Sungai di bawah Laut Hitam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membuat artikel baru
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Membuat artikel baru
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 24:
 
== Dampak ==
Dihadapkan dengan kekuatan penghancur yang tinggi seperti aliran sedimen sungai bawah laut ini, terdapat beberapa [[spesies]] yang dapat bertahan dan berkembang di dalamnya seperti siput, kerang, krustasea, bulu babi, teripang, dan cacing. Aliran sedimen sungai memeiliki dampak positif bagi keanekaragaman hayati. Craig Mcclain dengan Jim Barry di Monterey Bay Aquarium Research Institute telah melakukan penelitian dengan hasil yang menunjukkan bahwa dalam aliran sedimen sungai bawah laut, memiliki nutrisi dan [[oksigen]] yang dapat membantu [[Makhluk hidup|organisme]] bertahan hidup.{{Butuh<ref rujukan}}name=":0" />
 
Organisme yang hidup diantara aliran sedimen juga memiliki peranan penting dalam arah mengalirnya sungai. Sebuah studi pada tahun 2015, oleh Jaco Baas dari Universitas Bangor, Inggris menyatakan bahwa [[mikroorganisme]] yang hidup di lumpur membantu mengikat sedimen bersama-sama, sehingga memungkinkan untuk bertumpuknya sedimen yang dapat mencegah terjadinya bencana akibat aliran sedimen yang tidak terkendali. Hal ini membantu menjelaskan mengapa sungai bawah laut dapat berhenti atau mengalir secara berkala.{{Butuh<ref rujukan}}name=":0" />
 
Namun, aliran sedimen sungai bawah laut dapat menyebabkan kerusakan dan kerugian bagi manusia, mengingat transaksi internet dan perbankan di dunia dilakukan melalui kabel bawah air. Seperti pada tahun 1929 aliran sedimen yang berada di dalam saluran mencapai kecepatan 93 km/jam dan membawa puing-puing lebih dari 1.100 km melintasi dasar laut. Aliran tersebut memotong 23 kabel telegraf bawah air yang berada di Newfounland dan gempa bumi lepas pantai yang melanda daerah Grand Banks.<ref name=":0" />