Shafiyah binti Huyay: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambahkan bagian meninggal dunia dan kisah pernikahan Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor |
|||
Baris 16:
Pada tahun 628 M, umat muslim menaklukkan berbagai suku yahudi (termasuk Banu Nadhir) pada [[Pertempuran Khaibar|pertempuran Khaybar]]. Orang-orang yahudi menyerah, dan diperbolehkan untuk tetap menempati Khaybar dengan syarat mereka wajib memberikan setengah dari hasil [[panen]] mereka ke Nabi Muhammad.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 3152|url=https://sunnah.com/bukhari/57/60|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20210717101357/https://sunnah.com/bukhari/57/60|archive-date=2021-07-17|dead-url=yes|access-date=2021-07-17}}</ref> Tanah tersebut sendiri menjadi bagian dari wilayah Islam.<ref name="Khaybar2">{{cite encyclopedia|author=Veccia Vaglieri, L.|editor1=P.J. Bearman|editor2=Th. Bianquis|editor3=[[Clifford Edmund Bosworth|C.E. Bosworth]]|editor4=E. van Donzel|editor5=W.P. Heinrichs|encyclopedia=[[Encyclopaedia of Islam]] Online|title=Khaybar|publisher=Brill Academic Publishers|issn=1573-3912}}</ref> Namun perjanjian ini tidak mencakup Banu Nadhir yang tidak diberi ampun.<ref>Stillman (1979) p. 18</ref> Kinanah bin al-Rabi, suami Shafiyah disiksa dan dibunuh atas perintah Nabi Muhammad setelah menolak memberi tahu lokasi persembunyian harta karun sukunya.<ref name="dey2">{{cite book|author=Al Tabari|url=https://archive.org/details/HistoryAlTabari40Vol/History_Al-Tabari_40_Vol/page/n2289/mode/2up|title=The History of Al-Tabari Volume 39: Biographies of the Prophet's Companions and Their Successors|isbn=0-7914-2820-6|page=185|archive-url=https://perma.cc/LHV7-GA4M|archive-date=22 November 2021|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=Al Tabari|url=https://archive.org/details/TabariVolume08/page/n145/mode/2up|title=The History of al-Tabari, Vol. 8 - The Victory of Islam|isbn=0-7914-3150-9|pages=122-123|archive-url=https://perma.cc/8MGL-5D9H|archive-date=22 November 2021|url-status=live}}</ref>
== Pernikahan dengan Nabi Muhammad ==
Pasca perang Khandaq, Shafiyah menjadi salah satu tawanannya pihak muslim. Salah seorang sahabat Nabi Muhammad, yaitu Dihyah
Shafiyah mengatakan bahwa dirinya belum genap berusia 17 tahun atau baru saja berusia 17 tahun pada saat ia dibawakan ke kamar Nabi.<ref name=":02" /> Kekurang-pastian ini dapat disebabkan oleh dirinya mengetahui pada bulan dan tahun berapa ia dibawakan ke kamar Nabi, namun tidak tahu pasti pada tanggal berapanya.
Pada malam di mana Shafiyah [[Persetubuhan|disetubuhi]] oleh Nabi Muhammad, seorang sahabat Nabi, yaitu [[Abu Ayyub al-Anshari|Abu Ayyub]] berjaga di depan pintu dengan pedangnya sampai pagi hari. Ketika dirinya melihat Rasulullah keluar, ia pun mengucap [[takbir]] dan berkata kepada Sang Nabi, "Wahai Rasulullah, perempuan muda ini sebelumnya baru saja menikah dan engkau bunuh ayah, saudara dan suaminya, oleh karenanya aku tidak mempercayai dirinya (tidak akan membahayakanmu)." Nabi pun tertawa dan berkata, "Bagus."<ref name="detsha2">{{cite book|author=Al Tabari|url=https://archive.org/details/HistoryAlTabari40Vol/History_Al-Tabari_40_Vol/page/n2289/mode/2up|title=The History of Al-Tabari Volume 39: Biographies of the Prophet's Companions and Their Successors|isbn=0-7914-2820-6|page=185|archive-url=https://perma.cc/QB6C-5M57|archive-date=13 Agustus 2021|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite web|title=ص610 - كتاب تاريخ الطبري تاريخ الرسل والملوك وصلة تاريخ الطبري - ذكر تاريخ وفاه ازواج رسول الله ص اللاتي توفين بعده - المكتبة الشاملة الحديثة|url=https://al-maktaba.org/book/9783/6355#p1|website=al-maktaba.org|archive-url=https://perma.cc/K862-RX2X|archive-date=2022-02-02|access-date=2022-02-02}}</ref>▼
▲Pada malam di mana Shafiyah
Shafiyah begtu mencintai Nabi. Ia mengatakan, “Aku sampai pada Rasulullah ''shallallahu ‘alaihi wa sallam'' awalnya yang aku paling benci adalah beliau (karena ia telah membunuh Huyay ibnu Akhtab, ayah Shafiyah dan Kinanah, suami kedua Shafiyyah, -ed).” Nabi lantas mengatakan, “Sesungguhnya kaummu pernah melakukan demikian dan demikian.” Shafiyah lantas menyatakan, “Tidaklah aku berdiri dari tempat dudukku hingga aku menyatakan bahwa saat ini yang paling aku cintai adalah Rasulullah ''shallallahu ‘alaihi wa sallam''.” <ref>{{Cite book|last=Al Asqalany|first=Ibnu Hajar|title=Al-Mathalib Al-‘Aliyah|url-status=live}}</ref>
== Meninggal dunia ==
Shafiyah meninggal dunia pada bulan Ramadhan tahun 50 Hijriyah pada masa khilafah Mu’awiyah. Inilah pendapat jumhur ulama, sebagaimana disetujui pula oleh Ibnu Hajar dengan menukil perkataan Al-Waqidi, disebutkan dalam ''Al-Ishabah'' (4:348). Usianya ketika meninggal dunia adalah 60 tahun.
Para ulama sepakat bahwa Shafiyah binti Huyay dikuburkan di pekuburan Baqi’. Ketika meninggal dunia, ia meninggalkan harta peninggalan sekitar 100.000 dirham dalam bentuk tanah dan barang-barang (sekitar Rp 3 Milyar). Ia telah mewasiatkan sebelumnya wafatnya kepada saudara laki-lakinya yang masih beragama Yahudi, bahwa sepertiga hartanya untuknya. Awalnya, para sahabat Nabi tidak mau menjalankan wasiat tersebut, namun akhirnya dengan saran dari istri Nabi yang lain yaitu ‘Aisyah wasiat tersebut tetap dijalankan.
== Catatan kaki ==
|