdani dengan Soeharto telah memburuk. Meskipun ia setia kepada Soeharto, Moerdani cukup tegas untuk mengkritik Presiden soal [[korupsi]] dan [[nepotisme]] dalam rezimnya. Pada saat ini, Moerdani menjadi musuh dari [[Prabowo Subianto]], menantu Soeharto.
 
Tahun 1988 merupakan tahun yang penting karena itu adalah tahun digelarnya Sidang Umum MPR, tempat di mana Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Sidang Umum hampir tiba, Soeharto mulai membuat tanda-tanda bahwa ia ingin [[Sudharmono]] sebagai Wakil Presidennya. Menurut [[Kivlan Zen]], rekan dekat Prabowo, hal ini berlawanan dengan Moerdani, yang ingin agar dirinya menjadi Wakil Presiden.<ref>{{cite
|last = Uba
|title = Arsitek Intelijen Itu Telah Pergi
|publisher = Republika