Plaza Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 24:
Plaza Indonesia juga dilengkapi dengan hotel [[Hyatt|Grand Hyatt Jakarta]], sebuah hotel bintang lima berlantai 28 yang dibuka secara resmi oleh [[Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia]] [[Soeharto]] pada tanggal [[23 Juli]] [[1991]]. Hotel ini memiliki lebih dari 300 kamar dengan desain modern minimalis, restoran-restoran eksklusif, dan fasilitas yang sangat lengkap. Gagasan pendirian dari Plaza Indonesia berawal dari [[Titiek Soeharto]], Putri [[Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia]] [[Soeharto]] yang sering melalukan perjalanan untuk berbelanja ke berbagai negara. Ia berpikiran bahwa seharusnya [[Jakarta]] sudah memiliki pusat perbelanjaan berstandar internasional yang mewah dan gemerlap, seperti Kota metropolitan di negara-negara maju.
 
[[Titiek Soeharto]] langsung mengungkapkan gagasannya kepada [[Daftar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia|Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Republik Indonesia]] [[JoopSoesilo AveSoedarman]] yang mendapat dukungan dari sang ibu [[Tien Soeharto]]. [[JoopSoesilo AveSoedarman]] segera mencari para investor dan konsultan untuk menyusun konsep dan mengeksekusi ide tersebut.
 
Pengembangan Plaza Indonesia berlanjut ketika [[Entertainment X'nter]] dibuka disebelah gedung yang ada dengan membidik pangsa pasar anak muda. Kedua gedung disambung dengan sebuah jembatan yang dikelilingi toko-toko.