Paganisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20220209)) #IABot (v2.0.8.6) (GreenC bot
Definisi: Koreksi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 59:
{{quote|Mungkin menyesatkan jika mengatakan bahwa terdapat suatu agama seperti paganisme pada awal [Masehi] ... Mungkin lebih tidak membingungkan jika mengatakan bahwa kaum pagan, sebelum persaingan mereka dengan Kekristenan, sama sekali tidak beragama dalam pengertian di mana kata tersebut biasa digunakan saat ini. Mereka tidak memiliki tradisi diskursus tentang hal-hal ritual atau keagamaan (terlepas dari perdebatan filosofis ataupun risalah antikuaris), tidak ada sistem keyakinan yang terorganisir yang menuntut mereka berkomitmen, tidak ada struktur otoritas yang khas untuk bidang keagamaan, [dan] di atas semuanya tidak ada komitmen pada sekelompok orang tertentu ataupun kumpulan gagasan selain keluarga mereka dan konteks politik. Apabila ini merupakan pandangan yang benar tentang kehidupan pagan, maka kita harus melihat paganisme cukup hanya sebagai suatu agama yang diciptakan dalam perjalanan [sejarah] dari abad ke-2 menuju abad ke-3 M, dalam persaingan serta interaksi dengan kaum Kristen, Yahudi, dan lainnya.|North 1992, 187—88|{{sfn|Cameron|2011|pp=26—27}}}}
 
Mendefinisikan paganisme dianggap sebagai hal yang sulit. Memahami konteks dari terminologi yang berhubungan dengannya dirasa penting.{{sfn|Davies|2011|loc=Defining paganism}} Kalangan [[Gereja perdana|Kristen Awal]] menyebut beragam model [[Kultus (praktik keagamaan)|kultus]] di sekitar mereka sebagai satu kelompok tunggal dengan alasan kenyamanan dan [[retorika]].{{sfn|Cameron|2011|p=26}} Kendati paganisme pada umumnya mengimplikasikan [[politeisme]], perbedaan utama antara kaum pagan klasik dengan kaum Kristen tidak seperti politeisme dengan [[monoteisme]]. Tidak semua kaum pagan benar-benar politeis. Sepanjang sejarah, banyak dari mereka yang percaya pada [[dewa]]ta tertinggi. (Namun, kebanyakan kaum pagan percaya pada segolongan dewata/[[Daemon (mitologi klasik)|daimon]] yang lebih rendah—lihat [[henoteisme]]—atau [[emanasionisme|emanasi]] ilahi.){{sfn|Cameron|2011|pp=28, 30}} Bagi kaum Kristen, perbedaan yang paling penting adalah apakah seseorang menyembah ''[[monoteisme|satu AllahBerhalaTheo yang benar menurut versi kristen sendiri]]'' atau tidak. Mereka yang tidak (politeis, monoteis, ataupun [[ateis]]) dipandang sebagai pihak di luar [[Gereja Kristen|Gereja]] dan karenanya pagan.{{sfn|Cameron|2011|pp=27, 31}} Demikian pula, kaum pagan klasik merasa aneh jika membedakan kelompok-kelompok berdasarkan jumlah dewa/dewi yang dihormati para pengikutnya. Mereka menganggap kolegium-kolegium keimaman (seperti [[Collegium Pontificum]] atau [[Epulones]]) dan praktik-praktik kultus sebagai pembeda-pembeda yang lebih bermakna.{{sfn|Cameron|2011|p=29}}
 
Menyebut paganisme sebagai "agama-agama asli pra-Kristen" dipandang sama sekali tak dapat dipertahankan. Tidak semua tradisi pagan dalam sejarah merupakan pra-Kristen atau asli dari tempat-tempat ibadahnya.{{sfn|Davies|2011|loc=Defining paganism}}