Hijrah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.7
Baris 14:
Awalnya dalam menyebarkan agamanya di [[Makkah]], Nabi Muhammad kerap melakukannya dengan mencaci maki sesembahannya orang-orang [[Suku Quraisy|Quraisy]]. Namun rakyat Quraisy bersabar dan hanya mengancam bahwa mereka akan menghina balik sesembahan Nabi Muhammad bila beliau tetap melakukannya. Sehingga turunlah ayat [[https://quran.com/6/108?font=v1&translations=20%2C33 Quran 6:108]].<ref>{{Cite book|url=https://archive.org/details/Tafsir_Ibnu_Katsir_Lengkap_114Juz/Tafsir%20Ibnu%20Katsir%203.2/page/n15/mode/2up|title=Tafsir Ibnu Katsir - Qur'an 6:108|pages=272|archive-url=https://perma.cc/YU57-FC9E|archive-date=19 Agustus 2021|url-status=live}}</ref>
{{Cquote|quotetext=Dan Janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan, tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.|source=[https://quran.com/6:108?font=v1&translations=20%2C33 Qur'an 6:108]}}
Seorang sahabat Nabi, [[Abdullah bin Amru bin al-Ash|Abdullah bin Amru]] melaporkan, ketika dirinya sedang bersama orang-orang [[musyrik]] di [[Hijir Ismail|Hijr]], mereka menyebut-nyebut soal [[Muhammad|Rasulullah]], mereka berkata: "Kita tidak pernah bersabar menghadapi seseorang seperti kesabaran kita terhadap lelaki ini. Ia merendahkan kita, mencela [[Leluhur|nenek moyang]] kita, mencerca [[agama]] kita, memecah-belah kita, dan menghina sesembahan kita. Sungguh, kita sudah sangat bersabar terhadapnya dalam menghadapi perkara besar ini."<ref name=":0">{{Cite book|last=Ibnu Hisyam|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sirah_Nabawiyah_Ibnu_Hisyam/sBizDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=mencela+nenek+moyang+ibnu+hisyam&pg=PA128&printsec=frontcover|title=Sirah Nabawiyah-Ibnu Hisyam|publisher=Qisthi Press|pages=128|translator-last=Ikhlas Hikmatiar|archive-url=https://perma-archives.ccorg/F7LU-JCCCwarc/20210819070811/https://i.ibb.co/Sx6zcL6/Sirah2.jpg|archive-date=19 Agustus 2021-08-19|url-status=live|access-date=2021-08-19|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|last=عبد الملك بن هشام|title=سيرة ابن هشام ت السقا|url=https://app.turath.io/book/23833|website=app.turath.io|pages=289-290|access-date=19 Agustus 2021}}</ref>
 
Tiba-tiba Rasulullah datang berjalan menghampiri [[Hajar Aswad]] dan menciumnya, kemudian beliau melakukan [[Tawaf|thawaf]] melewati mereka. Saat beliau melintas, beberapa dari mereka menggunakan kata-kata Sang Rasul untuk memperolok beliau. Ibnu Amru melihat ketidaksenangan di wajah Rasulullah. Ketika Rasulullah melintasi mereka untuk kedua kalinya, mereka kembali melakukan hal yang sama. Dan di saat ketiga kalinya melewati mereka, Rasulullah berhenti dan berkata: "Maukah kalian mendengarkan perkataanku, wahai orang-orang Quraisy? Demi jiwaku dalam genggaman-Nya, sungguh aku akan menyembelih kalian."<ref>{{Cite web|title=إسلام ويب - السيرة النبوية (ابن هشام) - ذكر ما لقى رسول الله صلى الله عليه وسلم من قومه - حديث ابن العاص عن أكثر ما رأى قريشا نالته من رسول الله صلى الله عليه وسلم- الجزء رقم1|url=https://islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&idfrom=315&idto=315&bk_no=58&ID=233|website=islamweb.net|language=ar|archive-url=https://perma.cc/2ETY-TB2Y|archive-date=19 Agustus 2021|access-date=2021-08-19}}</ref><ref name=":1">{{Cite book|last=Ibn Ishaq|url=https://archive.org/details/TheLifeOfMohammedGuillaume/page/n88/mode/1up|title=Sirat Rasul Allah - The Life of Muhammad|pages=131|archive-url=https://perma.cc/4DMD-VJC2|archive-date=19 Agustus 2021|url-status=live}}</ref>
Baris 37:
{{main article|Hijrah ke Habasyah}}
 
Pada tahun 9 Sebelum Tarikh Hijriah (613 M) atau tahun 7 Sebelum Tarikh Hijriah (615 M) terdapat peristiwa hijrah pertama yang diperintahkan Nabi Muhammad kepada pengikutnya ke Habasyah ([[Etiopia|Ethiopia]]) yang merupakan [[Kerajaan]] [[Kekristenan|Kristiani]]. Nabi sendiri tidak ikut dalam hijrah itu. Salah satu yang ikut pada hijrah tersebut adalah [[Ramlah binti Abu Sufyan]] yang kemudian menjadi istri Nabi,<ref>{{Cite book|last=Al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n207/mode/2up|title=The History of Al-Tabari - Volume 39|pages=177|url-status=live}}</ref> ia adalah anak dari [[Abu Sufyan]], salah satu orang terkemuka dari suku Quraisy yang pada saat itu menolak mempercayai kenabian Muhammad.<ref>{{Cite book|last=Ibnu Hisyam|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sirah_Nabawiyah_Ibnu_Hisyam/sBizDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=abu+sufyan+kafilah+ekayaan+mereka+ibnu+hisyam&pg=PA346&printsec=frontcover|title=Sirah Nabawiya - Ibnu Hisyam|pages=346|archive-url=https://perma-archives.ccorg/B5Y9warc/20210825130837/https://i.ibb.co/09Ddt2b/Sirah-8W8FAbi-Sufyan.jpg|archive-date=25 Agustus 2021-08-25|url-status=live|access-date=2022-04-06|dead-url=no}}</ref> Suku Quraisy pun mengirim utusan ke Ethiopia untuk menjemput mereka pulang ke jazirah Arab, akan tetapi gagal.
 
== Hijrah ke Madinah ==